Tiga puluh empat

3.7K 204 10
                                    

Happy reading✨

***

Pagi yang sangat cerah, Alda sudah rapi dengan seragam kebanggannya.

"Hai mah, pah,"sapa Alda mencium pipi kedua orang tuanya.

"Pagi sayang," balas Reta.

"Mamah pulang jam berapa semalem?," tanya Alda duduk di kursi meja makan.

"Kira-kira setengah sembilan malem. padahal mamah udah beliin kamu kue, Taunya kamunya udah tidur," ucap Reta.

"Sekarang kuenya mana? Mau Alda bawa ke sekolah," ujar Alda.

"Nanti mamah siapin kuenya," ucap Reta.

"Oh iya sayang sekarang kamu ujian kan?," tanya Hendra.

"Iya pah."

"Papah yang anter okh. Sampai ke depan kelas dan kalo bisa sampe ke tempat kamu duduk," ucap Hendra.

"Apasih papah lebay banget, emang papah gak ke kantor?," tanya Alda.

"Nanti siang jadi ada waktu buat anter putri kesayangan keluarga Mahendra," seru Hendra membuat Alda dan Reta tertawa kecil.

"Udah ayo abisin dulu Saparannya," ujar Reta bangkit berjalan kearah dapur.

"Sekolah kamu gimana ada masalah gak?,"tanya Hendra.

"Gak ada sih pah. Semuanya kaya biasa," jawab Alda.

"Kalo kamu gimana sama Aldi? Udah baikan?,"tanya Hendra.

Alda terdiam lalu menyudahi sarapannya, " kita gak marahan cuma ada jarak aja, Alda menghargai ceweknya Aldi," jawab Alda.

"Yaudah ayo berangkat nanti, telat," ajak Hendra berjalan lebih dulu keluar rumah.

"Mah Alda berangkat," teriak Alda meneguk sisa susu yang ada di gelas.

"Nih kuenya," Reta menghampiri sambil membawa Tupperware.

"Yang rajin ya belajarnya," pesan Reta hendak mencium pipi Alda.

"Sayang ini kenapa kok pipi kamu agak biru?,"tanya Reta panik.

"Kemarin jatoh dikamar mandi terus pipi Alda kebentur," dusta Alda.

"Udah diobatin?."

"Udah kok pah."

"Yaudah mah, Alda berangkat dulu, assalamualaikum," pamit Alda.

"Waalaikumsalam."

***

Sesampainya disekolah, Alda turun dari mobil, diikutin Hendra dibelakangnya.

"Pah. Sampe sini aja ya?,"ucap Alda.

"Loh kenapa sampe sini aja?."

"Alda mau cari kelas dulu, kalo nyari kelasnya bareng papah nanti malah papah kesiangan ke kantornya."

"ALDAA,"teriak Disti dari koridor.

Disti dan Dina menghampiri Alda dan Hendra.

"Assalamualaikum Om," sapa Risti menyalami Hendra.

"Waalaikumsalam."

"Hai Om! Apa kabar?," tanya Disti.

"Baik. Kalo kamu gimana? Udah lama banget gak main ke rumah. Orang tua kamu gimana kabarnya?,"tanya Hendra.

"Kabar Disti baik, mami sama papi juga baik cuma sedikit agak sibuk aja sama urusan kantor," jawab Disti.

"Nanti kapan-kapan main ke rumah aja mami sama papi mu, kita makan malam bersama,"ajak Hendra.

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang