Lima puluh delapan

1.7K 164 23
                                    

Sekian lama gak up akhirnya Alda kembali up🤗🥳, maaf ya up nya lama baru selesai US dan sekarang udah gak ada beban pikiran apapun jadi bisa up lagi deh xixi.

***

Tak ada penantian
yang tidak membuahkan hasil.
Ya, contoh seperti menanti mu
walaupun hasilnya tidak seperti yang aku harapkan
tapi setidaknya aku masih mendapatkan hasil
yaitu melihat kamu pergi
dan entah apa kita akan bertemu kembali
Aku tak tau
tapi aku tidak pernah mencoba berhenti untuk terus menanti mu.

-Aldi Adam Malik-

***
Happy reading ✨
***


"Muuachh" Aldi mencium kening Alda.

"Berani beraninya kamu" teriak Hendra bangkit.

"Gue pergi dulu, sekali lagi muachh" Aldi mencium bibir Alda sekilas lalu berlari menghindari Hendra.

"AWAS KAMU JANGAN PERNAH BERHARAP BISA BERTEMU ALDA LAGI" teriak Hendra mengepal tangannya.

Aldi tak menghiraukan teriakan Hendra ralat lebih tepatnya ancaman karena bagaimanapun Hendra melarang kalo takdir mengizinkan mereka bertemu ya mereka akan tetap bertemu.

"MAAF OM KHILAF" teriak Aldi yang kini sudah semakin menjauh dan hilang dari penglihatan Hendra dan Alda.

"Udah ayo pah nanti kita ketinggalan pesawat gagal deh kita ke jermannya" ucap Alda terkekeh.

Masih dibaluti amarah Hendra hanya dia dan mengikuti langkah Alda.

***

Setelah menemui Alda di bandara Aldi memutuskan pergi dari bandara karena tak ingin Hendra mengejarnya lalu ia habis babak belur dipukuli Hendra. Shit Aldi teringat dirinya mencium Alda didepan Hendra dan Alda tidak marah berarti Aldi dapat lampu hijau untuk memperbaiki hubungannya.

"Huft tapi apa masih bisa hubungan gue sama Alda baik-baik aja, sedangkan om Hendra aja masih marah banget sama keluarga gue?" gumam Aldi menatap langit yang sudah mulai diselimuti awan hitam.

"Aghh kenapa selalu aja ada masalah dihubungan gue sama Aldaaaaa" teriak Aldi, untung saja tidak ada siapa-siapa di taman hanya dirinya seorang.

Tak lama hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi termasuk Aldi yang sudah basah kuyup karena guyuran air hujan.

Aldi tak bergeming ia tetap disana meratapi nasib hubungan nya yang terhalang karena konflik dimasa lalu dan sekarang ia harus berjarak dengan Alda.

Aldi tak bisa menampung air matanya lagi, ya ia menangis dibawah derannya hujan.

"Gue harap ini hanya sementara" gumam Aldi memejamkan matanya.

***

Alda baru sampai di rumah baru mereka, Jerman.

"Da kamar kamu di lantai atas" ucap Hendra menarik koper-koper yang tadi mereka bawa.

"Iya pah" ucap Alda menarik kopernya ke kamar baru miliknya.

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang