Dua belas

9.4K 371 18
                                    

Happy reading ✨

***

Sudah banyak hari yang Alda lalu dengan kerusuhan Aldi. Entah apa yang membuat Aldi terus membuat kerusahan dihidup Alda, entah ia hanya memang suka membuat kerusahan atau ada maksud lain.

Alda sedang melamun ditempat duduknya. Tiba-tiba Aldi menghampiri dari depan.

"Selamat pagi princess ketus" sapa Aldi menopang dagunya dengan kedua tangannya.

Plakk
Alda menampar wajah mulus Aldi.

" Aduh.. lu ngapa nampar gue?" Tanya Aldi meringis memegang pipinya yang memerah.

"Lagian ngapain lu tiba-tiba muncul didepan muka gue?! Lu cari kesempatan dalam kesempitan lagi ya?" Bentak Alda.

"Siapa yang nyari kesempitan eh kesempatan maksud. Gue kesini cuma mau nyapa lu doang" ucap Aldi.

"Alesan klasik" ketus Alda meninggalkan Aldi.

Alda berjalan keluar kelas, seperti biasa jika ia bosan ia akan pergi ke rooftop hanya untuk menghirup udara segar dan melihat kendaraan yang melaju.

Saat berjalan menuju rooftop tiba-tiba berhenti, karena melihat seseorang yang ia kenal di lapangan. Namun saya ia kembali melihat lapangan orang itu menghilang.

"Tadi gue gak salah liat kan?" Gumamnya mengucak-ucak matanya.

"Ah mungkin gue salah liat kali" ucapnya. Saat hendak melangkah ia menabrak seseorang dari depan.

Alda hampir terjatuh namun tangannya langsung ditarik oleh seseorang, Alda memejamkan matanya. Ia mendengar jelas detak jantung dari si pemilik. Ada rasa yang ia rindukan saat berada dipeluknya.

Dari kejauhan Aldi melihat momen itu, ada rasa sakit tapi gak berdarah didalam dadanya. Aldi memegang dadanya bingung.

"Kok sakit ya ?terus kenapa dada gue sesek? apa gue punya penyakit jantung? Sejak kapan? Kok gue gak tau? Tapi kok gue kaya gak ikhlas liat Alda dipeluk cowok lain? Dan cowok itu siapa?" Gumamnya terus memegangi dadanya. Ia tak kuasa langsung meninggalkan tempat itu.

Alda tersadar langsung membuka matanya. ia sontak menjauh saat melihat siapa yang memeluknya.

"Gimana pelukkannya masih kaya dulu gak?" Tanya cowok itu.

"Lu ngapain disini?" Tanya Alda ketus.

"Lu berubah sekarang" ucapnya.

"Gue masih tetep Aldania yang dulu, cuma bedanya GK MURAHAN!" Ucap Alda penuh penekanan pada kata gak murahan.

"Dan gue kesini mau minta maaf, gue juga kangen sama lu, gue nyesel ninggalin lu" ucap si cowok mendekati Alda.

"Gue dah maafin lu, dan satu lagi gue Alda bukan Dania!" Bentaknya. Pergi kembali ke kelasnya.

Dilain tempat Aldi sedang bingung dengan perasaannya.  Sat sedang melamun Aldi tak sengaja melihat Alda berlari sambil menangis.

"Alda" gumamnya langsung mengikuti Alda.

Alda berhenti didepan perpustakaan, mengusap pipinya lalu masuk kedalam perpustakaan. Aldi terus membuntuti Alda hingga sudut perpustakaan. Ia sedikit menjaga jarak supaya Alda tidak melihatnya. Alda mengeluarkan ponselnya mengirim pesan entah kesiapa.

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang