Lima puluh lima

1.8K 156 0
                                    

Happy reading ✨

***

Hari ini Alda kembali ke sekolahnya bersama Hendra, ya mereka akan mengurus perpindahan Alda.

“Papah ke ruangan kepala sekolah dulu dan kamu tunggu disini” seru Hendra.

“Iya Pah”
Alda berjalan menuju kantin, hanya ingin membeli minum karena ia rasa tenggorokannya bagai Padang pasir, kering sekali.

“PANGGILAN KEPADA ALDANIA ANASTASYA MAHENDRA, HARAP KELAPANGAN SEKARANG JUGA! PANGGILAN KEPADA ALADANIA ANASTASYA MAHENDRA HARAP KELAPANGAN SEKARANG JUGA” panggil seseorang menggunakan mic Sekolah, Alda langsung beranjak ke lapangan. Sudah ramai sekali orang disana.

“Ada apaan si ini Mel?” tanya Alda menghampiri Amel.

“ Gak tau Da, kita semua dikumpulin disini” jawab Amel.

“Terimakasih bagi yang sudah menyempatkan hadir di lapangan ini” ucap Dion diatas panggung sekolah.

Jreenggg
Suara petikan gitar disertai tirai panggung yang terbuka, menampakkan sebuah foto kebersamaan.

“Da itu foto lu sama Disti” ucap Amel antusias menunjukkan kearah tirai.
Lalu Alda mengedarkan pandangan sampai akhirnya melihat Disti yang sedang menatap lekat tirai.

“Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu
Disamping tirai ada Aldi dan Dewa yang membawakan lagu.

“Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
‘Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia"

“WOUHHH” teriak penonton memberikan tepuk tangan.

“Aku di sini
Walau letih, coba lagi, jangan berhenti
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak indah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu
Semua ikut bernyanyi bersama.

“Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
‘Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia, haa-haa
Haa-haa

Air mata Alda tak bisa ditahan lagi, ia sangat terharu dan merasa acara ini sangat mewakili perasaan rindunya pada sahabat nya.

“Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
‘Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia
‘Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia”
Lagu berhenti namun foto dan Video terus berlanjut di tirai. Semua penonton memberikan tepuk tangan meriah.

“Terharu gue”

“Nyentuh bet lagunya”

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang