Lima puluh empat

2.8K 255 43
                                        

Happy reading ✨

***

Pagi ini Alda tengah menyiram tanaman dihalaman rumah nya, karena berhubungan tidak ada tukang kebun jadi Alda yang menyirami nya setiap hari libur.

"Ijinkan aku memeluk dirimu kali ini sajaaaaaa tuk"

"Permisi" sapa seseorang mengganggu Alda bernyanyi.

"Tante om Al"

"Orang tua kamu ada?"tanyanya memotong pembicaraan Alda.

"Ada om, mereka didalem. Mari om Alda antar" seru Alda.

Aldi tak berbicara satu patah kata pun, ia hanya memperhatikan Alda terus menerus.

"Di stop ngeliatin gue kek gitu, mana gue belom mandi lagi" batin Alda menunduk.

Mereka berjalan ke pintu utama. Alda membukanya dan mereka berjalan masuk kedalam.

"Mah pah. Ada tamu" teriak Alda.

"Siapa sayang?"tanya Reta muncul dari pintu kamarnya.

"Lia? Adam? Aldi? Kalian ngapain kesini? Kok gak ngomong-ngomong dulu sih. Aku jadi belum sempet nyiapin apa-apa" ucap Reta menghampiri.

"Gak papa kok Ret kami kesini cuma ingin membicarakan sesuatu hal" ucap Adam.

"Pasti pasal masa lalu kalian berdua ya?" tebak Reta.

"Iya Ret, saya cuma gak mau karena ini anak kita putus atau bahkan bermusuhan" ucap Adam.

"Aku juga menginginkan nya seperti itu" ucap Reta.

"Kalian tunggu disini saja dulu, biar saya panggilkan mas Hendra dulu. Alda buatkan mereka minuman" seru Reta.

"Tak usah Alda kami hanya ingin membicarakan hal itu saja" tolak Adam tersenyum.

"Buatkan saja Alda mereka adalah tamu"

"Baik mah" Alda beranjak menuju dapur membuatkan keluarga Aldi minuman.

Selesai membuatkan minuman Alda kembali keruang tamu.

"Diminum Tan, om, Di" ucap Alda memberikan mereka minum. Aldi tersenyum dan meminum sedikit minuman buatan Alda.

"Manis" puji Aldi.

"Kalian ngapain kesini hah?" teriak Hendra menghampiri.

"Mas kamu tenang dulu, mereka datang baik-baik ingin meminta maaf" ucap Reta menenangkan Hendra.

"Kenapa tidak dari dulu mereka minta maaf? Kenapa baru sekarang?" emosi Hendra tidak bisa dikontrol.

"Hen aku minta maaf, aku menyesal melakukan itu semua. Kamu boleh benci sama aku tapi jangan sama keluarga ku. Mereka tidak tau apa-apa. Apalagi kamu benci sama hubungan anak kita, mereka saling mencintai dan aku tidak ingin mereka putus hanya karena kesalahan ku dulu" ucap Adam mencoba mendekat, namun Lia menahan lengah Adam.

"Hubungan anak kita? Aku gak akan pernah merestuin hubungan mereka, karena aku yakin Aldi adalah perantara kamu untuk mengambil harta ku"

ALDANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang