Lucy mengunyah cemilan nya dan menatap pria yang membaca sebuah majalah dengan wajah di tekuk. Mereka tidak saling berbicara hampir dua jam karena Lucy menyikut perut pria itu dengan sangat kuat hingga membuat nya kesakitan.
Lucy masih menatap pria itu dengan tatapan polos nya kemudian menoleh ke arah kolam renang yang ada di rumah nya. Pria ini mengikuti nya kemanapun ia pergi tapi tidak mau mengucapkan sepatah kata pun.
Lucy kembali menatap Lucius yang seperti nya sangat fokus dengan bacaan nya. "Sir," panggil nya, "Majalah nya terbalik."
Lucius berdeham sejenak lalu membalikkan majalah tersebut dan kembali membaca nya. Lucy ragu apa pria itu mengerti tentang isi nya yang menjabarkan tokoh-tokoh berpengaruh di New York.
Lucy mulai bosan, cemilan nya sudah habis tiga bungkus. Ia lantas berdiri di kursi santai nya kemudian menghadap kolam renang yang seperti nya sangat dalam, apalagi kondisi hari yang sudah malam, air nya pasti sangat dingin.
Lucy tersenyum dan menoleh ke arah Lucius, "Sir, jika kau masih marah pada ku. Aku akan meloncat ke sana sekarang juga."
Lucius diam, masih tak mau menjawab.
Lucy semakin tersenyum, "Aku tak bisa berenang, Sir."
Pria itu tetap pada pendirian nya, tak mau menjawab.
Lucy tersenyum nakal lalu meloncat ke dalam kolam renang itu dan mengusik air yang tadi nya tenang. Awalnya Lucius tak mau menoleh sama sekali, karena fikirnya gadis itu hanya mengancam, namun sudah sepuluh detik berlalu tapi tetap batang hidung gadis itu tidak muncul juga.
Lucius mulai panik, ia berdiri, mencampakkan majalah yang ada di tangan nya dan berjalan ke pinggir kolam. "Lucy!" teriak nya tapi tetap saja tidak ada pergerakan. "Ini tidak lucu, nona."
Usaha nya seakan tidak memberikan hasil apapun karena gadis itu tak kunjung menampakkan wujud nya.
"Alright!" Lucius menyerah, ia benar-benar panik, "Aku tidak marah pada mu, jadi kembali ke atas, sekarang!"
Walaupun Lucius sudah mengatakan itu tetap saja tidak ada perubahan yang ada malah sekumpulan gelembung di tengah kolam.
"Shit." maki Lucius, ia lantas mundur beberapa langkah, bersiap-siap lalu berlari dan meloncat ke tengah-tengah kolam.
Lucius mencari atensi gadis itu tak memperdulikan dingin nya air menusuk kulit nya. Jantung nya berdegub kencang saat melihat tubuh Lucy semakin tenggelam dan tak berdaya, dia seakan kehilangan kesadaran nya. Lucius langsung berenang mendekat, melingkarkan tangan nya di pinggang gadis itu lalu menarik nya ke permukaan.
"HAH-!"
"Hahaha!"
Lucius mengerutkan kening nya sembari mencari nafas sebanyak-banyak nya hingga dada nya naik-turun kala melihat gadis ini malah tertawa geli saat ia sudah bisa bernafas kembali.
"Lucy. . .," lirih nya heran.
"Pada akhirnya kau tidak bisa mengacuhkan ku, 'kan?" kekeh Lucy geli.
Lucius diam sejenak, mencerna keadaan lalu menatap nya kesal, "Bagaimana jika tadi kau benar-benar tenggelam?!"
"Yang benar saja, aku punya kolam seluas ini di rumah tapi aku tidak bisa berenang?" Lucy tersenyum geli.
Lucius menghela nafas gusar lalu melepaskan tangan nya dari pinggang gadis itu dan berenang ke pinggiran. Dia sudah khawatir setengah mati dan gadis itu seenaknya malah tertawa, ia bahkan merelakan kemeja putih nya yang mahal itu basah dan kini tubuh nya mengigil kedinginan.
Lucius berbalik, bersandar pada dinding batu namun ketika ia berbalik saat itu juga Lucy mendekat ke arah nya dan memeluk leher nya.
Lucius memutar bola mata nya malas, "Kau membuat ku kesal, Lucy."
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Y O U✨
Fanfiction"Kenapa?" "Hm?" "Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kehilangan? Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kesedihan? Kenapa kau membuat ku seperti menemukan cahaya di kegelapan hidup ku? Kenapa kau membuat ku seperti sangat...