#2

3.1K 471 216
                                    

"Aku baik-baik saja, Draco."

"Helo, Miss Ninevile?" Draco menaikkan satu alis nya. "Ayah ku adalah orang yang sensitif dan kejam, semalam kau juga lihat bagaimana sadis nya dia memukul Dobby, bukan?"

"Itu benar, miss." Dobby menatap Lucy dengan mata penuh air, "Pergilah bersama Tuan muda. Di sini tidak aman–"

"Dia akan pergi bersama Pansy, Dobby. Kau ingin aku menjadi penganggu di antara kedua nya?" balas Lucy cepat.

"Lalu kau ingin di sini, berdua dengan pria tak punya hati itu?" tanya Draco dengan wajah mulai kesal.

"Bertiga, sebenarnya." jawab Lucy lagi, "Dobby akan menemani ku."

Draco menggeram lalu mengacak rambut nya frustasi, kenapa sangat susah mengajak gadis ini untuk ikut dengan nya menemui sang kekasih. "C'mon, Lucy. Ikut lah dengan ku."

"Dan meninggalkan Dobby sendirian?"

"Dobby terbiasa sendirian, miss."

"Kau lolos dari Ayah ku sebuah keajaiban, Lucy. Dan keajaiban tidak datang dua kali!" Draco menatap gadis itu kesal namun juga memohon, "Please, come with me."

"Kenapa?" sebuah suara mengalihkan pandangan mereka semua, "Kau berfikir aku akan menyakiti teman mu?"

"Yes, of course!" balas Draco cepat kala melihat atensi Ayah nya yang masuk ke dalam kamar nya. "Kau bisa saja menggunakan sihir berbahaya pada Lucy!"

"Itu tidak mungkin."

"Tidak mungkin, kau bilang?" Draco menatap pria itu tajam. "Jangan lupakan tiga pria yang kau bunuh karena tak sengaja menatap lukisan ibu terlalu lama! Kau harusnya sudah di Azkaban karena sihir terlarang itu!"

Lucius diam sejenak, lalu menarik nafas panjang dan beralih menatap Dobby yang langsung menunduk ketakutan. "Sebagai Elf keluargga Malfoy, kau akan melakukan apapun yang ku perintah, bukan?"

Dobby mengangguk dalam diam.

"Kalau begitu, aku memperintahkan mu untuk menyerang ku hingga sekarat jika aku menyakiti Nona Ninevile bahkan jika itu sehelai rambut."

Glek.

Keadaan hening, hanya hembusan udara yang datang dari jendela besar kamar Draco yang terdengar. Dobby bahkan menganga lebar mendengar perintah Tuan nya itu tapi dengan cepat ia kembali menunduk dalam.

Draco dan Lucy saling tatap. Mencoba melakukan percakapan yang menanyakan sikap aneh Ayah dari pria ini.

Lucy mengulum bibir nya sejenak kala merasakan keadaan semakin mendingin, "Sepertinya aku perlu bicara berdua dengan Draco." setelah mengatakan hal itu, Lucy langsung menarik tangan pria itu dan membawa nya keluar dari kamar menuju balkon rumah yang besar ini.

"Jika aku boleh tahu," Draco mengerutkan kening menatap gadis yang menarik nya ini, "Apa yang terjadi antara kalian berdua tadi malam saat aku dan Dobby keluar?"

Lucy melepaskan genggaman nya kemudian menarik nafas dan menatap Draco yang masih menuntut jawaban nya. "Tidak ada."

Draco menyipitkan mata nya, "Are you sure?"

"Yeah," Lucy mengangguk pelan dan tatapan Draco semakin tajam, "Hanya memberi nya pelukan hingga baju ku basah."

Draco masih menatap gadis itu seolah tak percaya dengan jawaban yang di berikan.

Lucy menghembuskan nafas, "I'm one hundred percent seriously, Draco."

Draco berdecak, "Oke, lalu apa yang ingin kau bicarakan?"

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang