#37

2.6K 255 30
                                    

⚠️ 21 + ⚠️

Lucy mengerjapkan mata nya pelan ketika cahaya pagi menembus gorden hitam jendela nya. Ia menarik nafas panjang lalu seketika meringis kesakitan, ia merasa milik nya berdenyut dan perih setiap kali ia bergerak. Seketika pikiran nya memutar ulang bagaimana kejadian tadi malam di mana suami nya merebut hal yang ia jaga seumur hidup nya. Pipi nya langsung merona saat itu.

Lenguhan terdengar di belakang nya yang ia yakini suara pria itu. Lucy terpaku kala merasakan sebuah kepala mendekat hingga nafas nya bermain di leher nya.

"Are you up, baby?"

Lucy menelan ludah nya kasar mendengar suara parau pria ini di pagi hari. Terdengar sangat lembut namun ..., sexy.

Lucy hanya mengangguk sebagai jawaban.

Pria itu menarik nafas panjang lalu menarik perut gadis ini mendekat. Lucy kembali meringis kesakitan membuat Lucius menaikkan kedua alis nya sedikit. "Masih sakit, hm?"

Lucy mengerucutkan bibir nya, "Perih ...,"

Lucius terkekeh pelan, "Maaf, ya? Lain kali aku akan melakukan nya lebih lembut." kepala nya sedikit terangkat untuk menatap wajah istri nya, "Atau sekarang?"

Lucy menelan ludah nya kasar, "Sir ...!"

Lucius kembali terkekeh pelan, "Kau tahu, pria selalu horny setiap pagi."

Lucy mengigit bibir bawah nya, "Aku tak bisa bergerak ...,"

"Iya-iya," Lucius tersenyum mencium bibir gadis itu sekilas lalu kembali menidurkan tubuh nya. Ia diam sejenak, tangan nya bermain di tubuh Lucy yang hanya tertutupi selimut. "Jangan minum wine tanpa sepengetahuan ku." ujar Lucius tiba-tiba.

Lucy mengulum bibir nya mencoba menahan suara desahan nya kala tangan pria ini menghelus kedua gundukan nya.

"Ada banyak pria yang menginginkan gadis cantik seperti mu." Lucius meremas pelan, "Jadi, jangan berikan mereka kesempatan."

Lucy menggeliat pelan, rasa sakit nya sedikit berkurang. "S-sir ...,"

Lucius menghembus telinga istri nya lembut lalu tersenyum kecil. "Aku akan mengambil sarapan dan menyuapkan mu."

Lucy menarik nafas lega saat pria ini menarik tangan nya lalu bergerak turun dari kasur nya. Lucy berusaha menoleh ke arah nya, "Aku bisa sendiri, Sir."

Lucius tak menjawab dan sibuk memakai pakaian ke tubuh polos nya. Setelah selesai, ia berjalan ke sisi Lucy dan duduk di pinggir kasur lalu kembali mencium bibir gadis itu sekilas. "Biarkan aku saja, ya? Aku merasa bersalah karena membuat mu mengeluarkan darah semalam."

"Aku ...," Lucy menatap nya polos, "Mengeluarkan darah?"

Lucius tersenyum lalu membelai rambut nya lembut, "Kau menjaga prinsip hidup mu dengan baik."

"Oh," Lucius tersentak. "Aku akan mengambil pakaian mu terlebih dahulu." Lucius berdiri dari duduk nya dan berjalan pergi menuju keluar kamar.

Lucy diam, memandangi pintu itu lama sebelum akhirnya tersenyum malu dan menarik selimut hingga menutupi wajah nya yang sudah memerah seperti tomat.

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

Lucy mengulum bibir nya, ia menatap gelas yang ada di tangan nya dengan ragu-ragu. Jika saja Draco tidak datang dan meminta nya untuk menemani nya mencari hiburan setelah selesai puas menceritakan semua sakit hati nya saat putus dengan Pansy. Awalnya, Lucy menolak. Namun Draco terus saja memaksa dan kini dia sudah di bawah pengaruh alkohol dan menari tidak jelas dengan beberapa wanita.

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang