#48

1.2K 128 17
                                    

"Terimakasih sudah datang, Mister Malfoy."

Lucius menjabat tangan pria yang seperti nya seumuran dengan mertua nya, "Tentu saja dengan senang hati, Mister. Pesta mu sungguh luar biasa."

Pria itu terkekeh pelan, "Sampaikan salam ku pada mertua mu dan istri mu—di mana dia?"

Lucius diam sejenak lalu menoleh ke arah mobil di belakang nya, "Dia kelelahan, akan ku sampaikan salam mu."

"Oh begitu, baiklah. Semoga kalian sampai di tujuan."

Lucius tersenyum lalu berjalan berbalik memutari mobil hingga ia duduk di kursi penumpang bersama Lucy di sana. Lucius memakai jam tangan di pergelangan nya lalu tak sengaja menoleh ke arah Lucy, ia memejamkan mata nya kuat lalu tatapan nya beralih ke kedua kaki nya yang sedikit bergemetaran.

Lucius meraih kaki nya dan menghelus nya pelan, "Lucy, ada apa?"

Lucy menatap pria itu heran lalu berbicara setengah berbisik, "Kau masih bertanya 'Ada apa' setelah apa yang kau lakukan semalam?"

Lucius terdiam sejenak, ia teringat kejadian tadi malam lalu terkekeh kecil, "Ah, maaf, aku lupa." Lucius mendekatkan tubuh nya lalu menarik kepala Lucy untuk bersandar ke bahu nya. "Tidurlah, ada sekitar satu jam sebelum kita sampai ke bandara."

Lucy menurut, ia memejamkan mata nya di dekapan pria ini. Lucius tersenyum kecil lalu mencium kening istri nya lembut.

*.*.*.*.*.*.*.*.*

Lucius keluar dari mobil dan berjalan ke pintu lain nya, ia menarik Lucy pelan hingga akhirnya menggendong gadis itu dengan bridal style nya. Ia menoleh ke arah maid, "Bawa barang nya ke lantai atas."

Setelah mengatakan itu Lucius berjalan masuk dengan gadis itu dalam dekapan nya. Dengan kekuatan nya, ia seperti mendekap seorang bayi, langkah nya juga ringan untuk menaiki tangga hingga akhirnya masuk ke dalam kamar dan meletakkan nya perlahan ke atas kasur empuk mereka.

Setelah meletakkan tubuh Lucy, Lucius tidak langsung bangkit, ia menahan diri nya agar tidak menindih gadis itu dan menatap wajah nya intens. Lalu tersenyum sendiri kemudian berdiri dan berjalan untuk ganti baju.

Saat kembali, ia menidurkan tubuh nya di samping Lucy yang masih tertidur. Namun saat menyadari atensi Lucius di samping nya, ia terbangun.

"Kau terbangun, sayang?"

Lucy mengangguk samar namun juga mencari kehangatan di samping suami nya.

Lucius menyelipkan tangan nya di leher gadis itu lalu membelai rambut nya lembut, "Masih sakit?"

"Kau masih bertanya?"

Lucius terkekeh, "Aku tidak tahu akan selama itu rasa sakit nya."

Lucy tidak menjawab dan malah memilih untuk kembali tidur. Namun tak lama, ia mengadahkan kepala nya menatap pria itu. "Sir, kau ingin berapa anak?"

Lucius terdiam saat mendengar pertanyaan mendadak itu, ia menatap kedua manik kebiruan Lucy sambil terus menghelus rambut nya, "It's up to you, it's your body."

Lucy diam sejenak, "Bagaimana dengan tiga belas?"

Lucius terkekeh, "Itu bagus, kita bisa membuat tim sepak bola lengkap dengan pemain cadangan."

Lucy ikut terkekeh lalu perlahan diam dan kembali terlihat berpikir, "Bagaimana jika aku tidak melahirkan satu anak pun?"

Belaian tangan Lucius terhenti saat Lucy mengatakan hal itu, mata nya menatap gadis itu tenang namun ada sesuatu di balik tatapan nya. "Itu tak apa, kita masih punya Draco."

Lucius kembali membelai kepala Lucy lagi dengan lembut. Seketika hening, Lucy memperhatikan wajah suami nya dari samping yang sedang menatap langit-langit kamar tersebut. Ia mengulum bibir nya, sedang berpikir apakah ia harus menanyakan hal ini atau tidak. Tapi ia tak tahan jika terus memendam nya.

"S-sir ...,"

"Yes, my babywife?"

Lucy menelan ludah nya kasar apalagi saat pria itu menatap mata nya lembut namun intens.

"Ba-bagaimana jika—ekhem."

Lucius mengerutkan kening nya menyadari kegugupan gadis ini, "Katakan saja, aku tidak akan marah."

Lucy menarik nafas panjang sembari mengulum bibir nya lalu kembali menatap suami nya. "Ba-bagaimana jika—"

Lucius diam, ia membiarkan gadis ini menenangkan pikiran nya dan memberanikan diri untuk mengatakan apa yang ia pendam.

Lucy membasahi bibir nya, melihat tatapan Lucius malah semakin membuat nya gugup.

"Hei," Lucius akhirnya bersuara, ia meraih dagu istri nya dan memaksa nya untuk menatap nya. "Jika ada sesuatu yang ingin kau katakan, tanyakan ataupun ingin kau sampaikan, lakukan saja, aku tidak akan marah." Lucius menyelipkan rambut Lucy ke balik telinga nya, "Bagaimana bisa aku marah pada istri ku yang ku cintai setengah mati ini?"

Lucy menelan ludah nya kasar, ia memejamkan mata nya dan menarik nafas panjang lalu kembali menatap Lucius.

"Ba-bagaimana, jika kau me-menemukan seorang wanita yang lebih cantik dari ku menyukai mu." Lucy menahan air mata nya, "Apa yang akan kau lakukan?"

Lucius kembali terdiam, belaian tangan nya juga ikut berhenti, ia menatap gadis itu tenang namun tajam dan itu membuat Lucy menelan ludah nya kasar dan berpikir, ia salah jika menanyakan hal itu. Namun itu tak berlangsung lama saat Lucius kembali tersenyum lembut.

"Akan selalu ada wanita yang lebih cantik dan lebih sempurna dari mu, Lucy. Tapi aku tidak akan meninggalkan mu demi mereka." Lucius membelai pipi gadis ini lembut. "Karena aku tidak menemukan ketenangan di mata mereka seperti aku menemukan nya di mata mu."

Lucius menatap Lucy, "Aku tidak menemukan dunia ku saat aku menatap wanita lain. Aku hanya menemukan nya di mata mu."

Lucius tersenyum, "Kau yang di takdirkan untuk ku."

Lucy terdiam di tempat nya dan hanya menatap pria itu dengan terpelongo, entah kenapa kata-kata itu seakan menyihir nya, apa keahlian berbicara nya sudah berpindah ke pria ini?

Lucius terkekeh geli melihat wajah gadis ini lalu mencium kening nya hangat, "Lagipula, tidak mungkin aku akan meninggalkan mu. Yang ada aku akan di hajar Draco habis-habisan."

Lucy tertarik ke kenyataan lalu terkekeh geli, "Kemana dia? Kenapa dia tidak ada kabar?"

"Dia mengirim ku surat kemarin. Dia bilang dia sedang dekat dengan gadis bernama As–as–"

"Astoria?"

"Ya itu." Lucius menarik nafas panjang, "Ku rasa mereka akan menikah. Draco terlihat sangat mencintai nya."

Lucy mengerucutkan kening nya kesal, padahal dia sangat ingin Draco memperbaiki hubungan nya dengan Pansy.

"Kita baru sampai setelah berjam-jam perjalanan." Lucius mengeratkan dekapan nya, "Ayo tidur."

Lagi-lagi Lucy menurut dan memejamkan mata nya untuk masuk ke alam bawah sadar nya. Namun sebelum ia tertidur, ia mendengar pria ini berbisik dengan suara rendah nya.

"Aku mencintai mu."























T B C

Romantisan dulu kali ya?

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang