#36

2.4K 287 116
                                    

⚠️ WARNING ⚠️ 

Lucius dan Reyhan memperhatikan gadis yang sedang menikmati masa legal nya itu. Ia meminum banyak gelas yang di tuangkan oleh orang-orang yang ada di sekitar nya. Dan hebat nya, ia masih bisa mengendalikan diri nya walau mata nya sudah sayu. Mereka masih memakai pakaian yang sama. Reyhan dengan pakaian Formal, kemeja putih dan Jas hitam juga Lucius yang lengkap dengan pakaian pernikahan nya. Beda nya, tidak serapi tadi. Reyhan membuka satu kancing atas kemeja nya sedangkan Lucius membuka tiga.

Lucius meneguk alkohol nya tidak melepaskan pandangan nya dari gadis yang sudah sah menjadi istri nya itu. "Dia sangat bersemangat meminum nya."

Reyhan juga tidak melepaskan penjagaan nya, "Bukankah itu akan menguntungkan mu nanti?"

Lucius menoleh sembari mengerutkan kening nya, "Apa maksud mu?"

Reyhan menghabiskan tegukan nya lalu membalas tatapan pria itu sambil tersenyum menggoda, "Kau tahu maksud ku."

Lucius diam sejenak memikirkan arti nya lalu terkekeh pelan, "Tidak, aku tidak akan melakukan nya jika dia belum siap."

"Akh, c'mon." Reyhan tersenyum kecil saat ada gadis yang menuangkan alkohol lagi ke atas gelas nya. "That's bullshit."

Lucius tersenyum lalu kembali menatap gadis yang sedang meracau dan tertawa tidak jelas, "Dia baru saja mencapai umur dewasa nya, Rey. Aku tidak akan memaksa."

"Wanita itu pemalu, Sir. Mereka tidak akan memulai jika kita tidak mengambil tindakan." Reyhan menelan habis alkohol tersebut.

"Kau seperti nya sudah handal." sindir Lucius.

"This London, Lucius." balas Reyhan gampang.

Kedua nya terkekeh lalu menggeleng samar dan kembali meneguk minuman itu sambil menatap Lucy. Seketika wajah mereka di tekuk, seorang pria sudah duduk di samping gadis itu dan mengajak nya berbicara.

Lucius langsung emosi dan hendak mendekat jika saja tangan Reyhan tidak menahan dada nya. "Santai, Lucy tidak akan suka jika kita menganggu saat dia menjalin pertemanan."

Tatapan Reyhan dan Lucius menajam. Apalagi ketika pria itu memberikan nya satu gelas panjang yang di minum habis oleh Lucy.

Awal nya, pria itu mencoba memegang tangan Lucy. Kemudian menarik nya paksa. Lucy melawan. Pria itu semakin memaksa.

Reyhan menggertakkan gigi nya lalu menatap Lucius sambil tersenyum miring. "Mau bermain?"

"Ayolah, kita akan bermain. Sebentar saja ...,"

"Tidak, aku tidak mau."

"Gadis sialan—"

BUGH -!

Satu kepalan kuat Lucius melayang ke wajah nya. Kalian pikir dia hanya melemparkan tangan nya? Tidak, Lucius juga memakai energi dan darah penyihir nya membuat pukulan tadi sangat sakit setara dengan kematian.

Pria tadi langsung terkapar di lantai. Semua menoleh ke arah mereka walau musik terus saja berjalan.

Saat hendak bangkit, sebuah todongan pistol mengarah pada nya. Dengan takut-takut ia mengadahkan kepala nya menatap siapa yang melakukan hal itu.

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang