"Aku serius, Draco. Kau sudah menanyakan nya lebih dari sepuluh kali!" ujar Lucy saat mereka kembali ke sekolah dan berjalan menaiki tangga menuju asrama Ravenclaw.
"Tapi kalian bertingkah seolah mempunyai hubungan!" balas Draco sedikit sarkas, jujur saja, sejak makan malam tadi mood nya menjadi tidak bagus.
Lucy memutar bola mata nya malas lalu berbalik menatap pria yang berdiri dua anak tangga dari nya, "Dia rapuh, Draco. Sama seperti mu, dia butuh sandaran. Kau punya Pansy sedangkan dia tidak punya siapa-siapa!"
Draco terdiam sejenak, menatap manik kebiruan gadis ini, ia lalu menghela nafas, "Alright, jika itu kata mu." Draco mengangguk samar, "Good night."
"Sweet dream," balas Lucy dengan senyum kecil nya, ia memperhatikan pria berambut silver itu menuruni tangga Hogwart yang panjang dan sering berubah-ubah, ada perasaan aneh yang menghampiri gadis ini lantai ia mengerutkan kening nya, "Dia akan kembali ke asrama nya 'kan?"
Lucius terdorong hingga ke dinding kala anak semata wayang nya menarik kerah baju nya dengan kasar dan mendesak nya. Tatapan Draco sangat tajam seakan ia bisa menebas siapa saja dengan tatapan nya.
"Last change, Father." Draco menatap ayah nya, "Apa hubungan mu dengan Lucy?!"
"Nothing, Draco!" balas Lucius dengan cepat, ia sebenarnya bisa mendorong tubuh anak nya tapi sepertinya pria kecil ini sudah tumbuh besar dan tenaga nya lebih baik.
"Kau berubah menjadi sangat aneh semenjak bertemu Lucy," Draco mendorong tangan nya hingga hampir mencekik Ayah nya sendiri, "Apa yang terjadi di antara kalian berdua?!"
Nafas Lucius tertahan, "I said, nothing, Draco Malfoy!"
Draco terdiam mendengar nya, perlahan wajah nya tak sebengis tadi dan tarikan nya di kerah baju Lucius mulai terlepas. Draco menunduk sebentar lalu menatap Ayah nya tajam, "Lucy pantas mendapatkan pria yang baik, Mister Malfoy."
"Dan kau," Draco tersenyum miring, "Bukan pria baik itu."
*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*
Lucy tengah memainkan bulu pena nya saat pelajaran Professor Mcgonagall. Ia sedang melamun sekarang. Melamunkan. . ., seseorang?
Demi Tuhan, kenapa dia malah memikirkan Lucius Malfoy di saat harus nya ia memikirkan apa perbedaan Veraverto dengan Diminuedo?!
"Kau sedang memikirkan siapa?" bisik Su Li yang duduk di samping nya, "Si Malfoy itu?"
"Shut up, Li." kesal Lucy, entah kenapa ia merasa kesal. Sangat kesal. Atau itu hanya hormon nya sebagai gadis? Entahlah, inti nya dia sangat kesal.
"Lucy!"
Gadis itu berbalik dan tersenyum kecil ketika melihat teman pria nya itu melangkahkan kaki nya ke arah ia berdiri sambil membawa secercah kertas.
"This," Draco memberikan nya, "For you."
Lucy mengerutkan kening nya sembari mengambil nya, "What is that?"
"Surat adopsi Kucing," balas Draco ringan, "Aku sudah mengirimkan nya ke rumah mu dan di terima oleh– Ja-jay–"
"Jaylah?" sambung Lucy. "Dia pekerja di rumah ku." ujar nya lalu membaca surat yang ia pegang lalu melototkan mata nya. "LIMA RATUS POUNDSTERLING?!"
Teriakan Lucy menarik semua perhatian yang ada di lorong sekolah. Sedangkan pria di depan nya hanya mengangguk sambil tersenyum polos.
"Kucing apa berharga lima ratus poundsterling, Malfoy?!" tanya Lucy sedikit membentak saking kaget nya.
"Em," Draco menatap ke langit-langit lorong seolah berfikir, "Sebenarnya aku juga membeli makanan, tempat bermain dan perawat nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Y O U✨
Fanfiction"Kenapa?" "Hm?" "Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kehilangan? Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kesedihan? Kenapa kau membuat ku seperti menemukan cahaya di kegelapan hidup ku? Kenapa kau membuat ku seperti sangat...