"Jadi. . .," Cho duduk di pinggir kasur sambil menatap Lucy yang sedang menata diri nya di depan kaca, "Kau berkencan dengan Malfoy?"
Lucy mengikat setengah rambut nya, "Heem."
"Aku sudah tebak itu," Cho menyingkirkan bantal dari paha nya lalu tiduran di kasur, "Kau dan Draco terlihat sangat dekat."
Lucy berbalik dan menatap gadis itu, "Who says i was talking about Draco?"
"Yeah, kalau—"Cho yang ingin menarik selimut tapi terhenti seketika, ia mematung lalu menatap Lucy dengan terkejut, "Apa maksud mu?"
Lucy tersenyum lalu mengangkat kedua bahu nya acuh, "Aku pergi. . .!"
"Hei," Cho menatap gadis itu. "Katakan pada ku! Apa maksud mu—"
Suara Cho terhenti kala Lucy sudah keluar kamar dan menutup pintu nya. Ia melewati ruang tengah Ravenclaw dengan santai dan tidak ada yang bertanya ia akan kemana.
Lucy membuka pintu asrama nya dan saat itu juga ia melihat seorang pria tinggi dengan rambut kembali ia sihir menjadi hitam dan pendek, memakai Jas dan kemeja putih. Lucy menaikkan satu alis nya, kemarin pria ini mengatakan hanya jalan-jalan kan? Bukan sarapan, makan siang, makan malam semacam dating. Hell, ia saja memakai celana panjang di padukan sweater coklat yang kebesaran.
Lucy menarik nafas panjang, "Well, sir. Aku tidak tahu kau menyimpan banyak pakaian muggle sekarang."
Lucius terlihat berdecak kecil, "Aku mengoleksi nya."
Lucy diam sejenak mengerutkan kening nya, "Untuk apa itu?"
"Apa?"
"Decakan mu." balas Lucy cepat, "Kau berdecak pada ku?" Lucy menunjuk diri nya sendiri, "Apa aku membuat kesalahan? Hei, harus nya yang berdecak adalah aku, semalam aku hampir kehilangan ciuman pertama ku karena—"
"Apa kau selalu melakukan nya?" Potong Lucius tanpa menoleh menatap manik biru gadis ini.
"Melakukan apa?"
"Menggandeng–ekhem," Lucius berdeham sejenak dan masih tidak mau menatap manik gadis itu, "Menggandeng tangan pria lain?"
Lucy terdiam menatap pria itu sambil mengerutkan kening nya. "Yeah, Of course. Kau tidak tahu panggilan ku di sekolah ini?"
Lucius menelan ludah nya, "Tidak."
"A warm hug." ucap nya cepat, Lucy lantas menghela nafas lalu membuang tatapan nya, "Why? You have a problem with that?"
"No."
Lucius mengulum bibir nya lalu melirik gadis itu yang juga menatap nya ragu, ia langsung kembali membuang tatapan nya. "Tidak, aku tidak bermasalah dengan itu. Haha. Kau hanya gadis yang suka memeluk. Haha." Lucius tertawa paksa dan itu tak bisa untuk menutupi kebohongan nya.
Lucy berkacak pinggang lalu menaikkan kedua alis nya, "Tell me the truth, Sir."
Lucius memainkan bibir nya dan berusaha untuk tetap pada pendirian nya, namun saat ia melihat manik biru gadis itu ia kembali goyah.
"Alright! I have a problem with that!" Lucius menyerah lalu menghela nafas dan menatap mata Lucy.
Lucy diam sejenak lalu melipat tangan nya di depan dada, "Why?"
"Aku tidak tahu, aku hanya–" Lucius mengigit bibir bawah nya, "Tidak suka melihat mu dekat dengan pria lain."
"Termasuk Draco?"
"No, no! Not like that!" panik Lucius, "Aku tidak marah saat kau berdekatan dengan Draco. Berduaan, berpelukan, atau saling suap saat makan, aku tidak merasakan darah ku yang bergejolak saat kau bersama nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Y O U✨
Fanfiction"Kenapa?" "Hm?" "Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kehilangan? Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kesedihan? Kenapa kau membuat ku seperti menemukan cahaya di kegelapan hidup ku? Kenapa kau membuat ku seperti sangat...