Lucy melenggang masuk ke dalam rumah ketika pintu sudah terbuka saat dia masih berjarak lima meter dari pintu masuk. Kedua koper nya di bawa oleh dua pria tinggi berbaju formal dengan kacamata hitam nya. Setidaknya ada dua puluh Maid yang berbaris dan membungkuk untuk menyambut kepulangan Nona muda mereka.
Lucy terdiam di depan pintu melihat para wanita muda dan cantik itu membungkuk untuk nya, ia lantas berdecak pelan kemudian menoleh kedua pria yang seketika menunduk ketika ia menatap nya.
"Bukankah liburan kemarin aku bilang aku tak mau ada penyambutan?"
Kedua pria yang menunduk itu saling tatap kemudian berdeham sebentar, "Maaf, nona. Kami melupakan nya."
Lucy menarik nafas sambil memutar bola mata nya malas, "Jangan lakukan kesalahan yang sama liburan selanjut nya."
"Alright."
Lucy kembali melanjutkan langkah kaki nya yang sempat terhenti, sepatu nya bergema di rumah nya yang besar tapi sunyi. Sudah jelas, orang tua nya pasti sedang sibuk mengejar uang.
Lucy berbelok di lorong rumah nya dan ingin menaiki tangga jika saja manik kebiruan nya tidak melihat atensi kucing berbulu putih panjang dengan mata biru yang menyala sedang di gendong oleh — Ibu nya?!
Lucy mengerutkan kening nya heran lalu berjalan mendekat, "Aku tidak tahu Ibu memelihara kucing."
Sang Ibu menoleh, "Kau sudah pulang, sayang?" ibu tersenyum kembali menghelus kucing tersebut, "Bukankah ini kiriman dari teman mu? Siapa nama nya? Draco Malfoy?"
Lucy tersentak, darah nya berhenti mengalir setelah mendengar ucapan sang ibu. Sang ibu menyerahkan kucing tadi ke seorang wanita manis di belakang nya.
Lucy diam sejenak menatap wanita itu, "Who are you? Aku belum pernah melihat mu."
"Ah," wanita tersebut membungkuk sebentar, "Saya Hana, perawat yang di kirim Mister Malfoy untuk menjaga Boo-boo."
"Boo-boo?" Lucy menaikkan satu alis nya.
"Di ambil dari Bahasa Perancis yang arti nya mata bercahaya saat menatap penuh cinta," Hana tersenyum manis, "Tuan Draco sendiri yang menamai nya, dia bilang mata kucing ini sangat mirip dengan mu."
Lucy menelan ludah nya kasar menatap wanita itu dingin lalu beralih menatap Ibu nya, "Ibu yakin mau merawat nya?"
"Why not?" kaget Ibu, "Lagipula, itu dari teman mu yang juga anak dari kekas—"
"Aku lelah," Lucy memotong dengan cepat, "Aku akan pergi tidur."
Lucy berbalik dan berjalan menuju tangga lebar yang ada di rumah nya, baru sampai di anak tangga yang ke lima. Suara ibu nya kembali memanggil,
"Lucy," Ibu menatap nya sedih, "What's wrong?"
Gadis itu diam lalu menarik nafas panjang, "Tidak ada, aku hanya ingin tidur."
"Apa kau bertengkar dengan nya?"
"Mom, no."
"Apa dia menyakiti mu?"
Lucy meraih kening nya yang terasa pusing, "No, he's not."
"Apa Draco tidak setuju dengan hubungan kal—"
"MOM, STOP IT!" Lucy berbalik menghadap ibu nya di lantai dasar dan membentak kuat di rumah nya yang sangat besar ini.
Sang Ibu tersentak lantas menatap putri nya prihatin, "Ibu selalu tahu apa yang kau rasakan, sayang." wanita berkepala empat itu tersenyum, "Bahkan ketika kau berusaha untuk menutupi nya, ibu akan tetap tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Y O U✨
Fanfiction"Kenapa?" "Hm?" "Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kehilangan? Kenapa kau membuat ku seperti tak pernah merasakan kesedihan? Kenapa kau membuat ku seperti menemukan cahaya di kegelapan hidup ku? Kenapa kau membuat ku seperti sangat...