#54

1.2K 139 39
                                    

Lucy menggoyangkan bahu Lucius yang tengah tertidur pulas, "Sir...," panggilnya pelan. Dia terus melakukan nya hingga Lucius terbangun dan membuka mata nya.

"Ada apa, sayang?" ucap Lucius dengan suara serak khas orang baru bangun.

"Aku ingin ice cream..., "

Lucius mengerjapkan kelopak mata nya sesekali lalu menoleh ke arah jam, "Tengah malam seperti ini, Lucy?"

Lucy mengangguk sebagai jawaban nya. Lucius menarik nafas panjang, "Setidaknya tunggu lah sampai pagi." Lucius kembali memejamkan mata nya.

Lucy memandangi wajah suami nya lalu mengerucutkan bibir nya kesal kemudian berbalik membelakangi pria itu. Lucy menghelus perut nya, "Sabar ya, sayang. Ayah mu tidak mau membelikan nya untuk mu, dia Ayah yang jahat,"

Lucius membuka kelopak mata nya lalu terkekeh pelan.

"Kau harus sabar—"

"Baiklah-baiklah," Lucius akhirnya bangkit dari tidur nya dan memakai kaos lalu di lapisi jaket hitam. "Aku akan mencarikan nya untuk mu."

Lucy tersenyum sangat senang, "Lihat, nak, Ayah mu sangat baik."

Lucius terkekeh geli, ia berjalan mendekat lalu mencium kening Lucy dan perut nya. "Jangan menyusahkan ibu mu selama Ayah pergi, oke?"

Lucius tersenyum lalu menatap Lucy, "Tetap di sini, jangan kemana-mana."

Lucy mengangguk dan menunjukkan jari jempol nya. "Em, aku ingin Icecream coklat rasa vanila."

Kening Lucius berkerut, "Icecrean coklat rasa vanila?"

Lucius diam sejenak lalu mengiyakan daripada ia mempertanyakan hal itu dan membuat mood istri nya buruk. Lucius berjalan ke depan, keluar rumah yang mereka tempati di pulau ini lalu menarik nafas panjang, udara dingin menyerang kulit nya dan ombak laut yang sedikit lebih besar.

Lucius meraih ponsel nya, "Kau tahu Icecream coklat rasa vanila?"

"Icecream coklat rasa vanila? Orang bodoh mana yang menanyakan itu?"

"Istri ku, sialan."

"A-a, oke, i'm sorry."

Lucius menarik nafas panjang.

"Katakan saja pada pelayan Icecream, kau ingin Icecream yang berwarna coklat tapi rasa Vanila."

"Kau benar juga, Terimakasih." Lucius mematikan ponsel nya lalu melangkah menuju ke sebuah kapal kecil yang menjadi trasnportasi mereka ke pulau sebrang jika ingin membeli sesuatu.

Jarak untuk sampai ke pulau penduduk adalah 5 KM. Dan 10 KM jika pulang pergi.

Lucius menyalakan mesin nya lalu hendak mengendarai nya namun terhenti. Ia seperti sedang berpikir lalu terkekeh pelan, ia seorang penyihir, untuk apa mengendarai benda ini. Lucius menggelengkan kepala nya samar lalu berapparate.

*.*.*.*.*.*.*.*

Lucius kembali ketika matahari sudah muncul, cukup susah menemukan toko Icecream di pulau terpencil seperti ini. Ia menaiki tangga kayu lalu membuka pintu kaca yang berfungsi menampilkan suasana laut kemudian melihat Lucy duduk di atas kasur dengan bersandar sambil membaca buku.

"Lucy, aku membawakan Icecream coklat rasa Vanila."

Lucy menoleh, "Yeay," ujar nya untuk menghargai lalu kembali membaca buku nya, "Aku tidak mau Icecream, aku mau buah anggur."

Lucius menganga pelan mendengar penuturan istri nya itu lalu menelan ludah nya kasar. "Draco, selamatkan aku."

Tiba-tiba ponsel Lucy berdering, segera ia mengangkat nya, "Halo? Papa?!" sorak nya senang.

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang