#18

1.7K 315 53
                                    

Lucy menghembuskan nafas nya menoleh ke arah belakang, tangga menuju asrama nya. Ini sudah liburan, mereka akan kembali ke rumah masing-masing. Entahlah, kali ini ia merasa, bahwa sangat berat untuk meninggalkan sekolah setelah apa yang terjadi.

Lucy kembali menoleh ke depan, walau berat ia harus melakukan ini. Jika dia tetap di sini selama liburan, kemungkinan besar akan terjadi serangan yang bisa menyakiti murid lain yang juga sedang tinggal di sini. Karena dua hari yang lalu, Lucy benar-benar memergoki aura gelap yang memperhatikan nya, Lucy menyerang nya namun ia sudah lebih dulu pergi.

Lucy tidak tahu siapa itu, tapi berharap, bukan Death Eaters atau mungkin Lucius Malfoy.

Lucy mengeluarkan secarik kertas, sebuah pesan dari Cho yang meminta nya untuk berhati-hati dan pesan lain nya sambil menarik koper nya melewati lorong sekolah yang sudah sunyi karena semua sudah berkumpul di kereta api.

Lucy berbelok ke kanan sambil tetap menunduk membaca kertas yang ada di tangan nya, namun langkah kaki nya terhenti bertepatan dengan langkah kaki pria yang terjaga juga berjalan ke arah berlawanan dengan gadis ini.

Lucy diam sejenak lalu mengangkat kepala nya dari kertas ini dan menatap manik kebiruan pria yang memakai baju sertam hitam dengan rambut blonde nya.

"Lucy. . .,"

Lucy menatap Draco dengan dingin, tidak menunjukkan persahabatan sama sekali. "Kau ingin melakukan apa lagi?"

"Lucy, dengarkan aku–"

"—Jangan berani untuk mendekat."

Draco menelan ludah nya kasar menatap gadis itu dengan sedih lalu kembali ke posisi awal sebelum ia melangkahkan kaki nya. "Yang kau lihat kemarin itu–"

"Aku melihat mu mencoba membunuh Professor Dumbledore, kenapa dengan hal itu?" Ucapan sarkastik Lucy membuat Draco merasa ada yang menyerang nya tepat di dada nya.

"Aku terpaksa melakukan nya, Lucy."

"Oh yeah?" Lucy menyandarkan tangan nya ke atas kursi, "Kenapa kau terpaksa melakukan nya?"

"Aku harus melakukan nya, jika tidak," Draco menatap Lucy dengan mata yang sudah berair, "Aku akan kehilangan mu."

Lucy diam, menatap pria itu dingin dan datar lalu menghela nafas panjang, "Apa ini salah satu kelebihan keluargga Malfoy?" gadis itu menaikkan satu alis nya, "Mengarang cerita?"

"Aku tidak mengarang nya, Lucy—"

"Ayah mu juga mengatakan hal yang sama," Lucy memberi jeda, "Kalian berbual seperti akan kehilangan ku jika tak melakukan sesuatu—"

"–Itu benar—!"

"—Lalu katakan siapa yang menyuruh kalian?!" Lucy menaikkan satu alis nya.

Draco terdiam di tempat nya, ia menatap manik kebiruan Lucy dengan dalam dan intens. Ia diam untuk waktu yang cukup lama hingga akhirnya menarik nafas panjang dan memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan gadis itu.

"The dark lord."

Lucy ingin bicara namun berhenti seketika mendengar nama itu. Ia menelan ludah nya kasar, saking kasar nya tenggorokan nya seperti terluka.

"Who?"

"Pangeran kegelapan, Lucy. Lord Voldemort."

Lucy menarik nafas yang sebelum nya tersekat, ia lantas menunduk, berusaha menetralisir pikiran nya yang mulai berputar dan pusing. "Dia yang menyuruh mu?"

"Yes." balas Draco cepat. "Ia menjadikan mu sebagai ancaman. Itu sebab nya Ayah ku terpaksa kembali menjadi pengikut nya, Lucy."

"Dia tidak terpaksa, Draco–"

✨Y O U✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang