Malam harinya Brandon tidak tahu mau melakukan apa. Karena biasanya dia tidak betah di rumah saat malam hari, malam sebelumnya juga begitu. Biasanya Brandon sering nongkrong bersama temannya setiap malam, tapi karena sekarang motornya lagi tidak ada, dia tidak bisa ke mana-mana beberapa malam ini. Kalau pun Brandon mengisi malamnya dengan mengerjakan tugas, dia tidak ada yang mengerti soal pelajarannya.
"Oh iya, 'kan sekarang gue punya nomornya Abigeal! Chat ah!"
[Hai, Abigeal Sayang. Lagi ngapain nih?] Brandon mengirim pesannya dan kemudian merasa geli dengan isi pesannya sendiri.
[Ngapain chat gue?] balas Abigeal disertai emoticon marah.
[Idih! Jutek amat sih, bikin tambah sayang deh.] balas Brandon lagi yang diiringi tawa kecil saat membalasnya.
[Bangsat.]
[Loh? Kok ngomong kasar? Katanya omongan kasar lebih menyakitkan dari pada perbuatan?]
[Gue enggak ngomong, Bego. Gue cuma ngetik,] jawab Abigeal cepat.
Brandon tersenyum kecil saat membaca balasan dari Abigeal. Tidak biasanya Brandon tersenyum seperti itu kalau lagi chat-ingan dengan orang lain. Bahkan chat-ingan dengan Gelin pun dia terlihat biasa saja menanggapinya.
Baru saja Brandon hendak membalas lagi, sebuah pesan dari kontak yang bernama Joy mengiriminya sebuah pesan.
[Woi, lagi ngapain lo? Napa enggak ngumpul bareng kita-kita?] Begitu pesan yang dikirim oleh kontak yang bernama Joy itu.
[Jangan ganggu dulu, gue lagi chat sama pacar gue, nih. Lagian motor gue disita sama pacar gue.] balas Brandon mendahului untuk membalas chat-nya dengan Joy.
[Makin gemas deh,] balas Brandon beralih ke pesan untuk Abigeal.
[Siapa? Udah jadian lo sama si Gelin itu? Takut lo sama dia? Sampai-sampai motor lo disita!]
[Bukan Gelin, pokoknya dia cewek paling unik yang pernah gue temuin.] Brandon membalas dengan cepat.
[Widih! Terus si Gelin gimana?] tanya Joy lagi.
Brandon tidak membalas pesan dari Joy lagi. Dia terus saja menunggu balasan selanjutnya dari Abigeal, tapi Abigeal belum juga membalasnya. Jangankan membalas, dibaca saja tidak. Brandon sampai bolak-balik melihat chat-nya dengan Abigeal, hingga tulisan online berubah menjadi mengetik. Brandon tampak kembali tersenyum.
[Besok jemput motor lo ke rumah! Jangan banyak tanya! Gue mau tidur.]
"Jemput motor? Apa Abigeal sekarang mau putus sama gue? Masak, sih? Ah, enggak seru lagi, nih! Tapi tunggu besok aja, kali aja enggak," monolog Brandon yang keheranan mendapat pesan dari Abigeal.
Brandon merasa senang motornya akan kembali kepadanya, tapi dia juga agak risau kenapa Abigeal tiba-tiba mengirimnya pesan seperti itu. Walaupun demikian, dia masih berharap untuk tidak putus dulu dari Abigeal. Brandon sendiri merasa kalau dia tidak mencintai Abigeal, hatinya masih untuk Gelin. Namun, entah karena sebab apa dia bisa berpikir begitu.
↩↪
Setelah mengalami beberapa salah alamat dan sedikit nyasar mencari rumah Abigeal. Barulah Brandon menemukan rumah Abigeal karena Abigeal hanya memberikan alamatnya pada Brandon dan tidak memberitahukannya dengan rinci lokasi rumahnya itu. Untunglah Brandon datang cepat pagi ini, jadi tidak perlu khawatir kalau nanti terlambat ke sekolah.
Baru sampai di depan rumah Abigeal, Brandon segera mengiriminya pesan. [Geal, gue udah di depan nih, ke luar gih!]
[Okey.]
![](https://img.wattpad.com/cover/252871586-288-k647401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Direction (End✅)
Teen FictionGenre : Comedy romance Follow sebelum baca! Tidak ada yang spesial di sini. Hanya cerita gaje tentang pasangan gila dan persahabatan yang juga gila. Start : 28 Desember 2020 Finish : 11 Maret 2021