Abigeal terus saja berjalan dan pura-pura tidak mendengar ucapan mereka. Abigeal mencoba mempercepat langkah, tidak ingin terlibat dengan barang haram itu. Yang ditakutkan Abigeal adalah kalau mereka akan memaksa Abigeal untuk menggunakannya juga.
"Woi! Lo dengar enggak, sih?" teriak Hesky dan menarik hoddie Abigeal.
Refleks. Abigeal memutar tangan Hesky yang menyentuh hoddie-nya. Lalu, Abigeal menendangnya dibagian kaki dengan kuat agar bisa segera lari dan menghindari Hesky dan teman-temannya. Belum sempat Abigeal melangkah untuk menjauh, kakinya dipegang erat oleh Hesky yang sudah tersungkur kejalanan oleh tendangan Abigeal.
"Abigeal? Jangan coba-coba kabur ya," ancam Hesky yang baru menyadari kalau orang didepannya kini adalah Abigeal. Abigeal lalu kembali menendang Hesky agar terlepas darinya.
"Tangkap!" perintah Hesky kepada dua orang temannya.
Dengan sigap, dua orang itu menyimpan barang yang tadinya mereka hirup dan langsung menangkap Abigeal yang mencoba untuk lari. Akhirnya Abigeal tertangkap juga karena Abigeal juga sudah sangat kelelahan. Abigeal merontah-rontah meminta untuk dilepaskan, tapi itu hanya akan sia-sia saja. Jika dibandingkan tenaga Abigeal, tidak cukup kuat untuk melawan dua orang yang tengah menahan kedua pergelangan tangannya.
Hesky kembali berdiri dan memandang ke arah Abigeal yang sudah ditangkap oleh kedua temannya. Hesky tersenyum miring dan mencengkram rahang Abigeal cukup keras. Abigeal masih berusaha melepaskan diri dengan menginjak kedua kaki teman Hesky. Namun, tidak berhasil, seolah pijakan Abigeal tidak berarti apa-apa bagi mereka.
Tiba-tiba seseorang datang dengan memakai jaket hitam, celana hitam, topi hitam, masker hitam, dan sepatunya juga berwarna hitam. Dia langsung melayangkan pukulan keras ke arah Hesky. Itu cukup membuat Hesky kembali terhuyung tepat di depan kaki Abigeal dan membuatnya seakan berlutut dihadapan Abigeal.
Tidak terima dengan hal itu, dua orang teman Hesky melepaskan Abigeal dan menantang orang misterius itu. Abigeal tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia langsung menendang Hesky yang masih berlutut didepannya dengan sekuat tenaga.
"Hati-hati!" titah orang misterius itu kepada Abigeal.
Sontak Abigeal merasa kaget, lagi-lagi itu suara Dion. Ini kebetulan yang sangat sering menimpanya. Di kala Abigeal mendapat kesulitan, pasti Dion yang membantunya. Entah dari mana datangnya Dion, dia selalu datang saat Abigeal benar-benar membutuhkan bantuan.
Dion yang memakai serba hitam membuat Abigeal sedikit bertanya. Untuk apa penyamaran itu dipakainya. Dan lagi, setelannya sangat disukai oleh Abigeal karena warnanya yang gelap.
Dion kemudian mencoba menangani dua orang teman Hesky dengan skill karatenya. Sedangkan Abigeal kini berhadapan dengan Hesky yang sudah bangkit berdiri dan kali ini dia sepertinya tidak akan mementingkan harga dirinya sebagai laki-laki lagi. Yang mana biasanya dia tidak mau melawan perempuan, sepertinya ini pengecualian. Hesky mencoba mengarahkan pukulan ke kepala Abigeal yang dengan sigap dibalas Abigeal dengan tendangan tinggi.
Meskipun yang dilawan Dion ada dua orang, tapi terlihat sekali dia tidak begitu kesulitan melawan mereka. Di lihat dari tadi belum ada satu orang pun yang bisa membalas pukulan dari Dion, yang sering dilayangkannya bergantian terhadap dua orang itu.
Karena cukup banyak pergerakan dari mereka, hal itu mengharuskan Abigeal dan Dion beradu punggung. Ini malah menguntungkan bagi Abigeal dan Dion karena bisa saling melindungi satu sama lain. Di saat Hesky melayangkan sebuah tendangan ke arah Abigeal, Abigeal langsung merunduk disaat itu juga Dion menangkap kaki Hesky tersebut dan melemparkannya ke arah dua orang teman Hesky yang berada dihadapan Dion saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/252871586-288-k647401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Direction (End✅)
Teen FictionGenre : Comedy romance Follow sebelum baca! Tidak ada yang spesial di sini. Hanya cerita gaje tentang pasangan gila dan persahabatan yang juga gila. Start : 28 Desember 2020 Finish : 11 Maret 2021