Sorry For Typo
Ini sudah hari ketiga semenjak sang ibu menghubunginya, pemuda itu terlalu mengharapkan itu kembali, hingga dia lupa bahwa hari ini telah melampaui hari dimana mereka menjanjikan pulang ke Korea.
"kenapa eomma tak menghubungiku lagi?" gumamnya sembari menatap layar benda pintar tersebut
Ceklek"Namjoon..keluarlah kita sarapan bersama" Namjoon berdiri dan mendekat kearah sang hyung "Jin hyung, ini sudah hari keberapa kita di Jepang?"
Jin terlihat gugup, bibirnya tak sanggup bila harus menjawab pertanyaan sang adik, tanpa menunggu lagi Namjoon berjalan melewatinya, menunggu Jin menjawab sepertinya percuma.
"kapan kita pulang ke Korea?" tanyanya dingin, entah ditunjukan untuk siapa "pertemuan itu-"
"sebenarnya kapan pertemuan itu dilaksanakan? Ini bahkan sudah melampau hari yang kalian janjikan"
"eomma sudah membicarakannya pada mereka, mereka berjanji akan segera-"
"apa pertemuan itu memang tak akan pernah terjadi? Kuharap kalian tak menipuku" Namjoon meninggalkan anggota Kim begitu saja, wajahnya nampak kesal
>••<
Seorang pemuda terlihat sangat fashionable berjalan pelan menyusuri bangunan yang nampak terawat, dia ada janji sekarang dengan terpaksa dia mengiyakan dan berjanji akan datang.
"Appa" ucapnya lalu segera menghampiri sang Appa, kedua lelaki itu berpelukan meluapkan rindu
"bagaimana keadaan appa, Appabaik-baik saja kan?" sang Appa tersenyum hangat menjawab pertanyaan putranya"Appa kenapa-" keduanya menoleh kearah pemuda yang terlewat tampan "Appa?" ulang salah satu diantara mereka
Benar, dia Kai
putra Siwon dia adalah seorang psikolog dan begitu sibuk dengan pekerjaannya, apalagi dia bekerja di luar Seoul membuat anak dan ayah itu jarang bertemu.
"ne"
"Appa dia siapa?"
"dia-"
"sunbae memanggil Appa Siwon dengan panggilan Appa? Sunbae ini anak sepertiku juga yah..pasti Appa Siwon telah berbaik hati pada sunbae dan memperbolehkanmu memanggilnya appa, sepertiku"
"aku memang anak kandungnya"
"ah jinja?">••<
"kenapa si alien itu tak pernah berangkat ne, aku curiga telah terjadi sesuatu padanya"
"aku juga, apalagi sekarang nomor Taetae hyung tak aktif"Jimin dan Jungkook terdiam, kehilangan Taehyung itu seperti kehilangan sebagian semangat mereka, padahal notabennya Taehyung hanyalah orang luar, bukan bagian dari keluarga mereka.
"kalian mencari anak itu?, aku tau dia dimana" Jimin dan Jungkook kompak menoleh, tatapan tak suka muncul begitu saja ketika melihat sipemilik suara
"sungguh kau mengetahui kemana perginya?" ucap Mingyu
"dia sudah mati dua hari yang lalu"Brakk
Jimin menggebrak meja dengan kencang, membuat beberapa pasang mata melihatnya.
"kurang ngajar!" Jimin jelas tak terima dengan perkataan mereka, omong kosong apa itu
"wuih santai..memang itu kebenarannya, kalau tak percaya kita kunjungi makamnya sekarang" Jun menjawab dengan entengnya, membuat emosi Jimin semakin tak terkendaliBugh
>••<
"sunbae benar-benar anak Appa Siwon?" Kai mengangguk kemudian tersenyum kearah Taehyung yang nampak malu
"kalau begitu Tae permisi dulu" cengiran itu tercipta di wajah TaehyungMata Kai melirik kearah Siwon
meminta penjelasan pada sang Appa, kenapa dia memanggil ayahnya dengan panggilan Appa, saat anak lain memanggilnya dengan sebutan ahjussi.
"dia anak polos yang tak tau dimana keluarganya"
Keduanya kemudian berjalan memasuki ruangan Siwon, perlahan keduanya duduk disofa yang memang tersedia diruangan tersebut, tak lama pintu terbuka menampilkan seseorang dengan senyum secerah matahari.
"Kai/Hoseok" keduanya mendekat dan berpelukan, akhirnya mereka bisa bertemu kembali
"bagaimana keadaanmu, ahjussi dan juga ahjuma?"
"keadaanku dan Appa tentu baik..walaupun eomma terlihat belum menerima kepergian adikku"
"mau kutunjukan sesuatu?">••<
Jimin dan Jungkook sudah tak tau lagi harus mencari Taehyung dimana, bahkan hingga malam ini mereka telah menghubungi Taehyung tapi nomor itu tak pernah tersambung, menelfon Namjoon pun percuma karena pemuda itu bahkan tak pernah menerima telfon dari duo Park.
"sebenarnya apa yang terjadi di keluarga Kim? Apa mungkin mereka membuang Taetae hyung?"
"kau ini asal bicara saja Kookie, keluarga Kim itu cukup terpandang mana mungkin mereka melakukan itu"
"tapi Taetae hyung tak pernah diperkenalkan sebagai anggota Kim"Benar juga, mengingat Taehyung tak pernah sekalipun terekspos oleh media, yang media tau putra Dong Wook hanya lima orang bukan enam. Walau jarang ada pemberitaan tentang keluarga mereka, media tau pun karena mereka menghadiri suatu acara.
>••<
"dia.." jemari itu menunjuk pada seorang pemuda yang memunggungi mereka "siapa?"
"biar kupanggil"
Awalnya Kai ingin menunjukan keberadaan Taehyung sedari awal, namun sayang Hoseok ada sedikit urusan alhasil mereka berpisah dan bertemu lagi malam ini.Tak perlu memanggil, Taehyung..pemuda itu membalikan badan dan membekukan pergerakan Hoseok "Taehyung"
"kau mengenalnya?" Hoseok dengan cepat mengangguk lalu menghampiri Taehyung yang belum menyadari kehadirannya
"Tae!" mata elang itu menatap Hoseok penuh arti, tak lama tubuh itu menerjang Hoseok dengan kencang"hyung boghosipo hiks.."
"kenapa kau ada disini? Dimana Namjoon?"
"mereka membuang Tae dan Namjoon hyung hiks aku tak mau hiks mendengar namanya lagi, aku membencinya!"Kai diikuti Siwon mendekat kearah Hoseok dan Taehyung, entah bagaimana cerintanya hingga Siwon ada disitu
"Tae mau pulang?"bagaimana pun Taehyung mempunyai rumah dan keluarga sendiri
"aniya, mereka bukan keluarga Tae bahkan hiks hyung itu bukan kakak Tae lagi"
"kalau begitu kau pulang bersama hyung.." Taehyung menatap Hoseok yang tersenyum manis padanya "tak apa Tae"
"ahjussi aku minta tolong agar mengurusi semua surat-suratnya, Taehyung aku adopsi"Taehyung tersenyum manis, untung saja ada Hoseok yang mau merangkulnya disaat seperti ini.
Apakah Taehyung berada di posisi yang tepat?
Apa mungkin Taehyung adalah bagian dari masa lalu Hoseok? Entahlah.
*SORRY_kth
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanficEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭