CHAPTER 58

671 57 3
                                    

Sorry For Typo























Namjoon dan Hoseok tengah duduk di salah satu bangku di taman rumah sakit. Keduanya termenung beberapa menit sebelum Hoseok meronggoh sakunya dan mengambil sebuah gelang.

Itu miliknya yang saat itu dia berikan pada Taehyung, kenapa ada di Hoseok.

“aku kembalikan, ini milikmu bukan?”

“apa maksudmu? Kenapa gelang ini ada padamu seharusnya-“

“jika tak ku temukan mungkin gelang ini akan terkubur dengan jutaan salju”

Namjoon segera mengambil gelang itu dari telapak tangan Hoseok, menatap pemuda Jung itu lekat, “harusnya gelang ini ada di adikku”

“benar” jawab Hoseok santai

Namjoon kembali bersuara, “kembalikan Taehyung pada kami, dia bukan bagian dari keluargamu”

Ucapan itu sukses membuat putra pertama Jung Hyunbin itu menatap tajam sepasang mata naga milik seseorang dihadapannya, “lalu apa dia bagian dari keluargamu? Jika iya, tunjukkan buktinya padaku”

Namjoon tak menjawab, dia bungkam.

“Namjoon ah ku beri tau keluarga adalah syurga”

Benarkah?.

.
.
.

“mengapa kalian ada disini?”

Hyunbin dan istrinya menatap terkejut kala melihat dua orang yang menangis di hadapan kamar rawat putranya.

“hyunbin” Dong Wook berdiri lalu menatap memohon pada temannya itu, “Taehyung putraku, bisa kah kau mengembalikannya padaku?”

Benar-benar tak tau malu.

“nyonya Jung” Kang ahjuma menyeret tubuhnya, memeluk kaki Yejin, “bisakah kau berikan Taehyung padaku?”

Tentu saja Yejin menolak, “tidak! Taehyung putraku, aku tak akan memberikannya pada kalian!” Yejin melepas Taehee yang memeluk kakinya, dia berjalan masuk ke kamar rawat Taehyung dan segera menutupnya

“secara hukum Taehyung sah menjadi putraku”

“tapi secara biologis dia putraku”
 
“dia bukan lagi putramu, setelah kau membuangnya ke panti asuhan tuan Kim”

.
.
.

“eomma…” Taehyung berucap lirih, Yejin yang duduk sembari terisak di kursi sampingnya segera bangkit kemudian mengusap lelehan air mata yang membasahi pipinya

“sayang, nak ini eomma”

Mengerjap pelan hingga fokus matanya dia dapatkan, tersenyum tipis melihat wajah dengan gurat kekhawatiran milik sang ibu. Berucap pelan, “gweanchana” bibir pucatnya hanya bisa mengatakan itu, meyakinkan sang ibu kalau dia benar-benar baik-baik saja

“katakana pada eomma jika ada yang sakit ne” Yejin mengusap pelan pipi nyaris tanpa rona milik pemuda di hadapannya

Taehyung balik membalas dengan menghapus buliran air mata sang ibu dengan tangan lemasnya, “jangan menangis” suaranya lemah tak bertenaga

“eomma tidak akan menangis kalau putra eomma ini baik-baik saja”

“mian”

Yejin mengangguk tangan halusnya mengusap pelan punggung tanga pucat milik sang anak, “jangan pergi…” lirihnya nyaris putus asa

.
.
.

Seokjin dan Yoongi berdiri seperti orang bodoh, terdiam melihat pemandangan dihadapannya dimana sang ibu yang tengah menatap tajam Dong Wook dengan tatapan kecewanya.

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang