CHAPTER 29

693 49 0
                                        

Sorry For Typo


















Mentari kembali menampakan cahayanya, menyelinap masuk melalui celah gorden di sebuah ruang rawat, yang pertama terusik adalah seorang wanita cantik, nyonya Jung Ye Jin.

Tersenyum sebentar sebelum melangkahkan tungkainya kedalam kamar mandi, Hyun Bin dan Hoseok masih asyik menyelami mimpi begitu pun dengan si manis yang tertidur di ranjang pesakitan.

   "hoseokie bangun" tak ada pergerakan berarti yang di perlihatkan pemuda moodbooster tersebut "sayang bangun nak, sudah pagi" Ye Jin mengguncang pelan badang sang putra

Kali ini Hoseok sepertinya merasa terusik, perlahan dia membuka matanya dan langsung mendapatkan sakit ditubuhnya.
   "tubuhmu pasti sakit" Hoseok menatap wanita cantik tersebut
   "tak apa eomma"
   "pulanglah, lanjutkan tidurmu dirumah nak"
   "tidak mau" ucapnya mutlak, tak mau dibantah

   "kalian berisik sekali eoh" Hyun Bin terlihat merenggangkan otot-otot tua miliknya, berjalan perlahan kearah Tae Oh yang masih menutup mata
   "anak Appa yang manis belum bangun eoh?" ucapnya sambil mengelus rambut atas Tae Oh sayang
   "sejak kapan Appa menjadi manis begitu eoh?" Hyun Bin mencelos
   "apa maksudmu?"
   "sudahlah Appa tak pantas melakukan itu"

>..<

    “kapan kita akan menjengguk Taatae eomma?” si bungsu bertanya dengan nada imutnya membuat sang ibu tersenyum gemas
   “eumm…” Min Young menunjukkan gestur berpikirnya, membuat si penanya menunggu tak sabaran
   “nanti malam” Jungkook tersenyum cerah menyembulkan dua gigi kelincinya

   “ada apa?” suara berbeda terdengar dari arah tangga
   “kepo!” untung Jimin sabar, jika tidak mungkin sang adik tidak akan berbentuk lagi

>..<

   “Tae kau dimana, apa kau sudah melupakan hyung?” jauh dari keberadaan duo Park, seorang pemuda pemilik dimple itu memandang sendu keluar jendela

   “bogoshipo” sudah berpuluh kali dia menghubungi adiknya, namun hanya suara operator yang menjawab, menginformasikkan kalau nomor yang Namjoon tuju tidak aktif

Ceklek









   “memikirkan sibodoh itu lagi?” Namjoon mendengus, tapi sekarang dia sedang tidak ingin berdebat
   “pergilah jika tidak ada urusan, aku tidak ada waktu untukmu” Yoongi merolingkan mata kecilnya malas, kenapa adiknya itu susah sekali dinasehati

   “kenapa masih disitu? Sudah kukatakkan jika tidak ada perlu, pergi!” Namjoon berucap tanpa sopan santun, membuat pemuda pucat yang ada dibelakang tubuhnya

   “Namjoon aku ingin bertanya padamu, tapi tidak disini dan tidak sekarang”

Setelah mengucapkan hal tersebut Yoongi pergi meninggalkan sang adik yang nampak tak perduli.

>..<

“ayolah baby lion makan ne…” ini adalah kali kelima Ye Jin membujuk pemuda yang nampak menggemaskan dihadapannya
   “tae ayolah…apa eomma adukkan pada hyungmu?” YeJin tersenyum kecil kala melihat perubahan raut wajah Taehyung

   “Shireo… kenapa eomma menjadi tukang adu seperti itu eoh” gerutu Taehyung dengan suara yang terlampau lucu, membuat YeJin mencubit pipinya gemas

   “auw… appo” Yejin tersenyum
   “kalau begitu, sekarang Taeoh harus buka mulut, makan”
   “itu pasti tidak enak eomma”
   “kata siapa kau belum mencoba sayang?” dengan sangat terpaksa Tae membuka mulutnya dan menerima suapan dari nyonya Jung

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang