CHAPTER 59

700 53 10
                                    

Sorry For Typo
















Taehyung kembali collapse. Tubuhnya kejang dengan tarikan nafas yang semakin susah tergapai. Lagi-lagi dia melihat dengan matanya sendiri bagaimana sang ibu menangis histeris dihadapannya, perasaan bersalah kembali menghantamnya bahkan lebih dahsyat dari sebelumnya.

Perjalanan menuju rumah sakit malam itu terasa sangat lama, seolah waktu memperlambat dentingnya. Malam kian larut namun tangisan Yejin tak terlihat surut, di depan ruang IGD itu tubuh Yejin terkapar lemas tak bertenaga, ada Hoseok juga suaminya namun keduanya sama-sama hancur tak bisa menguatkan satu sama lain.

.
.
.

Malam ini, Kim Dong Wook dan ketiga putranya kembali mengadakan makam malam bersama dengan Kang Taehee. Disebuah ruang VVIP restoran mewah kelima orang itu khusyu menyantap hidangan masing-masing.

Depp

Lampu seketika padam, Taehee terkejut tentu saja. Melirik sekitar yang hanya menampakkan hitam, suara dentingan alat makanpun lenyap begitu pun dengan tubuh putranya yang tadi duduk tak jauh dari tempatnya.

Menoleh kesana-kemari, berfikir apakah ini mimpi?.

Hingga suara letusan kembang api terdengar, menoleh pada jendela besar yang ada diruangan itu bisa dia saksikan pemandang indah khas kembang api menghiasi langit malam. Taehee kemudian membawa tubuhnya berbalik kala pertunjukan kembang api itu berakhir.

Yang dia dapatkan justru sebuah hal yang sama sekali tak dia duga, tak terlalu terang karena memang lampu dibuat remang-remang, namun bisa dia lihat ketiga putranya juga Dong Wook yang berdiri agak dekat dengannya.

Lelaki itu kemudian menunduk, menyimpuhkan tubuhnya di depan wanita cantik itu, mengambil jemari lentik milik Taehee, “Will you marry me?”

Taehee tentu saja terkejut, bukan kah tadi niatnya hanya makan malam bersama lalu apa ini?.

“Taehee ya?” karena belum kunjung menjawab, Dong Wook kembali buka suara

“Dong Wook ah–“

“terima saja eomma, untuk keluarga kita” ucap Yoongi menyela Taehee

Ini yang dia inginkan sejak lama, namun kenapa saat hal yang dia impikan terjadi, Taehee justru bimbang?

“eomma…” Namjoon mencoba meyakinkan dengan mengangguk pelan pada sang ibu

“ne, aku mau”

Semuanya tersenyum senang, Dong Wook mengambil sebuah cincin kemudian memakaikannya pada jemari cantik Kang Taehee.

“pernikahan kita, semuanya sudah di urus, kau hanya perlu mempersiapkan dirimu” Taehee mengangguk menanggapi ucapan calon suaminya barusan

Drtt

Sayang sekali, suara deringan telfon itu merusak ke khidmatan acara yang sedang berlangsung, karena merasa kesal Dong Wook buru-buru mengangkat telfon itu, tanpa melihat siapa pemilik nomor yang sekarang menghubunginya. Berjalan menjauh dari jangkauan keluarganya.

“ada apa?!”

“apa!” tempat cincin yang masih dia genggam bahkan kini tergeletak begitu saja, meluncur dari genggaman tangannya

.
.
.

Keluarga Kim berbondong-bondong datang ke CNS Hospital, yang menghubungi Dong Wook tadi adalah Hyunbin, mengabari kalau kondisi Taehyung memburuk bahkan anak itu belum keluar dari ruang UGD yang menelannya beberapa waktu lalu.

“bagaimana keadaan putraku nyonya Jung?” duduk bersimpuh di depan Yejin yang terduduk lemas di pelukan anaknya, “hiks”

Tidak menjawab Yejin malah kembali menangis, “tuan muda Jung” tatapannya beralih pada Hoseok yang sama kacaunya

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang