Sorry For Typo
Dong Wook dan Hyun Bin tersenyum senang karena sekarang mereka telah menjadi rekan bisnis, siapa sangka pertemanan mereka bisa sepanjang ini, dulu Hyun Bin terpaksa pindah saat lulus kuliah dan sekarang pemilik marga Jung itu mendapat perusahaan dan kesuksesan yang besar.
Dong Wook tersenyum senang? Jahat sekali memang, bagaimana bisa seorang ayah tersenyum ketika keadaan sang putra ada diantara hidup dan mati.
"semoga semuanya lancar"
"harus" Hyun Bin menjawab dan mendapat senyuman dari Dong Wook "bagaimana keluargamu? Mereka ikut bersamamu kan?"
"tentu saja, bagaimana dengan keluargamu? Baik-baik saja kan?"
"semua anggota keluarga ku dalam keadaan baik"Apa setelah melihat keadaan Taehyung dia akan berucap bahwa semuanya baik dan tidak ada yang terluka?
>••<
Decitan roda brankar terdengar nyaring sedangkan seseorang yang berada diatas brankar tersebut hanya diam membuka matapun dia enggan, menggundang kecemasan pada beberapa orang yang menyayanginya.
"mohon tunggu diluar" intruksi seorang perawat dan setelahnya tubuh Taehyung termakan disebalik pintu
Namjoon merosot begitu saja kaki jenjangnya seolah tak mampu lagi menyangga tubuhnya, dan mata itu tak sanggup lagi untuk menyembunyikan airnya, Jimin dan Jungkook pun sama kacaunya tapi tak sekacau Namjoon.
Sudah cukup lama mereka menunggu dan pintu yang mereka nantikan terbuka tak kunjung terbuka.
>••<
Hoseok memarkirkan mobilnya didepan gedung yang menjulang tinggi, kakinya lalu membawa dia kedalam salah satu ruangan digedung tersebut, ingin hati mengunjungi pamannya namun sayang sepertinya sang paman sedang mengunjungi para pasiennya.
Dia lalu menutup kembali pintu tersebut dan berlalu dari sana menuju kekantin rumah sakit dan tak sengaja matanya menangkap seseorang yang dia kenal.
"Jimin ah!" panggilnya lalu segera menghampiri Jimin dan juga pemuda kelinci yang berada disamping Jimin
"kenapa kau disini? Apa ada keluargamu yang sedang sakit?" Jimin menggeleng sambil terisak pelanTadi Namjoon menyuruh mereka berdua untuk kekantin dan memesan beberapa makanan atau minuman, bagaimana pun juga kedua teman adiknya itu butuh asupan. Padahal tadi disekolah keduanya sudah makan.
"temanku masuk rumah sakit hyung" jawab Jimin lirih, untung masih bisa didengar oleh Hoseok "hyung ini siapa?"
"Jung Hoseok Imnida">••<
Seorang dokter keluar Namjoon yang melihat itu segera berdiri dan menghampiri sang dokter, berharap ada kabar baik yang akan disampaikan sang dokter, tapi itu semua sedikit mustahil.
"pasien kekurangan banyak darah" ucap sang uissa membuat Namjoon mematung ditempatnya "persediaan darah dirumah sakit kosong, tapi kami akan berusaha untuk meminta bantuan rumah sakit lain, apa ada keluarga yang memiliki darah yang sama dengan pasien?"
Namjoon menggeleng dengan pelan lalu ditatapnya sang dokter "kumohon selamatkan adikku"
"kami akan berusaha semaksimal mungkin"Namjoon kembali menangis ketika uissa tersebut hilang dari penglihatannya, dunia seolah runtuh Namjoon dia bahkan tak mampu mempertahankan berat badannya sendiri.
Jimin yang melihat itu segera membantu Namjoon untuk berdiri, menangis tak ada gunanya untuk sekarang.
"ada apa hyung?" tanya Jungkook
"Tae..dia..dia kehilangan hiks banyak darah"
"kalau begitu ambil darahku" dengan entengnya Jungkook berkata sambil mengulurkan tangannya, Namjoon menggelemg lemah
"kenapa hyung? Memangnya apa golongan darah Tae?"
"O rhesus negatif" Jimin dan Jungkook yang melihat itu sontak saling bertukar pandang, yang mereka tau golongan darah yang dimiliki Taehyung hanya bisa menerima darah dari golongan yang sama
"dikeluarga kami hanya eomma dan Yonggi hyung yang memiliki golongan yang sama dengan Taehyung, eomma..sepertinya tidak akan-"
"bagaimana dengan Yonggi hyung, mungkin dia bisa membantu"
"aku tidak yakin Jim"
"coba saja hyung" ucapan Jungkook mendapat anggukan setuju dari Jimin dengan ragu Namjoon lalu menelfon orang yang mungkin mau membantunya>••<
Yonggi menatap beberapa berkas yang dia pegang dengan teliti, dia tidak mau membuat sang appa kecewa karena kerjanya yang berantakan, Namun tiba-tiba suara pintu terbuka membuyarkan konsentrasinya.
Seseorang yang membuka pintu tanpa izin itu berjalan santai menuju sang adik, dan sudah jelas Seokjin mendapat umpatan gratis dari Yonggi.
Daechwita daechwita ja ullyeora daechwita
Handphone Yonggi berdering tanpa berpikir dia menerima telfon tersebut
"Yeobseyo-"
"hyung..hiks joonie mohon donorkan darah hyung.."
"apa? Tapi untuk siapa?"
"Tae Hyung, adikku sekarang..dia butuh darah, aku mohon hyung"
"yasudah, kenapa kau tak biarkan dia mati saja" pedas, ucapan pemuda kulit pucat itu sangat pedas
"hyung..Joonie mohon" Yonggi terdiam dia tau betul bagaimana kasih sayang Namjoon pada Taehyung tapi dia juga tidak mau menolong sang adik dengan percuma
"okeh.."
"tapi ada syaratnya.."
"apa hyung apa syaratnya, Namjoon akan melakukan itu"
"turuti kemauanku.."
'mian Tae, jika itu akan menyakitimu'
*SORRY_kth
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanfictionEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭