Sorry for Typo
Malam menyelusup melakukan tugasnya pada semesta, mentari sudah pergi sedari tadi dan bulan telah bertengger apik di tempatnya, dirumah yang mewah dan megah itu hampir semua anggota berkumpul untuk makan malam. Semua hidangan telah tersusun apik dimeja makan, membuat beberapa pasang mata menatap tak sabaran.
"dimana Namjoon?" tanya sang kepala keluarga kala melihat satu anaknya belum ada dikursi yang seharusnya dia tempati, anggota keluarga kompak menggeleng
"apa kau tidak tau dimana Namjoon, Sungjae?" Sungjae mendongak menatap sang Appa lalu menggelengkan kepalanya "tidak Appa" Doong wook menghembuskan nafasnya panjang
"Joonie pasti sebentar lagi datang, tenang lah sayang">••<
Didalam mobil seorang pemuda tampan sedang merajuk pasalnya sedari tadi kakaknya meninggalkannya dimobil, karena Taehyung menolak pulang sang kakak membawanya berkeliling kota namun karena sesuatu Namjoon harus kembali ke Universitas, jadilah sekarang Taehyung berada di dalam mobil.
"aku merasa ditipu" ucapnya sembari memandang ke jendela yang sengaja dibuka, tak lama terlihat seorang namja berbadan tinggi mendekat kearahnya membuat Taehyung menatapnya datar"kenapa Tae?"
"hyung bilang sebentar" Namjoon lalu berjalan kearah pintu kemudi dan masuk kedalam mobil "mian, hyung juga tidak tau kalau urusan hyung ternyata lama"
"ini sudah gelap, mereka pasti akan memarahi tae"
"ada hyung, tae tenang saja" Namjoon lalu melajukan mobilnya membelah jalanan kota seoul yang dipenuhi dengan cahaya>••<
"Namjoon ah" Namjoon yang baru saja menutup pintu utama terkejut, dilihatnya sang kakak yang menatapnya tajam "wae?"
"semua orang sudah mau makan dan kau baru datang"
"mian, aku ada urusan tadi"
"urusan dengan anak haram itu" ucap Yonggi sambil menatap Taehyung, yang ditatap segera menundukan kepalanya dalamKarena mendengar suara ribut dari ruang tamu, mereka yang ada diruang makanpun segera menghampiri sumber suara
"ada apa ini?" suara sang kepala keluarga terdengar pertama kali
"Namjoon baru pulang, pasti anak sialan itu yang menyuruh Namjoon agar menemaninya"
"tidak Appa, Tae-"
"apa aku melihat Taehyung membolos, dia berada direstoran saat jam sekolah belum usai"
"Jin hyung!"
"wae?"
"Namjoon masuk kekamar, dan kau..akan aku hukum" Namjoon segera mengambil posisi didepan Taehyung, mencoba melindungi fisik Taehyung tapi Namjoon lupa ada panah yang telah menusuk hati adiknya
"tidak Appa, jika kau menghukum Taehyung hukum juga aku, karena Namjoon-"
"eomma tidak percaya, masih kecil saja sudah berani membolos bagaimana nanti jika sudah besar" Hwasa memotong kalimat Namjoon hingga membuat sang suami bertambah marah, memang itu tujuan Hwasa "cukup!!" lantang Namjoon
"Namjoon dia itu ibumu, kau ini semakin hari semakin tak terkendali, malam ini Appa akan menghukummu tidur digudang bersama anak haram itu" finish Doong wook setelahya dia pergi diikuti oleh semua anggota keluarganya kecuali Taehyung dan Namjoon tentunya.
>••<Namjoon segera menarik tangan Taehyung menuju gudang, tak lama suara seperti pintu terkunci didengar oleh keduanya dan mereka membuang nafas panjang.
Disinilah Taehyung dan Namjoon berada disebuah gudang yang ada dirumah keluarga Kim, tidak hanya satu gudang yang ada dirumah itu namun entah kenapa tuan Kim memilih gudang itu.
Gudang tersebut terlihat sedikit rapi dengan jendela yang tidak terlalu besar, sebuah kursi dan juga sebuah kasur yang tipis namun sepertinya bisa menampung dua orang.
Namjoon segera mendudukan dirinya dikursi dan menaruh tasnya ditanah, sedangkan Taehyung pemuda itu masih setia menundukan kepalanya.
"mian hyung.." lirih Taehyung yang nasih bisa ditangkap oleh pendengaran Namjoon "kenapa minta maaf?" Namjoon lalu menghampiri Taehyung yang masih setia menunduk
"karenaku, hyung juga dihukum"
"apa kau tau? Hyung justru senang berada disini bersamamu, setidaknya hyung bisa menemani Tae Tae disini" Taehyung mendonggak dan mendapati senyum tulus Namjoon
"hyung justru akan merasa sakit jika hyung tidak ada disini"
"gumawo hyung" dan senyum Namjoon tercipta ditemani dimple yang menambah kesan manis pada dirinya "ayo tidur"Mereka pun menidurkan tubuh mereka dikasur yang tidak mempunyai ranjang tersebut, Namjoon hampir saja menutup matanya namun dia urungkan kala mendengar suara perut sang adik.
"apa kau lapar?" Taehyung tercekat, hyungnya itu ternyata mendengar suara perutnya "ne"
Namjoon lalu mengambil tas yang dia letakan dilantai dan mengambil sesuatu didalam sana, pergerakannya tak luput dari pandangan Taehyung.
"hyung punya roti dan air mineral, kau mau?" ucap Namjoon sambil meletakan dua bungkus roti juga dua botol air mineral dari dalam tasnya
"mau hyung" jawab Taehyung dengan semangat lalu mendudukan dirinya dan menerima pemberiaan sang hyungKeduanya makan dengan lahap sambil sesekali saling melirik satu sama lain dan tersenyum "darimana hyung mendapatkannya?"
"saat dikampus tadi,entah kenapa hati hyung menyuruh hyung untuk membeli sesuatu pengganjal perut dan firasat hyung juga tidak baik, dan ternyata benar">••<
Beberapa jam yang lalu kedua kakak beradik itu tertidur, Namjoon awalnya menawari tangannya untuk digunakan sebagai bantal sang adik, mengingat disana tak ada bantal.
Dengan tegas Taehyung menolak tawaran itu membuat Namjoon sedikit tak rela, namun mau bagaimana lagi adiknya itu keras kepala
"ishh" rintih yang termuda sembari memegang kepalanya, entah suara rintihan itu terlalu besar atau bagaimana hingga membuat Namjoon terbangun
"wae Tae?" Namjoon bertanya dengan rasa cemas
"kepala tae pusing..huek" lirih sang adik diakhiri dengan tangannya yang menutup mulut
"apa kau mual?" Taehyung mengangguk mencoba menahan sesuatu yang bergejolak didalam perutnya "minum ssaeng" perintah Namjoon sembari menyodorkan sebotol air mineral yang tak lagi penuhEntah kenapa Namjoon memberikan botol air mineral itu pada Taehyung, tapi sepertinya itu berguna karena Taehyung tidak terlihat mual lagi
"apa masih mual?"
"lumayan berkurang hyung, tapi masih pusing"
"kalau begitu baringkan tubuhmu, tidurlah agar rasa pusingmu bisa hilang" Taehyung menurut, lalu dengan perlahan dia menutup matanya>••<
Karena rasa sakit tersebut Taehyung tidak bisa tidur padahal dia sudah mencoba untuk kembali tidur sayangnya gagal, entah karena rasa pusingnya atau suara dengkuran Namjoon yang terlampau berisik.
Taehyung terus saja bergerak mencoba mencari posisi yang membantunya agar segera tidur namun hanya sia, dan tanpa Taehyung sadari pergerakannya membuat Namjoon terusik.
"kau belum tidur Tae?" tanya Namjoon dengan setengah kesadarannya, Taehyung menggeleng "kepala Tae masih pusing"
"apa setiap malam kau merasakan yang sekarang kau rasakan?"
"tidak hyung, mungkin ini karena memang kondisiku tidak baik dan yah..karena aku tidur disini"Bohong, namja itu berbohong faktanya hampir setiap malam dia merintih menahan sakit, mual, dan lemas hampir bersamaan akhir-akhir ini.
Namun karena tidak mau membuat sang hyung khawatir, mungkin nanti Taehyung akan sering berbohong, yang tanpa dia sadari akan menambah sakit yang dia rasakan.
'mianhae hyung'
*SORRY_kth
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanfictionEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭