Sorry For Typo
"Kang ahjuma tolong ambilkan minun untuk Jungkook" perintah Min Young saat berada didapur
"Baik nyonya" jawab Kang ahjuma sopanTak butuh waktu lama sebuah gelas bening berisi air dia berikan kepada ibu dari tuan mudanya "Ini nyonya"
"gumawo" Min Young berucap sambil tersenyum manis
"Tentu, ini sudah pekerjaan saya"
"Bukan, bukan itu maksudku..terimakasih karena telah menyadarkanku kalau anak-anak ku lebih penting dari segalanya"
"Tak apa nyonya"
"Maaf telah merepotimu selama ini" lagi, Min Young tersenyum manis kearah Kang ahjuma
"saya sama sekali tak keberatan">••<
"Yak sialan, apa kau buta hah!" teriak seorang wanita begitu lantang hingga mengundang atensi orang lain
"Mian eomma" cicit Taehyung sambil menunduk takut
"Ada apa ini?" seorang pria bertubuh tegap menghampiri keduanya dengan tatapan tak bersahabatnya
"Eum, tidak ada suamiku mian aku tersulut emosi tadi, Taehyung menumpahkan air minumnya kebajuku, ini baju pemberianmu dan juga baju kesayanganku, mian" Hwasa berucap sedramatis mungkin, dia seolah-olah sangat sedih saat bajunya basah, padahal itu hanya basah karena air putih
"Apa yang kau inginkan sialan!" teriakan itu terdengar lagi, membuat Taehyung semakin takutBrakk
Tanpa aba-aba Dong Wook mendorong tubuh ringkih Taehyung hingga terjatuh kelantai, karena dorongan itu sangat kuat mengakibatkan kepalanya menjadi tambah sakit dan sialnya kepala Taehyung terbentur hingga menimbulkan suara cukup kencang.
Taehyung merintih kesakitan, tangannya dia gunakan untuk menjambak rambutnya guna menetralisir rasa sakit, tapi itu percuma.
"Pergilah dari kehidupanku!" belum juga pulih rasa sakit dikepalanya, tapi apalagi ini sebuah perkataan yang tepat mengenai ulu hatinya
"Hiks.."
"Tak apa sayang, baju ini bisa-" seperti biasa, Hwasa mencoba menggunakan topengnya agar mendapat empati sang suami
"Anak itu sudah kelewatan">••<
Handphone milik Namjoon berdering saat dia menaiki mobilnya, ingin mengangkatnya namun dia sedang menyetir, tapi panggilan itu tak cukup 1 atau 2 kali, feelingnya mengatakan itu adalah sesuatu yang penting.
Pemuda berdimple itu menepikan mobilnya lalu mengangkat panggilan telfon "Ne ahjuma.."
"..."
"Wae?"
"..."
"Taehyung kena marah appa!"
"..."
"Bagaimana bisa?"
"..."
"oke aku akan pulang"Tut
Sambungan telfon diputus oleh Namjoon, tangannya mengepal menahan sebuah kemarahan, mata naganya memerah dia benar-benar akan hilang kendali sekarang.
>••<
"Dasat tak tau diri!" Dong Wook terus menarik rambut Taehyung, tak memperdulikan sipemilik rambut yang nampak sangat kesakitan
"Appa!" mendengar itu, reflek Dong Wook mendorong Taehyung hingga tersungkur kelantai
"Jangan pernah kau membantunya" perintah sang Appa yang tentu saja mendapat penolakan dari Namjoon, hatinya sakit saat permatanya menangis
"Sekarang apa yang dilakukan Taetae hingga kau semarah itu?"
"Dia bodoh, bagaimana bisa dia menumpahkan air di gaun kesayangan eomma Hwasa" jelas Dong Wook, Namjoon kemudian mengarahkan pandangannya kepada Hwasa, bahkan gaun itu nampak baik-baik saja
"Lalu apa salahnya? Kenapa kalian selalu menghukumnya hanya karena masalah kecil yang dia perbuat" nada yang dia gunakan sedikit terdengar seperti teriakan
"Apa membeli handphone baru merupakan kesalahan di keluarga ini? Tapi kenapa? Taehyung mendapatkan hukuman hanya karena itu?" Namjoin benar-benar tak habis pikir, apa yang dialami adiknya malam itu jelas Namjoon mengetahui
"Namjo-"
"Jika itu sebuah kesalahan, maka yang harus kalian marahi dan kalian hukum adalah aku, bukan Tae, aku yang membelikannya dari uangku sendiri" Dong Wook bungkam
"Ayo Tae hyung bantu" si pemuda berdimple itu membantu adiknya agar berdiri dan menuntunnya sampai kekamar

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanfictionEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭