CHAPTER 44

512 55 2
                                    

Sorry For Typo
















"ah Tae tidak mau itu pasti pahit" tolaknya sembari menutup mulut dengan telapak tangan

Yejin menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba sabar menghadapi anaknya yang mulai keras kepala.

"ini tidak pahit eomma janji" mata berkaca Taehyung menatap Yejin "benarkan?" ragunya

"hanya pahit diawal"

"huwaa eomma!!"

.
.
.

"aku tidak sanggup memberitahukan Tae tentang ini, appa"

"dia pasti bersedih" lanjut Hoseok membuat Hyunbin mengangguk paham, "appa mengerti, kita beri pengertian secara perlahan"

"hatinya pasti akan hancur appa"

"daripada adikmu itu tau dari orang lain, lebih cepat lebih baik, agar kita juga bisa segera mengambil keputusan, agar penyakitnya tidak semakin parah"

.
.
.

"ah malas sekali rasanya!" Jungkook sedikit berteriak ketika duduk diruang makan, "kau memang selalu malas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ah malas sekali rasanya!" Jungkook sedikit berteriak ketika duduk diruang makan, "kau memang selalu malas"

"pintar sekali hyungku ini" ucap Jungkook sembari menepuk bahu kakaknya pelan

"pagi-pagi sudah malas" celetuk Kang ahjuma sembari meletakan beberapa piring yang dia bawa

"Kang ahjuma tau? Kemarin aku baru saja menyelesaikan ujian, harusnya hari ini sudah diliburkan"

"ya itu sih kalau nilaimu bagus semua Kookie, nyatanya.."

Jungkook mendelik, membuat mata besarnya semakin membesar, "jaga ucapanmu bantet!"

Terdengar tidak sopan?.
.
.
.

"bagaimana keadaan Namjoon yeobo?" Hwasa bertanya sok khawatir, Dongwook menggeleng pelan

"keadaannya tidak baik" kemudian lelaki tersebut mendudukan dirinya disofa diikuti sang istri, "astaga!"

"aku bingung, Namjoon selalu saja membela anak sial itu, memangnya apa yang membuat Namjoon begitu sayang padanya"

"kau tau kan? Kalau anak sial itu selalu saja bermain drama, Namjoon pasti tertipu oleh anak sial itu, kasihan Namjoon"

Wanita itu berkata tanpa berkaca pada dirinya sendiri. Menggelikan.

"aku akan mempercepat perpindahan kita, Sungjae dan Doyoung pun sudah memilih sekolah baru mereka"

Ouh Dongwook baru ingat, "kemana dua anak tampanku itu?"

.
.
.

"kau pikir ini semua berdampak baik Yoongi?!" Seokjin tersulut emosi, "lalu kau ingin bagaimana hyung? Perpindahan kita ke Jepang, itu satu-satunya solusi"

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang