CHAPTER 46

491 40 0
                                    

Sorry For Typo



















Hitam membentang dilangit kota, gemerlap bintang ikut andil mempercantik suasana malam, udara masih dingin seperti malam-malam yang lalu.

Taehyung butuh kehangatan, itu sebabnya kini dia sedang didekap erat oleh Yejin, wanita yang sangat baik dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung butuh kehangatan, itu sebabnya kini dia sedang didekap erat oleh Yejin, wanita yang sangat baik dalam hidupnya. Sambil berselimut dan duduk diatas ranjang, Taehyung menyenderkan kepalanya pada Yejin, menonton drama korea bersama.

"Kau lapar?" Taehyung mendongak, memandang wajah cantik ibunya, meneliti bagaimana Tuhan menciptakan wanita dihadapannya ini yang nyaris sempurna

Wajah cantik, hati lembut, penyayang, baik, murah senyum, dan masih banyak lainnya. Tanpa tau, Yejin juga punya kekurangan.

"Hey, kenapa melamun? Kau lapar?"

Taehyung mengangguk samar, tampaknya dia malu-malu, "katakan kalau kau lapar, jangan malu-malu seperti itu"

Pemuda itu memanyunkan bibirnya, "menggemaskan" ucap Yejin sembari mencubit pelan hidung mancung Taehyung

.
.
.

"Tae Tae kenapa ya, dia terlihat kesakitan saat di Mall" Jimin bersuara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tae Tae kenapa ya, dia terlihat kesakitan saat di Mall" Jimin bersuara

"Mana ku tau, aku kan bukan Taetae hyung" Jungkook ini memang sulit diajak mengobrol, membuat Jimin kesal saja

"Minumannya tuan muda" Kang ahjumma berucap ramah, kemudian menaruh dua gelas berisi minuman dimeja ruang TV

"Gomawo" ujar kakak beradik Park hampir berbarengan, "ouh iya, kalian tidak ada rencana menjenguk Tuan muda Jung?"

"Hmm, sepertinya besok saja Kang ahjumma, ini sudah malam, pasti Taetae hyung sedang beristirahat"

.
.
.

"eugh..." Namjoon mulai mengerjap, perlahan mata naga itu mulai terlihat

Saat memberontak tadi, dokter memberi obat penenang pada pemuda berdimple tersebut, takutnya adik Seokjin itu akan membuat nekat yang akan berbahaya bagi lukanya.

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang