SORRY || kth

CHAPTER 8

Sorry For Typo

Setelah mengantar Taehyung walau tidak sampai depan rumah, karena pemuda pemilik senyum kotak itu menolak, tak ingin merepotkan katanya dan Hoseok yang memang ada urusan mengiyakan perkataan Taehyung.

Dia lalu melajukan mobilnya ke alamat yang ayahnya kirim, setelah sampai dialamat tersebut dia menyaksikan sudah ada beberapa orang didepan rumahnya.

>••<

Taehyung berjalan melewati beberapa rumah dengan perlahan dia kemudian sampai didepan rumah mewahnya dan membuka gerbang rumah, berjalan menyusuri taman utama lalu ketaman samping dan penglihatannya menangkap sosok yang dia sayang sedang merapikan tanaman.

   "sepertinya sibuk sekali?" Song ahjuma menghentikan pekerjaannya menatap Taehyung yang sedang tersenyun kotak kearahnya
   "tuan muda, aigoo..ada apa dengan muka tuan muda eoh?" Song ahjuma berkata dengan cemasnya, dan memegang wajah Taehyung dengan gemetar
   "seharusnya Tae melepasnya saja tadi" Song ahjuma terkejut dengan itu, bagaimana bisa tuan mudanya berkata demikian
   "kenapa ingin dilepas"
   "Tae tidak mau Song ahjuma khawatir, apalagi memangnya" Song ahjuma tentu saja tersenyum dan mencium dahi Taehyung dengan sayang, Taehyung suka itu

   "kalau begitu ahjuma mohon agar tuan muda tetap baik-baik saja, bisa?" Taehyung tersenyum lalu mengangguk walau adik kesayangan Namjoon itu tidak yakin dengan anggukan kepalanya
   "Tae masuk ne"

Interaksi mereka tak luput dari pandangan menyeramkan seseorang

>••<

Hoseok memarkirkan mobilnya tak jauh dari kerumunan orang yang berada di depan bangunan yang dia yakini sebagai rumah barunya, dengan segera Hoseok turun dari mobilnya mendekati wanita cantik yang sedang memperhatikan para pekerjanya.

   "eomma.."
   "ye, kau sudah sampai ternyata" Hoseok mendengus sang ibu tidak menyadari kehadirannya ternyata
   "ini rumah baru kita? Tidak buruk"
   "kalau buruk bagaimana bisa ditinggali" Hoseok mengerucutkan bibirnya lucu mendengar jawaban sang ibu

>••<

Jimin dan Kang ahjuma terlihat sangat fokus dengan tetangga baru mereka, walau keduanya harus berdesakan dipintu utama, Jimin yang membungkuk dan Kang ahjuma yang berdiri dibelakang Jimin dengan tatapan penasarannya.

Rumah yang ada didepan rumah keluarga Park itu memang hampir 2 minggu tidak berpenghuni, keluarga Choi yang sebelumnya menempati rumah yang berbatasan dengan jalan aspal yang tak besar dari rumah Jimin itu menjualnya.

Karena keluarga Choi pindah ke Jepang dan sekarang rumah itu kembali berpenghuni dengan satu keluarga yang tentu Jimin tidak tau siapa mereka. Kemudian saat mobil Hyundai masuk kedalam area rumah dan seorang pemuda keluar dari mobil tersebut rasa penasaran Jimin menjadi, dia ingin lebih dekat dengan keluarga tersebut.

   "aku mau kesana ahjuma" ujarnya lalu melangkah pergi namun belum melangkah dengan sempurna tangannya dicekal Kang ahjuma
   "mau apa? Jangan malu-maluin"
   "ck, kok malu-maluin sih? Jimin ingin berkenalan dengan sunbae itu" jemari mungilnya menunjuk ke arah pemuda yang dimaksud

Kang ahjuma mengikuti arah jemari Jimin yang menunjuk kearah Hoseok, "cepat pulang, mereka sedang sibuk sepertinya"
   "ye" jawab Jimin lalu melangkahkan kakinya menuju gerbang tinggi rumahnya
Kang ahjuma terus menatap Jimin dia tidak mau jika terjadi sesuatu dengan Jimin, dan dia tidak mau tuan mudanya itu merepotkan tetangga barunya, ck seperti seorang ibu saja..tapi memang itu kebenarannya.

>••<

   "anyeong Park Jimin imnida" Jimin menunduk sopan lalu tersenyum pada seorang wanita juga lelaki disebelahnya
   "nado anyeong Jung Hoseok imnida" jawab Hoseok tak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan Jimin "Jung Hye Jin imnida"