Pagi itu suasana cukup tenang disebuah rumah megah nan mewah karena memang mentari belum menunjukan keberadaannya namun sudah menunjukan bahwa pagi akan datang. Suasana yang sepi itu menutupi sebuah rintihan yang terdengar memilukan bahkan rintihan itu berubah menjadi sebuah isakan, kala rasa sakit itu terasa lebih menusuk.
Walaupun suasana cukup hening namun isakan itu tak berarti apa-apa, semuanya memilih diam tak perduli apa yang sedang dilakukan oleh anggota termuda kedua keluarga Kim itu. Kalian pasti tau dia siapa..dia Kim Taehyung bungsu kedua keluarga Kim yang sayangnya hampir tak pernah dianggap oleh keluarganya sendiri.
"hiks..hiks.." Suara isakan juga air mata tak mampu dia hentikan kala rasa pusing itu menghampirinya, dia terduduk bersender dikepala ranjang, tangannya dia gunakan untuk menjambak rambutnya sendiri yang nyatanya tak berpengaruh banyak saat rasa pusing itu justru mengambil alih kesadarannya
>••<
Seorang pemuda tampan menatap pantulan dirinya sendiri di cermin tersenyum simpul sebelum membawa kaki panjangnya menyapa dunia, dia berjalan melewati sebuah pintu yang masih tertutup rapat, ingin rasanya dia membuka pintu itu untuk melihat adik kesayangannya namun pergerakannnya terhenti kala suara sang kakak menghampiri telinganya
"Namjoon ah" ucapan itu terdengar datar diserati tatapan yang penuh selidik
"menemui Tae, wae?" seakan mengerti dengan tatapan sang kakak Namjoon menjawab dengan nada yang dibuat sesantai mungkin
"tak usah memperdulikannya, sudah berapa kali aku peringatkan kau Namjoon" Namjoon tersentak mendengar itu hatinya menolak saat kakaknya menyuruhnya untuk tidak memperdulikan Taehyung
"dan sudah berapa kali aku bilang bahwa dia adikku, jadi tak ada alasan untukku agar tidak memperdulikannya, tuan Yonggi ssi"
"gunakan akal sehatmu"
"kau yang seharusnya menggunakan akal sehat" sungguh, Namjoon sangat marah kali ini namun dia harus menekan emosinya mengingat ini masih terlalu pagi untuk sebuah pertengkaran, Yonggi lalu memilih pergi dari hadapan Namjoon tanpa mengucapkan kata lagiNamjoon lalu kembali ketujuan awalnya untuk membangunkan si bungsu, dengan perlahan tangannya memegang knop pintu lalu membukannya perlahan, diatas ranjang sana Taehyung masih tertidur tidak lebih tepatnya pingsan, Namjoon yang memang tidak mengetahui itu segera membuka gorden jendela kamar Taehyung membuat cahaya itu dengan senang hati menghujani tubuh Taehyung.
Namjoon mengernyit kala sang adik tidak menunjukan tanda akan bangun, biasanya Taehyung langsung bangun kala cahaya mentari mengusik tidurnya, tapi kali ini Taehyung bukan tidur melainkan pingsan ingatkan Namjoon tentang itu, dengan perlahan Namjoon duduk ditepi ranjang Taehyung lalu menggoyangkan tubuh sang adik, tak mendapat respon lebih Namjoon lalu mendekatkan punggung tangannya ke dahi Taehyung, panas itulah yang dia rasakan.
"eughh"
"kau sakit Tae?" pertanyaan yang sangat halus dari Namjoon membuat Taehyung membuka matanya "kepalaku pusing, hyung" keluhnyaTaehyung memang pemuda yang sangat tertutup tapi itu tidak berlaku pada Namjoon, mengingat hanya Namjoon lah yang paling menyayanginya dan perduli padanya dirumah itu, tidak lebih tepatnya didunia ini, entahlah.
"kalau begitu hyung akan menyuruh song ahjuma untuk membawakanmu makan dan obat"
"tidak hyung tidak perlu, aku yang akan mengambilnya sendiri" Namjoon mengernyitkan alisnya "memang seperti itu kan hyung..aku akan mandi dan bersiap kesekolah"
"tidak, kau sakit Tae"
"bahkan Tae pernah merasakan lebih dari ini, dan Tae masih mampu kesekolah"
"kali ini saja, menurutlah pada hyung" nada bicara Namjoon memelas berharap Taehyung akan mendengarkannya kali ini, walau samar Namjoon bisa melihat bahwa adiknya itu menganggukSudut bibir Namjoon melukiskan senyum tipis namun menenangkan
"akan hyung panggilkan Song ahjuma dulu" Taehyung mengangguk tak perlu waktu lama Namjoon hilang dari penglihatannya>••<
"Namjoon ah" panggil seseorang, Namjoon yang awalnya ingin pergi kedapur harus terhenti diruang makan "wae?"
"kenapa baru turun? Kau akan terlambat nanti" suara itu terdengar lagi dengan nada yang tersirat rasa sayang
"aku baru saja dari kamar adikku, adikku sakit"
"dia pasti berbohong Appa, semalam aku mendengar dia berteriak tidak jelas sepertinya dia semalan bermain game" Namjoon mengernyitkan dahinya, tidak..Taehyung tidak mungkin melakukan itu adiknya adalah anak yang penurut, dia tidak mungkin bermain game hingga larut malam
"apa yang bisa kau lakukan agar aku percaya?"
"Namjoon ah kau tau bukan bahwa putraku Doyoung ini, tidak pandai berbohong" ucap wanita setengah baya
"tapi dia pandai membuat cerita yang bukan sebenarnya, eomma" tuan Kim yang mendengar itu dengan kasar menggebrak meja makan dengan kerasPenghuni ruang makan seketika menegang ditempatnya kala melihat kemarahan sang kepala keluarga
"bisakah kalian diam! jangan membuat mood ku hancur pagi ini, dan kau Namjoon makan lalu pergi kuliah, tak usah memperdulikan anak itu lagi"
Rahang Namjoon mengeras lalu dengan cepat dia berjalan kekamarnya mengambil tasnya dan pergi begitu saja dari rumah mewah itu, melupakan tujuan awalnya yang ingin membawakan makanan dan obat untuk sang adik'kemana joonie hyung?'
*SORRY_kth
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanfictionEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭