Sorry for typo
Taehyung terus menatap keluar jendela menunggu kakaknya datang membuatnya bosan, sudah beberapa menit kakaknya keluar kamar dan tak datang juga sampai sekarang. Knop pintu bergerak menandakan ada seseorang yang akan masuk kamarnya, berharap Namjoon lah yang datang.
Harapan Taehyung pupus kala melihat bukan Namjoon yang datang melainkan sang Appa, dengan wajah penuh amarah tuan Kim berjalan kearah ranjang Taehyung, Taehyung menundukkan kepalanya dalam kala tuan Kim berada di sudut ranjangnya.
"berhentilah membuat putraku kasihan padamu!" ucap tuan Kim penuh kebencian, Taehyung tersentak apakah selama ini dirinya hanya beban bagi sang kakak
"berhentilah berpura-pura sakit, turun lalu pergi lah kesekolah!"
"ye" lirih Taehyung hampir tak terdengar oleh tuan kim
Tanpa menunggu tuan Kim segera berjalan keluar kamar Taehyung dan menutup pintu itu sangat keras, membuat Taehyung terlonjak kagetDengan sekuat tenaga Taehyung mencoba turun dari ranjangnya lalu melangkah kekamar mandi, saat Taehyung ingin menyikat gigi cairan merah kental itu keluar tanpa persetujuan, membuat Taehyung mendengus kesal. Jika boleh jujur ini bukan pertama kalinya Taehyung mimisan hal itu seolah menjadi teman tersendiri bagi Taehyung selain rasa sakit pada kepala dan mual .
>••<
Taehyung berjalan pelan kearah dapur disana ada Song ahjuma yang sedang mencuci piring, rumah terlihat sepi itu pasti karena para penghuni rumah telah pergi.
"tuan muda"
"ye"
"kenapa baru turun, tuan muda akan terlambat jika tuan muda bangun siang, tunggu dulu..kenapa wajah tuan muda sangat pucat?" Taehyung tersenyum mencoba memberi tau Song ahjuma bahwa dia baik-baik saja
"Tae berangkat dulu yah.." Song ahjuma menatap Taehyung dengan iba, bahkan untuk melewati pintu utama saja sang tuan muda tak beraniPunggung Taehyung hilang dari penglihatan Song ahjuma, sungguh miris kehidupan tuan mudanya kala keluarga yang katanya kaya raya itu nyatanya tak mengenal belas kasih pada Taehyung yang notabennya masih dibawah umur.
>••<
Dari sorot matanya terlihat jelas bahwa dia sedang marah, bahkan teman yang sedari tadi berada dihadapannya dia biarkan kesal karena dia yang tak merespon kala sang sahabat menanyakan sebab kemarahannya.
"apa tuan kim itu membuat masalah lagi?" dan berhasil kali ini Namjoon yang awalnya menatap kedepan dengan kosong mulai memandang sang sahabat "apa yang dilakukannya?" tanya sang sahabat lagi
"apa karena Taehyung?" Kedua mata Namjoon membola, dia ingat bahwa tujuan awalnya pagi itu adalah membawa makanan dan obat pada sang adikDengan segera Namjoon mengambil ponselnya lalu menekan layar itu dan mendekatnya ketelinga, membuat sang sahabat mengernyitkan dahinya bingung.
"Song ahjuma tolong bawakan makanan untuk Teahyung, dia sedang-"
"..."
"apa?! Taehyung pergi kesekolah, bagaimana bisa?"
"..."
"aish" sambungan telepon diputus sepihak oleh Namjoon, tanpa sengaja maniknya bertemu dengan manik sang sahabat yang seolah menuntut penjelasan
"pak tua itu menyuruh adikku bersekolah, padahal Taehyung sedang sakit">••<
Taehyung berjalan perlahan dikoridor sekolah menghiraukan tatapan para siswa yang menatapnya dengan tatapan yang susah diartikan, mungkin karena wajah terlalu pucatnya dan Taehyung hanya mampu menundukan kepalanya. Tak lama sebuah tangan memegang bahunya, Taehyung berhenti dan menolehkan wajahnya pada sang pemilik tangan.
"Jimin" ucapnya sambil mengarahkan ekor matanya kepada pemuda yang dia panggil Jimin tersebut
"hah! Kau hampir saja membuatku mati" Jimin berkata sembari menjauhkan tangannya dari bahu Taehyung lalu dia gunakan untuk mengusap dadanya sendiri "wajahmu kenapa? Kenapa pucat sekali?" tanya Jimin namun Taehyung hanya cuek dan melanjutkan jalannya
"yak! Taehyung" teriakan penuh kekesalan lolos begitu saja dari bibir Jimin, membuat para siswa yang berada tak jauh darinya menatapnya
"apa! Gue ganteng, emang!">••<
Taehyung mendudukan dirinya dibangku kelasnya lalu meletakan kepalanya dimeja dengan tangan yang digunakan sebagai bantal, Jimin dengan wajah kesalnya datang menghampiri Taehyung
"Tae loe nggak apa-apa kan?"
"gweanchana Jim" jawab Taehyung sembari berusaha menegakan kepalanya dan tersenyum manis pada Jimin, sepintar apapun Taehyung menyembunyikannya, Jimin tau bahwa sahabatnya tidak baik-baik saja sekarang
"Min ssaem dateng" teriak salah satu siswa membuat penghuni kelas duduk ditempat masing-masingPelajaran dimulai semua murid terlihat sangat fokus dengan pelajaran yang disampaikan Min ssaem namun tidak dengan Taehyung, pemuda tampan itu sedang mati-matian menahan rasa sakit pada kepalanya
"Taehyung..apa kamu bisa menjawab pertanyaan ini, ssaem yakin kamu bisa" Taehyung mengangguk lalu mencoba berdiri namun sayang kala kaki Taehyung baru melangakah beberapa centi tubuhnya limbung begitu saja
"yak Taehyung!" pekik Jimin kala melihat sang sahabat sudah tak sadarkan diri "biar ssaem panggil-"
"tidak, biar aku saja yang membawa Tehyung ke Unit kesehatan sekolah, menunggu mereka akan memakan waktu lama" Jimin lalu mengangkat tubuh Taehyung dibantu Min ssaem
"semuanya lanjutkan mengerjakan soal dipapan tulis" para siswa dikelas itu mengangguk walau tersirat pada kelopak mata mereka rasa penasaran saat melihat Taehyung pingsan tiba-tiba
>••<"Doong wook ssi" merasa dipanggil sang pemilik nama memutar tubuhnya dan sedikit terkejut
"Hyun Bin!" tanpa menunggu mereka berpelukan tak peduli apa yang akan dipikirkan para karyawannyaCk..mereka berpelukan sangat lama, memalukan saja. Namun percayalah di antara keduanya ada rasa yang sedang mereka obati
"kemana saja kau selama ini, bodoh" lelaki yang menggunakan jas abu-abunya terkekeh mendengar ucapan sang sahabat, mereka ini..seperti sepasang kekasih
"bagaimana keadaanmu tuan Kim?" Hyun Bin bertanya dan dihadiahi pukulan ringan di lengan tangannya dari tangan sahabat masa kecilnya itu
"aku bertanya dan kau..balik bertanya, dasar bodoh" umpat Doong Wook kesal "eum..bagaimana kalau kita bicara diruanganku saja"
"ye, sajangnim" keduanya lalu tertawa ringan sembari melangkahkan kaki mereka ketempat yang dimaksud oleh Kim Doong Wook>••<
Jimin segera membaringkan tubuh kurus Taehyung kesalah satu ranjang yang ada di UKS, setelah tadi berlarian melewati beberapa kelas disekolah itu pergerakkannya tak luput dari seseorang yang memandangnya dengan rasa penasaran namun cuek setelahnya, kemudian seorang pria muda menghampirinya.
"Jeon ssaem, bantu temanku kumohon" tanpa menunggu perintah sang pria tersebut mengecek keadaan orang yang berbaring tersebutSebuah nama terlintas dibenak Jimin dengan segera Jimin membawa langkah yang tak panjangnya keluar ruangan, dikeluarkannya sebuah benda pipih lalu jemari imutnya menari diatas layar tersebut.
"hyung.."
"..."
"taetae..hyung, hiks anak nakal itu-"
"..."
"taehyung ping..san"*SORRY_kth
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
FanfictionEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭