CHAPTER 41

515 51 0
                                        

Sorry For Typo












Siang itu, Seokjin dan adiknya, Yoongi. Tengah menatap langit Tokyo bersama, walau cuaca sedikit tak bersahabat tapi keduanya nekat duduk dibalkon.

Namjoon sudah diperiksa oleh seorang dokter beberapa saat lalu, saat ini pemuda dimple itu tengah tertidur pulas.

"dokter mengatakan, Namjoon banyak pikiran, apa kiranya yang dipikirkan anak itu?" Seokjin berucap tanpa memandang netra kembar adiknya

"anak sialan itu lah, kau pikir apa?!" nada ucapan Yoongi tak bersahabat, membuat Seokjin menghembuskan nafas panjang

Kali ini Seokjin menoleh, menatap adiknya yang tengah memandang lurus kedepan, "tapi bukankah, appa sudah mengusirnya dari rumah?" Yoongi mengangguk tanpa ragu

"disebuah panti asuhan, ck.. ck.. adikku yang malang" cengiran menyeramkan terbit dibibir Yoongi, membuat wajahnya kian menyeramkan

"kau tau nama dan dimana letak panti asuhan itu?" lagi-lagi pemuda pucat itu mengangguk

"apa sih yang Yoongi tidak tau? Selain serba bisa aku juga serba tau"

Cih sombong sekali.

"pamer" desis sang kakak

"itu fakta hyung"

.
.
.

Awalnya, Namjoon memang sedang tertidur pulas dikamarnya sendirian, setelah dokter memeriksanya tadi, tapi sekarang tidurnya terlihat terusik karena suara dari handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya, Namjoon memang sedang tertidur pulas dikamarnya sendirian, setelah dokter memeriksanya tadi, tapi sekarang tidurnya terlihat terusik karena suara dari handphonenya.

Peaches and cream
Sweeter than sweet
Chocolate cheeks
And Chocolate wings

Mata naga itu melirik kesamping, kearah nakas dimana handphonenya tergelak tepat diatas nakas, dengan pelan Namjoon mengambil benda pipih tersebut.

"yeobseyo?" suaranya begitu tak bersemangat, tanpa melihat siapa yang menghubunginya terlebih dahulu

'ada apa dengan dirimu? Kenapa suaramu lemas begitu nak?' nada khawatir terdengar jelas dirungunya, beberapa detik terdiam sebelum

Eomma...

Ya, ibu Namjoon yang sedang menelfonnya sekarang.

Ragu, tapi akhirnya Namjoon menjawab pertanyaan ibunya "ah tidak, Namjoon baik-baik saja eomma"

'kau tidak berbohong? Nak, jika kau sakit maka minumlah obat dan istirahat, pola makanmu pasti tidak teratur kan?'

Tanpa sadar, sebuah senyuman tipis terukir diwajah adik kedua Seokjin, rasa Rindunya sedikit terobati kala sakit menghampirinya.

'hey, jawab eomma, pantas perasaan eomma tidak tenang begini, bagaimana saudaramu yang lain? jangan bilang mereka juga sakit' omelan itu setia Namjoon dengarkan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang