CHAPTER 22

608 49 0
                                    

Sorry For Typo





   "Aku akan mengunjungi ahjussi hari ini, apa eomma akan ikut?" Ye Jin memandang Hoseok sebentar
   "sepertinya tidak sayang" Hoseok mengangguk lalu membuka tas dan mencari sesuatu didalam sana

Tok tok tok

Suara itu mengalihkan atensi ibu dan anak yang sedang duduk dikursi ruang keluarga

Suara itu mengalihkan atensi ibu dan anak yang sedang duduk dikursi ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Han ahjuma dengan tergesa berjalan kearah pintu utama.
   "biar saya saja" Han ahjuma mengangguk lalu berjalan kembali kearah taman

Ye Jin membuka pintu dan menatap siapa yang ada didepannya dengan tersenyum ramah.
   "nyonya Jung"
   "ah..nyonya Park" mereka lalu menunduk satu sama lain, keduanya terlihat akrab mungkin karena hubungan bisnis
   "silahkan masuk" dengan ramahnya nyonya Jung mempersilahkan wanita didepannya agar memasuki rumah mewahnya
   "tidak terimakasih, aku hanya ingin memberikan ini semoga nyonya berkenan untuk memakannya" Ye Jin menerima itu dengan senang hati
   "eomma siapa yang bertamu?" Hoseok muncul dibelakang tubuh sang eomma "dia nyonya Park"
   "anyeong, Jung Hoseok imnida" pemuda itu membungkuk hormat
   "anakmu tampan Min Young"
   "ah..gumawoyo"
   "bagaimana bisa?" lirih Hoseok yang mampu didengar oleh kedua wanita tersebut, Min Young menatap Hoseok penuh tanya
   "ahjuma ini cantik, tapi bagaimana bisa memiliki anak sebrandalan Jimin dan Jungkook" reflek Ye Jin mencubit perut sang anak
   "auww!"
   "Hoseok benar, mereka memang seperti itu"

>••<

Taehyung terus menangis di dalam mobil sambil memegang erat gelang pemberian Namjoon, sudah beberapa kali dia memanggil Namjoon tapi mana..pemuda dimple itu tak kunjung datang.

   "hiks.."
   "diam bodoh!" Taehyung terus saja menangis hingga membuat si ayah kesal
   "hiks..Appa aku ingin hiks pulang"
   "pulang kemana? Itu bukan rumahmu bodoh! Dan sudah berapa kali aku peringatkan bahwa aku bukan ayahmu"

Ckitt

Mobil itu berhenti didepan bangunan yang cukup besar, Dong Wook membuka sabuk pengamannya lalu segera turun dan mengambil barang-barang milik Taehyung.

   "turun bodoh, apa kau akan terus didalam sana"
   "aku..aku hiks ingin pulang"

Dong Wook membuka pintu mobil lalu menarik Taehyung agar keluar dari dalam mobil, tak memperdulikan rintihan Taehyung yang terus meminta agar sang ayah membawanya pulang.

   'Namjoon hyung'

>••<

   "eomma..aku ingin keluar membeli cemilan"
   "kemana? Biar Kang ahjuma saja yang membelinya" Jungkook mengangguk
   "Kang ahjuma" panggil Min Young dengan segera Kang ahjuma datang "belikan Kookie cemilan ne"
   "ah..ne, akan ahjuma belikan"
   "seperti biasa, kinderjoy dan susu pisangnya yang banyak" ucap keduanya bersamaan diakhiri gelak tawa

Tanpa mereka sadari nyonya Park seperti tercubit hatinya, Kang ahjuma lebih mengerti apa yang diinginkan anaknya ketimbang dia, sebagai ibunya. Min Young tersenyum getir, mungkin ini sebagai peringatan agar dia tak meninggalkan anaknya lagi.

   "apa nyonya ingin membeli sesuatu?" Min Young menggeleng, Kang ahjuma pamit dan meninggalkan anak dan ibu tersebut
   "Kang ahjuma tau banyak ne tentang Kookie"
   "tentu, Kang ahjuma seperti ibu bagi Kookie"

>••<

   "aku permisi ne Ahjussi"
   "ah ne, sering-sering datang kesini, nanti ahjussi bilang ke Kai agar dia datang kesini juga, kalian pasti kangen bukan?"
   "tentu ahjussi, kalau begitu Hoseok pergi dulu"

Hoseok menutup pintu itu lalu berjalan keluar sambil tersenyum pada seseorang yang dia temui, tiba-tiba saja handphone nya berbunyi dengan segera dia mengangkat telfon itu.

Entah kebetulan atau apa, Taehyung dan Appanya melintas tepat disamping Hoseok, sayangnya Hoseok sedang fokus pada orang diseberang sana. Andai pemuda moodbooster itu melihat kehadiran si penyuka singa, bukan tidak mungkin jika dia akan menolong Taehyung.

   "hiks..Appa" pintu ruangan itu terbuka dan menampakan seorang lelaki dengan senyum, Dong Wook memasuki ruangan itu tak lupa tangannya yang menarik lengan Taehyung agar mengikutinya
   "silahkan duduk"

Brak

Bukannya duduk, Taehyung justru menabrak kursi yang seharusnya dia duduki, Dong Wook melotot tak suka pada Taehyung, si anak menunduk lalu segera duduk di kursi tersebut.

   "ada apa?"
   "saya akan menitipkan si bodoh ini, ah.. maksudku Taehyung ditempat ini"
   "tapi kenapa tuan? Dilihat dari penampilan anda sepertinya tuan ini orang yang mampu"
   "ne saya memang orang diatas rata-rata, dia aku titipkan di disini karena anak ini..bukan anakku-"

Hati Taehyung serasa dihujani ratusan anak panah, perkataan sang ayah membuat dunianya runtuh, mata elangnya menelisik kearah Dong Wook sungguh perkataan ini benar-benar membuat Taehyung tak habis pikir.

   "aku berfikir mungkin saja kan jika orang tua kandungnya akan mencarinya, dan yah..dengan adanya dia disini orang tuanya akan dengan mudah menemukannya"

   "kalau begitu aku permisi"

Setelah kepergian sang Appa tanpa mengucap kata apapun pada Taehyung, si penyuka singa itu terisak hebat membuat atensi Siwon teralih padanya, kenapa dengan dia? Siwon benar-benar tak mengerti.

   "namamu siapa?"
   "Taehyung.." lirihnya, bahkan sekarang dia tak menggunakan marga Kim sebagai pelengkap namanya
   "kau sangat tampan dan juga menggemaskan, ouh iya perkenalkan namaku Jung Siwon, panggil saja Siwon ahjussi atau Appa Siwon, terserah Tae saja"
   "apa Tae boleh memanggil dengan panggilan Appa Siwon?"
   "tentu sayang, anggap saja ini adalah rumah Taehyung dan paman adalah ayah Taehyung, bisakan?"
   "aku akan mencoba" Siwon tersenyum manis, entah kenapa rasanya dia sangat menyanyangi Taehyung hanya karena tatapan polosnya

  

   'akh'












*SORRY_kth






TBC

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang