Sorry For Typo
Hoseok tersenyum manis sembari berjalan menuju kearah tangga
Ye Jin yang menangkap sosok sang putra segera berjalan mendekatinya
"Hoseok tunggu dulu" pemuda mood boster itu berhenti dan membalikan badannya menatap penuh sayang pada sang ibu
"ada apa eomma?"
"kamu..darimana?" nadanya tersirat akan kekhawatiran
"em..eomma tenang saja, aku berjanji tidak akan melakukan apa yang adikku lakukan, eomma aku sangat menyayangi eomma" Ye Jin tersenyum, mencoba meyakinkan hati bahwa penuturan sang anak adalah sebuah fakta"kalau begitu Hoseok ke kamar dulu" Ye Jin mengangguk lalu menatap bahu itu sampai menghilang dari pandangan
"eomma pegang janjimu sayang, eomma tak mau sampai kehilangan lagi, cukup hanya adikmu tidak dengan kau"
>••<
Tak terasa ternyata pagi kembali datang, menyambut semangat orang-orang yang akan melewati hari, sayangnya salju hampir turun membuat udara tak bersahabat.
Perlahan seorang pemuda tampan terbangun, bukan! bukan karena udara dingin maupun tirai yang terbuka, melainkan sakit kepala yang sangat menusuk.
Taehyung bangkit dan berjalan gontai menuju kamar mandi
"apakah ini karena efek tidak mengikuti ucapan dokter kemarin?"Huekk
Taehyung mual, tapi tak ada suatu apapun yang dia keluarkan, perutnya terasa diaduk-aduk tapi entah karena apa, hingga tess cairan itu kembali menetes membuatnya mendengus kesal, selalu saja.
"Tae.."
>••<
Jimin dan juga Jungkook bangun lebih pagi kali ini, Kang ahjuma bilang ayah dan ibunya akan datang pagi ini, walau terpaksa mereka bangun pagi guna menyambut orang tua yang super sibuk itu.
"dimana mereka?"
"entah, mungkin belum sampai"
"aneh, hyung apa mungkin Kang ahjuma mengerjai kita? Agar kita tak kesiangan lagi?"
"tidak Kookie, kita tau benar bahwa Kang ahjuma tak pernah mengajari kita berbohong dan dia sangat menyayangi kita, mungkin appa dan eomma yang berbohong pada kita"sebegitu sayangnya kah Jimin pada Kang ahjuma, hingga dia menyatakan bahwa orang tua mereka berbohong dan mengatakan bahwa Kang ahjuma lah yang benar.
"tuan muda mian..tadi nyonya dan tuan telefon katanya tidak jadi pulang sekarang karena ada urusan yang-"
"Kookie benci eomma dan Appa!" Jimin terkejut dengan ucapan adik semata wayangnya itu, Jungkook anak itu berteriak dan segera berlari kearah kamar
"katakan pada mereka tak usah berkata jika tak bisa melakukannya" Kang ahjuma mengangguk dia mengerti sangat mengerti bagaimana perasaan kedua tuan mudanya>••<
"Tae.."
"hyung..kenapa hyung disini?" untung saja darahnya sudah Taehyung bersihkan "tadi hyung ingin membangunkanmu tiba-tiba saja hyung mendengar sesuatu dari sini? Kau baik-baik saja?"Taehyung tersenyum dan mengangguk, kebohongannya dia sembunyikan sebaik mungkin, tidak! Namjoon tidak boleh tau keadaannya sekarang.
"kalau begitu hyung turun saja dulu, aku akan mandi" Namjoon mengangguk lalu langkah kakinya mulai menghilang diiringi suara pintu yang tertutup
"hah..hampir saja">••<
Hoseok menuruni anak tangga satu persatu dengan santainya, hari ini putra Jung itu ada kuliah pagi dan itu membuatnya harus bangun cepat merelakan mimpi yang didapatnya.
Ye Jin yang sedang membereskan makanan bersama Han ahjuma berhenti dan memandangnya dengan senyum
"pagi eomma" sapa Hoseok dengan ramahnya
"pagi sayang..kenapa tak memakai mantel? Diluar dingin sayang"
"begitukah?? Ah..baiklah aku ambil mantel dulu" Ye Jin mengangguk dan tersenyum, sekarang kebahagiaannya adalah Hoseok dan sang suamiHyung Bin yang melihat Hoseok kembali keatas melayangkan tatapan tanyanya pada Ye Jin "dia aku suruh untuk menggunakan mantel, diluar dingin"
"begitu.." Hyun Bin lalu merangkul YeJin dan membawanya duduk di salah satu kursi
"kau ini apa-apaan sih?" rona merah itu tak bisa lagi Ye Jin sembunyikan dia tersipu "anak kalian itu sudah besar, kuharap kalian tak melupakan umur"Hyun Bin melotot tak percaya setelah mendengar ucapan Hoseok, apakah ucapan itu untuknya?
"Appa kuharap kau tak lupa, di rambutmu sudah ada benang putihnya" Ye Jin terkekeh mendengar ucapan sang anak>••<
Meskipun sudah berusaha beberapa kali tapi itu tak berhasil, Jungkook enggan untuk keluar kamarnya, Jimin bahkan sudah menyerah dengan kelakuan sang adik
"kalau begitu hyung akan berangkat sekolah, jika kau lapar turun atau mintalah pada Kang ahjuma" teriak Jimin agar Jungkook mendengarnya walau tak ditanggapiPemuda sexy itu berjalan meninggalkan pintu kamar sang adik yang tertutup rapat, seolah membiarkan Jungkook tenggelam dalam tangisannya sendiri, Jungkook pemuda itu sungguh merindukan kedua orang tuanya, tapi harta lebih berharga bagi mereka.
"Kang ahjuma!" wanita itu pun menoleh dan mendekat kearah Jimin "Kookie belum juga keluar, dia belum makan ahjuma..bisakah kau membujuknya? Aku ingin berangkat sekolah"
"tentu tuan muda">••<
Taehyung baru saja turun dari bus, kali ini Namjoon tak menemaninya lantaran pemuda dimple itu mendapat telefon dari temannya agar segera datang ke kampus.
Taehyung tersenyum kala berpapasan dengan beberapa murid, tapi saat bertemu pada 3 pemuda yang notabennya satu angkatan dengan Taehyung, dia justru menatap tak suka pada mereka.
"mau apa kalian!" sinis Taehyung
"mencari masalah denganmu, apalagi memangnya!!"
"tak puaskah kalian? Telah melempar handphone ku kemarin!"
"tidak, kau harus mendapat yang lebih dari itu"Mingyu menarik kasar lengan Taehyung, menyeretnya tanpa belas kasih padahal Taehyung sempat meringis karena cengkraman yang terlalu kuat tersebut.
Brakkk
Tubuh pemuda senyum kotak itu membentur beberapa alat yang ada di gudang sekolah, dia meringis sakit kepala pagi ini belum hilang dan harus ditambah lagi? Ini sangat sakit.
Salah satu dari mereka mendekat sambil tersenyum sinis pada Taehyung
"mau apa kau Junhui?" lengan Junghui menarik kerah seragam Taehyung denga keras "membunuhmu!"Dia seperti iblis sekarang, tangan itu mencekik leher Taehyung dengan kencang, membiarkan pemuda itu kehabisan nafasnya.
*SORRY_kth
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || kth
Hayran KurguEND📌 Lika-liku kehidupan Taehyung. (22.22/9/03/2022) #1- bts dari 132 ribu cerita #1- taehyung dari 60 ribu cerita #1- angst dari 30 ribu cerita #1- brothership dari 8,9 ribu cerita (Kamis, 12/05/2022)😭😭