SORRY || kth

CHAPTER 15

Sorry For Typo

Udara mulai tak bersahabat hari ini, ya..apalagi alasannya jika bukan karena sebentar lagi mendekati musim dingin, suasana diluar lumayan dingin namun tak menjadi penghalang bagi mimpi indah dua orang yang sedang tertidur pulas.

Keduanya, mungkin lelah karena semalaman bermain game dan berakhir dengan tidur keduanya yang berantakan. Kang ahjuma yang belum mendapati batang hidung kedua tuan mudanya segera berjalan kelantai dua guna mengecek keduanya.

Ceklek

Kamar si bungsu terbuka namun sepi, dia berjalan menuju kamar Jimin

dan Kang ahjuma terkejut dengan posisi keduanya, Jimin yang kepalanya berada dibawah sedangkan tubuhnya diatas kasur, sedangkan satunya setengah tubuh terlihat dan setengahnya masuk kolong ranjang.

   "Aigoo..apa-apaan ini" dengan segera Kang ahjuma menghampiri keduanya, menggoyangkan kaki Jimin namun gagal
   "Kookie Ireona" tak ada respon sama sekali, perlahan Kang ahjuma menarik tubuh Jungkook hingga kakinya keluar dari kolong
   "tuan muda ireona!" Kang ahjuma menyerah, cara ini tak mempan bagi kedua tuan mudanya

   "yak! Banjir" Jimin segera bangkit dari tidurnya, dan membawa barang-barang yang ada disekitarnya, aneh memang, itukan hanya air yang dicipratkan oleh Kang ahjuma
   "Kookie ireona, banjir!" kesadaran Jungkook belum penuh, dia yang mendengar teriakan sang hyung hanya mendudukan diri dengan mata yang terpejam

Jimin kalang kabut sendiri, sedangkan Kang ahjuma menahan tawanya, pemuda bergigi kelinci itu kemudian bangkit dan meninggalkan Jimin "banjir apanya? Kering begini kok!"

Mata Jimin menelisik seisi kamar, benar saja disitu tidak terjadi seperti apa yang diucapkannya, Jungkook kemudian berlalu dari hadapan Jimin "bangun tidur itu cuci muka, bukan berteriak"

Jimin menggaruk tengkuknya, selang beberapa detik suara tawa milik Kang ahjuma berhasil ditangkap oleh telinganya "Chimy mana yang banjir?" Kang ahjuma lalu menaruh gelas yang isinya tadi dia pakai keatas nakas, Jimin membulatkan matanya.

>••<

Suasana keluarga Kim cukup tenang kali ini, namun tidak dengan Dong Wook sang kepala keluarga itu justru sedang berpikir keras, dia memang sudah mendapat bantuan dari Hyun Bin, tapi itu bukan berarti semuanya akan baik-baik saja bukan?

Hwasa memegang lengan Dong Wook dan tersenyum padanya, meyakinkan sang suami bahwa semuanya akan baik-baik saja, itu pun jika rencana jahatnya tak terlaksana.

   "jin ah dimana Yonggi?" si sulung yang awalnya memandang benda pintar itu segera menatap Dong Wook
   "Yonggi? Entah..mungkin dia masih didalam kamar" Dong Wook mangangguk, lalu dia memandang dua putranya yang lain
   "Sungjae, Doyoung, kenapa diam saja? Makanlah.." baik Sungjae ataupun Doyoung keduanya tersenyum senang