CHAPTER 43

549 52 0
                                    

Sorry For Typo















Pyarr




Karena terburu-buru nyonya Jung tak sengaja menyenggol sebuah vas, hingga vas itu jatuh kelantai, menciptakan pecahan yang berantakan.

Namun jelas itu tak diperdulikkan, dia segera berlari menyusul suami dan anaknya keluar rumah. Maid dengan segera membersihkan kekacauan tersebut.

.
.
.

Gesekan yang diciptakan roda brankar dan alas rumah sakit memekakan telinga, memacu degup jantung agar bekerja lebih cepat.

Mengundang ketakutan dan kecemasan bersamaan, berusaha meyakinkan hati bahwa semua akan baik-baik saja, walau nyatanya..

Takdir sedang tak main-main dan tak ingin berbaik hati.

Biarkan semuanya berjalan semestinya dan seharusnya, tak usah memaksakan kehendak bila kau tak mampu melewatinya.

Sebab kecewa hanya akan meninggalkan luka.

.

Dua brankar ditempat yang berbeda namun diwaktu yang hampir bersamaan didorong dengan tergesa.

Meminta waktu agar memberi kesempatan guna menyelamatkan dua orang yang saling berkaitan melalui sebuah ikatan.

Jung Yejin meluruh dipelukan suaminya kala brankar yang ditempati putranya memasuki ruang IGD,

"yeobo hiks aku takut" cicitnya pelan

Sedangkan putra pertamanya tengah memukul dinding IGD dengan tak sabaran, "tenangkan dirimu nak" nasehat sang ayah

"hiks bagaimana jika-"

"sst, semuanya akan baik-baik saja" Hyunbin semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri, mencoba memberi ketenangan

.
.
.

"appa, kau serius tentang tadi?"

Dongwook yang tengah menatap kosong lantai rumah sakit tersadar, lalu memandang manik kembar putra sulungnya, yang sedang menatapnya

"ne, appa sudah memikirkan hal ini dengan matang bersama eommamu"

Helaan nafas terdengar dari mulut Seokjin, "ini terlalu terburu-buru menurutku"

"lalu kau ingin bagaimana Jin hyung? Apa kau punya solusi?!" Yoongi bersuara

"ini terdengar seperti keputusan sepihak, kau lihat kan apa yang terjadi pada adik kita?"

"jangan membuat masalah ini semakin sulit" Dongwook berucap dengan lemah

.
.
.

"keluarga pasien?"

Dongwook segera berdiri diikuti kedua putranya, "bagaimana keadaan putraku?"

"kita bicarakan diruangan saya"

.
.
.

"maaf, nyonya Jung bila saya telah lancang"

Yejin tidak menjawab dia sibuk menangis didekapan suaminya, sekarang mereka ada diruangan dokter yang tadi menangani Tae.

"tapi saya yakin hasil ini akurat, dan tidak ada kesalahan"

Dokter tersebut adalah dokter yang menangani Tae beberapa waktu lalu, saat Tae menolak melakukan pemeriksaan lanjutan, dengan sangat terpaksa dokter tersebut melakukannya tanpa sepengetahuan Taehyung.

Dan benar saja, hal yang ditakutinya terjadi, perkiraannya tidak meleset.

"bagaimana ini yeobo hiks"

SORRY || kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang