📚 19. Seru-seruan Halal

4.1K 278 41
                                    

"Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan istrinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang perempuan yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan suaminya lalu sang suami juga shalat. Bila suami enggan bangun ia percikkan air ke wajahnya."

(HR. An Nasa'i. Hadist senada juga diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi)

•••

Suara jarum jam berdetak, bersamaan dengan angin dingin hawa malam pukul dua dini hari, kedua pasangan halal itu masih tertidur pulas. Tak lama, sang suami membuka matanya agak pelan kemudian mendapati sang istri menempelkan wajahnya pada dada sang suami.

Sang istri masih menggunakan kerudung instan, wajahnya terlihat sangat damai. Matanya terpejam, terlihat indah bulu mata sang istri panjang ke depan.

Rafa mengelus kening istrinya pelan, nampak Dila sangat pulas. Ia bangun dari tidurnya duduk di ranjang sambil membuka selimut yang dipakai mereka.

Rafa mendekat ke Dila, menepuk pipinya pelan isyarat membangunkannya untuk menunaikan shalat malam lalu berkata, "Dek, bangun gih kita shalat malam."

Mata Dila masih terpejam, seakan-akan tak ada yang mengusik tidurnya kali ini. Rafa tersenyum, melihat istrinya merengek-rengek tak jelas sambil memakai selimut kembali tanpa membuka matanya.

"Adek, kok malah pakai selimut sih?" tanya Rafa sambil menepuk lengan istrinya pelan

"Heum, adek capek," gerutu Dila sambil memasukkan wajahnya ke dalam selimut membuat Rafa gemas

Rafa terkekeh pelan, sambil membuka selimut istrinya. Ketika sudah terbuka, Dila masih memejamkan matanya. Segera Rafa membopong Dila ala brydal style menuju arah kamar mandi. Dila yang menyadari itu tiba-tiba membuka matanya sedikit, kemudian mendapati wajah suaminya dari arah bawah, sangat tampan.

"Mas, turunin adek ih," keluh Dila ketika Rafa membuka pintu kamar mandi

Rafa tak menyahutinya, malahan terkekeh dibuatnya. Melihat sang istri mencoba memberontak tapi tak bisa. Rafa menyalakan kran air dengan masih membopong Dila, ia memercikkan air ke wajahnya. Membuat mata Dila membuka sempurna dan pastinya tak mengantuk lagi.

"Masih gak mau bangun, hm?" tanya Rafa sambil menatap Dila intens

"Aaa turunin adek, mas," ujar Dila sambil memukul dada Rafa pelan

Rafa menurunkan Dila dari gendongannya, terus saja Rafa tak berhenti terkekeh kecuali Dila, ia kini tengah mengerucutkan bibirnya beberapa centi ke depan sambil menyalakan kran air.

Rafa keluar dari kamar mandi samb berkata, "jangan ngambek, bikin mas gemas dek."

Mendengar itu Dila tersenyum tipis, lalu berjalan ke arah kaca yang memantulkan diri Dila yang pipinya memerah dan juga memanas sepagi ini, sangat meresahkan.

"Mas? mas? mas Rafa?!" panggil Dila ketika keluar dari kamar mandi mendapati Rafa yang tidak ada di dalam kamar

"Mas Rafa? mas di mana, jangan ngilang-ngilang," panggil Dila sekali lagi sambil memakai mukenah lalu mempersiapkan alat sholat

Takdirku Untukmu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang