"Bukan hidup namanya kalau tak ada cobaan, sesungguhnya cobaan adalah cara Sang Maha Kuasa untuk menguji iman seorang hamba."
"Siapa?!" tanya Rafa sambil bangkit dari duduknya
Dila segera mematikan televisi yang menyala, lalu pergi mengikuti Rafa yang keluar menuju arah teras itu. Rafa sedikit jengkel akan siapa yang mengetok pintu, bisa-bisanya orang itu masuk ke halam rumah tanpa perizinan Rafa. Dua hari yang lalu, Rafa menegaskan kepada satpam rumah ini apabila ada tamu yang tidak dikenal oleh Rafa jangan dipersilahkan masuk. Padahal, kan gerbang rumah ini tertutup bisa-bisanya orang itu menerobos begitu saja.
"Mas? kamu harus tolongin aku," pinta perempuan memakai masker berwarna hitam itu sambil memegang pergelangan Rafa namun Rafa segera melepaskannya kasar
Dila menyusul ke arah teras, mendapati Rafa yang tengah berbincang dengan wanita yang tidak dikenalinya.
Tangan Dila dan Rafa saling bertautan ketika Dila sampai di teras. Wanita ini menatap Dila sinis, sedikit kesal akan keberadaan Dila.
"Sebenarnya kamu siapa?" tanya Rafa menyelidiki
Wanita ini mendekat ke tubuh Rafa, mencoba menyentuh dadanya lalu segera ditepis kasar oleh Dila yang membuat wanita ini dengan gusarnya menarik kerudung Dila sampai berantakan.
"Kamu itu ya, jadi istri kok posesif banget! gue gak sudi banget ya sebenarnya, kalau kamu wanita gak jelas nikah sama Rafa yang udah terpandang jelas, sedangkan kamu? wanita sok alim," cetus wanita ini membuat Rafa menarik tubuh Dila ke dekapannya
"Sebenarnya kamu siapa? berani-beraninya kamu bilang perihal istri saya yang tidak baik-baik," tegas Rafa kini terdengar serius
"Kalian berdua asal kalian tahu, aku adalah orang yang paling tidak bahagia kalau kalian menikah! coba bayangkan, aku yang menemani Rafa dari dia cup--" ungkapnya terpotong
"--Jangan katakan itu, saya sudah tahu siapa kamu, berhenti mengusik hidup saya atau kamu akan menjadi wanita yang tak akan sekali pun mencium bau surga!" pungkas Rafa sambil mengelus pundak Dila yang kini masih ada di dekapannya
"Argh! lihat saja aku akan terus mengusik hidup kalian jika kalian masih terlihat bahagia!" ancamnya lalu keluar dari halaman rumah
Rafa menatap istrinya yang masih menangis di dadanya, terasa cairan hangat di dada Rafa. Ia segera membopong istrinya menuju arah ruang keluarga. Dila mengusap air matanya kasar lalu Rafa duduk di sampingnya lalu mencium keningnya.
Cup cup cup
"Dek, maafin mas ya? gara-gara masa lalu adek jadi seperti ini," ujar Rafa menenangkan Dila
"Tak apa, mas jangan salahkan diri mas kita, kan pasangan halal semua harus dihadapi bersama-sama," ucap Dila menatap Rafa intens
"Mas janji akan berusaha bagaimana caranya Rindi tidak menganggu hidup kita," ungkap Rafa lalu menarik Dila ke dalam dekapannya
"Ya Allah, Umi Rafa gagal Um untuk memenuhi nasihat Umi. Baru satu hari kita menikah, istriku menangis dibuatku. Ya Allah, berikan ketabahan untuk menghadapi semua cobaan dalam pernikahan," batin Rafa yang tak sadar mengeluarkan air mata yang sedari tadi dipertahankan agar tak dilihat oleh istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Untukmu (END)
Romance📚 Spiritual - Romance "Saya gak gigit kok, gak perlu takut," ucap Rafa di tengah-tengah kesunyian mobil, membuat Aida tercenggang. Dila yang sedang menunduk sambil memegang erat cardigannya sontak menatap ke arah depan, mendapati suara tawa Aida d...