18

799 166 60
                                    

Suasana ballroom hotel yang tadinya ramai kini seketika menjadi hening. Hanya terdengar alunan musik klasik yang sedang dimainkan oleh beberapa musisi disana.

"Yanto? Seungri? Kok bisa ada disini...," ucap seorang pria yang berdiri di sebelah Tante Nara.

"Kamu yang undang saya, kenapa kamu malah balik bertanya?" jawab Yanto, alias ayahnya Junghwan. 

Melihat kedatangan Ayah dan Kakaknya tidak serta merta membuat Junghwan senang. Disatu sisi dia memang lega melihat 2 anggota keluarganya datang di saat yang tepat, tetapi disisi lain dia juga bingung harus bersikap bagaimana. Secara, Junghwan baru pertama kali lagi bertemu dengan Ayah dan Kakaknya setelah terakhir kali bertemu awal tahun lalu.

Melihat Junghwan yang hanya berdiri dengan wajah bingung, membuat Seungri, sang Kakak, melangkah mendekati Junghwan lalu menariknya hingga berdiri di belakangnya.

"Pegang jas Abang, takut lu diculik orang" tiba-tiba Seungri berbisik kepada Junghwan. Junghwan hanya mengangguk dan menuruti permintaan Seungri.

"Tapi Bang, percuma Wawan sembunyi dibelakang Abang sama Papih. Wawan tetep keliatan" kata Junghwan tiba-tiba, membuat Seungri menoleh dan mendapati adik kecilnya berdiri menjulang tinggi dibelakangnya.

"Gila, lo udah segede gini sekarang? Sapi gelonggongan memang" kata Seungri. Sementara Junghwan hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi depannya.

Disaat kedua anaknya sedang asyik bercanda, sang Ayah dan para tamu lain masih saja sibuk bertatapan. 

"Suruh semua pelayan dan musisi keluar dari sini" kata Yanto pada Seungri yang berada di sebelahnya. 

"Siap bos" jawab Seungri mantap. Lalu dia memanggil salah satu pelayan dan membisikkan sesuatu padanya. Tak selang berapa lama, semua pelayan dan musisi sudah keluar dari ballroom itu. Menyisakan keluarga besar Harsono Group disana.

Hening.

Tanpa adanya iringan musik, suasana di dalam sana jadi semakin mencekam.

Yanto melirik sekilas ke belakang, ke arah anak bungsunya sedang berdiri. Selama beberapa saat, mata mereka bertemu. Junghwan dengan cepat mengalihkan pandangannya. Dia terlalu gugup untuk bertatapan dengan sang Ayah. Yanto yang menyadari itu hanya bisa menghela nafas dan kembali menatap satu-persatu anggota keluarganya yang lain.

"Yanto Harsono. Pemilik Yanto Family Group. Suatu kehormatan dapat melihat anda menyempatkan diri hadir dalam acara yang sederhana ini" tiba-tiba seorang pria menyeruak dari belik kerumunan, menghampiri Junghwan dan kedua keluarganya. Pria itu mengulurkan tangannya, hendak berjabat tangan dengan Yanto. Tetapi Yanto hanya menatap dingin tangan itu, tanpa ada niat untuk membalas uluran tangan tersebut. Sang pemilik tangan yang menyadari hal itu langsung menarik kembali tangannya yang tadi terulur.

"Tidak perlu basa-basi. Jadi tujuan utama acara ini untuk apa? Untuk apa kamu mengundang anak saya ke dalam acara tidak penting seperti ini?" timpal Yanto. Nada bicara dan tatapannya masih saja dingin. 

"Gausah kaku gitu ah. Ini kan acara keluarga. Lupain dulu deh jabatan kalian di kantor. Biar hari ini kita temu kangen dulu sama sanak keluarga semuanya. Lagian kamu emang gak kangen sama Kakak?" tiba-tiba orang yang dipanggil Tante Nara oleh Junghwan sebelumnya, maju dan mendekat ke arah Yanto dan keluarganya. Yanto hanya melirik sinis orang itu dan tidak memperdulikannya.

"Saya mendengar semua yang kalian ucapkan terhadap anak saya. Apakah kalian tidak malu? Sebagai orang dewasa, seharusnya kalian bisa memberi contoh baik untuk anak-anak disini. Tapi apa yang kalian lakukan? Teganya kalian memperlakukan seorang anak kecil dengan begitu kejam!" tukas Yanto dengan suara dingin dan tajam. Semua hanya diam. Beberapa mulai bisik-bisik.

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang