Sarah hanya bisa melongo ketika melihat rumah Jaehyuk sudah berada tepat di hadapannya.
"Jae ih ini kita ngapain ke rumah lo?!" tanya Sarah dengan nada tidak percaya.
"Main" jawab Jaehyuk cuek sambil melangkah masuk menuju pintu utama rumahnya.
"Ih tapi ngap..."
"Sar, nanti kalo ketemu Bunda inget ya, jangan bilang kita udah putus, bilang aja masih jadian. Oke? Oke" ucap Jaehyuk memotong pembicaraan Sarah, lalu dia pun masuk ke dalam rumah.
Sarah yang tidak tau harus berbuat apa, akhirnya hanya menurut dan ikut masuk ke dalam.
"Bundaaaaaaaa" teriak Jaehyuk.
"Ya ampun adek, gausah teriak gitu juga kali. Bunda denger kok" ucap Bunda yang baru saja datang dari arah dapur.
"Hehe maaf Bunda, adek kangen abis" timpal Jaehyuk sambil berjalan ke arah Bunda lalu memeluknya.
"Kesini sama siapa? Sendiri? Kan Bunda udah bilang, kalo kesini ajakin Sar..." belum sempat Bunda menyelesaikan kalimatnya, matanya sudah bertemu dengan sosok Sarah yang sedang berdiri di ambang pintu sambil tersenyum canggung. Sontak, Bunda langsung melepaskan pelukannya pada Jaehyuk dan berjalan cepat menghampiri Sarah.
"Sarah sayangnya Bunda. Kok kamu baru dateng sih? Hm? Bunda kangen banget tau gak" ucap Bunda sambil memeluk erat tubuh Sarah. Sarah yang awalnya merasa canggung kini merasa jauh lebih baik.
"Sarah juga kangen banget sama Bunda" jawab Sarah sambil balik memeluk Bunda.
Pelukan Bunda benar-benar terasa sangat nyaman di tubuh Sarah. Sudah lama dia tidak merasakan pelukan itu. Pelukan seorang ibu.
"Deuh, giliran ada Sarah aja, anak kandungnya di lupain" celetuk Jaehyuk yang sedari tadi hanya diam sambil tersenyum melihat mereka berdua.
"Ya lagian bosen banget Bunda liatnya bujang mulu di rumah. Jadi ya wajar dong Bunda seneng ketemu Sarah. Apalagi Sarah kan calon mantunya Bunda" ucap Bunda sambil tersenyum jahil, membuat Jaehyuk dan Sarah tersipu malu.
"Yaudah-yaudah, kalian makan dulu yuk. Bunda baru aja selesai masak" ucap Bunda sambil merangkul lengan Jaehyuk dan Sarah, lalu membawa mereka ke ruang makan.
Kegiatan makan-makan mereka berjalan dengan cukup menyenangkan. Mereka makan sambil diselingi obrolan dan candaan ringan.
"Oh iya Sar, Bunda udah denger soal adek kamu dari Jaehyuk. Bunda turut berduka ya. Maaf kemaren Bunda gak bisa dateng ke sana, soalnya Bunda lagi ada kerjaan di luar kota" ucap Bunda sambil menatap sendu ke arah Sarah.
"Iya Bunda, gapapa kok. Makasih yaa" timpal Sarah sambil berusaha tersenyum manis.
Setelah itu acara makan-makan kembali berlangsung dengan suasana yang lebih hening. Hingga akhirnya mereka semua selesai makan dan berpindah tempat ke ruang tengah.
"Sarah tunggu disini ya, biar Bunda sama Jaehyuk potongin buah dulu" ucap Bunda sambil mendudukkan Sarah di salah satu sofa yang ada di sana.
"Eh gapapa Bunda, biar Sarah bantuin juga" tolak Sarah sambil berusaha bangkit berdiri, tetapi lengan kekar Jaehyuk menahan bahu nya hingga dia tidak mampu berdiri.
"Udah lo duduk aja disini. Istirahat. Biar gue sama Bunda yang urus semuanya" ucap Jaehyuk, yang diberi anggukan setuju oleh Bunda.
Sarah akhirnya pasrah dan duduk diam menunggu mereka berdua disana.
Sesampainya di dapur, Bunda dan Jaehyuk langsung mencuci buah-buahan yang ada disana dan mulai memotongnya.
"Sarah keliatan banget lagi nahan semua emosinya. Dia maksain supaya keliatan baik-baik aja, padahal nggak" ucap Bunda tiba-tiba, membuat Jaehyuk menoleh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Me (2) || TREASURE (END)
FanfictionSeason 2 dari cerita sebelumnya yang berjudul sama 'Come To Me || Treasure' "Yehh. Lo ga merhatiin emang? Kulit putih macem tembok, hidung mancung kek perosotan, belum lagi matanya bagus banget, bulet gitu" -Junkyu "Rambutnya juga item tebel gitu. K...