Sarah bangun dari tidurnya dan mendapati Bunda alias Ibunya Jaehyuk sudah tidak ada di sampingnya.
Malam itu, Sarah memang diminta tidur bersama Bunda setelah acara memakai masker dan skincare selesai.
Sarah segera pergi ke kamar mandi, setelah itu dia berjalan menuju dapur. Dan benar saja, Bunda sudah ada disana sambil menggoreng beberapa potong ayam.
"Sini Bunda, biar Sarah aja" ucap Sarah sambil berjalan mendekati Bunda.
"Eh kamu kok udah bangun sih? Sana tidur lagi, pasti semalem cape banget kan abis nemenin Bunda keliling" ucap Bunda lembut.
"Nggak kok Bunda, aku gak cape kok. Lagian, aku udah gak ngantuk Bunda, jadi aku bantuin Bunda masak aja disini ya?" pinta Sarah, membuat Bunda tersenyum manis di sebelahnya.
"Yaudah, kamu potongin sayur nya ya" ucap Bunda dan segera dilakukan oleh Sarah.
Hening.
Tiba-tiba kedua wanita itu tidak ada yang mengeluarkan suara. Mereka fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.
"Sar?" tanya Bunda lembut.
"Iya Bunda" jawab Sarah, sambil melirik ke arah Bunda sekilas.
"Bunda tau, kamu lagi nggak baik-baik aja. Semaleman kamu tidur sambil nangis"
Perkataan Bunda sontak membuat Sarah menghentikan kegiatannya memotong sayuran.
"Bunda gak akan nanya apa-apa. Tapi kalo nanti kamu mau cerita, Bunda siap dengerin cerita kamu" lanjut Bunda, sambil terus sibuk menggoreng ayam.
"Ma-maaf Bunda" ucap Sarah pelan.
"Loh kok minta maaf? Kamu gak usah minta maaf sayang. Malah Bunda yang gak enak soalnya gak bisa bantu masalah kamu" timpal Bunda lembut. Sebelah tangannya terulur dan mengelus pelan punggung Sarah. Sarah hanya tersenyum sambil melirik ke arah Bunda sekilas, lalu mulai melanjutkan kegiatan memotongnya.
Selesai memotong, Bunda meminta Sarah untuk pergi ke lantai atas, membangunkan Jaehyuk dan Daniel agar mereka bisa sarapan bersama.
Sepanjang jalan menuju lantai atas, senyuman hangat terus terlihat di wajah Sarah. Sarah sangat senang dengan sikap Bunda. Bunda benar-benar orang yang sangat pengertian. Beliau bukan tipe orang yang selalu ingin tau masalah orang lain. Bahkan sejak pertama bertemu sampai sekarang, Bunda sama sekali tidak menanyakan soal latar belakang Sarah, seperti keluarganya, pendidikannya, atau hal-hal berbau pribadi lainnya. Bunda lebih senang membicarakan tentang resep masakan, film dan hal-hal lain yang kebetulan sama-sama mereka sukai.
Sesuai instruksi Bunda, Sarah mengetuk kamar Daniel terlebih dahulu.
Tok tok tok!
"Iya ini udah bangun, 5 menit lagi turun"
Belum sempat Sarah membuka mulut, Daniel sudah menjawabnya terlebih dahulu.
Setelah itu, Sarah beralih ke kamar Jaehyuk.
Tok tok tok!
"Masuk aja, gak di kunci!" seru Jaehyuk dari arah dalam.
Sarah mengerutkan kening. Kenapa dia harus masuk? Kenapa tidak Jaehyuk saja yang keluar dan langsung pergi sarapan bersamanya?
"Masuk dulu bentar, penting!" seru Jaehyuk lagi, seakan tau kalau Sarah ragu untuk masuk ke sana.
Sarah menghela nafas sebentar sebelum akhirnya membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam.
"Hal penting ap...,"
Perkataan Sarah terhenti ketika dia mendapati Jaehyuk yang masih berbaring di kasurnya sedang menatap kearahnya sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Me (2) || TREASURE (END)
FanfictionSeason 2 dari cerita sebelumnya yang berjudul sama 'Come To Me || Treasure' "Yehh. Lo ga merhatiin emang? Kulit putih macem tembok, hidung mancung kek perosotan, belum lagi matanya bagus banget, bulet gitu" -Junkyu "Rambutnya juga item tebel gitu. K...