Setelah berkendara selama hampir setengah jam, akhirnya Jaehyuk menepikan motornya di depan sebuah cafe. Setelah memarkirkan motornya, mereka segera berjalan masuk ke dalam cafe.
"Ngapain kita kesini?" tanya Sarah yang sedang berjalan di sebelah Jaehyuk.
"Gue semalem begadang, ngantuk banget. Jadi kita ngopi dulu ya" jawab Jaehyuk sembari membuka pintu dan mempersilahkan Sarah untuk masuk terlebih dahulu.
Mereka memilih duduk di sudut ruangan, dengan satu sofa sedang dan dua kursi kayu yang saling berhadapan.
"Lo mau minum apa?" tanya Jaehyuk setelah mereka duduk disana.
"Apa aja deh, yang penting gak ada racunnya" jawab Sarah sekenanya. Dia memilih duduk di sofa sambil menyandarkan lehernya. Sementara Jaehyuk duduk di kursi kayu di sebrangnya.
"Hmm..., yaudah tar gue pesenin menu favorit disini"
Setelah itu Jaehyuk pergi memesan langsung ke kasir, meninggalkan Sarah yang tengah duduk sendirian.
Sepeninggalan Jaehyuk, Sarah membetulkan posisi duduknya menjadi lebih nyaman lagi. Dia menyandarkan bahunya dengan sangat nyaman sampai badannya sedikit merosot ke bawah. Perlahan, kepalanya mulai terasa berat. Akhirnya dia juga ikut menyandarkan kepalanya ke atas sofa yang empuk itu. Merasa posisinya sangat nyaman saat ini, Sarah mulai memejamkan matanya. Sebenarnya bukan hanya Jaehyuk yang begadang tadi malam, tetapi Sarah juga. Dia harus bekerja lebih lama dari waktu biasanya karena hari ini dia tidak akan masuk bekerja.
Saat sedang asyik rebahan di sofa, tiba-tiba Sarah merasa bahu sebelah kanannya menjadi lebih berat. Dengan cepat dia membuka matanya dan menolehkan kepalanya. Betapa terkejutnya dia saat mendapati Jaehyuk sedang menyandarkan kepalanya di bahu Sarah.
"Lo ngapain?" tanya Sarah sambil berusaha bangkit. Namun, Jaehyuk dengan cepat menahan badannya.
"Pinjem sebentar. Gue capek banget" jawab Jaehyuk sambil memejamkan matanya. Merasa nyaman dengan posisinya saat ini.
"Dikira bahu gue pulpen apa dipinjem-pinjem?!" sungut Sarah sambil tetap berusaha bangkit dan menyingkirkan kepala Jaehyuk. Namun cengkraman tangan Jaehyuk di tubuhnya sangat kuat, sehingga dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Yaampun, bentar doang sih. Lagi enak nih" timpal Jaehyuk santai.
"Ck! Lo berat tau! Banyak dosa!" Sarah berdecak sebal, sementara Jaehyuk hanya tersenyum sambil tetap mempertahankan posisinya.
Untuk beberapa saat mereka terdiam dalam posisi itu.
"Jae, udah ih! Malu tau. Tar dikira kita pacaran lagi" kata Sarah pelan. Dia benar-benar tidak nyaman dalam posisi ini. Rasanya semua ini tidak benar.
"Loh? Emang kita bukan pacar?" tanya Jaehyuk sambil mulai membuka matanya.
"Bukan"
Setelah mendengar itu, Jaehyuk melepaskan tangan yang sedari tadi menahan tubuh Sarah. Setelah itu dia mulai mengangkat kepalanya dari bahu Sarah dan menegakkan posisi badannya menjadi duduk sempurna.
Jaehyuk menoleh, menatap langsung ke mata Sarah. Sarah yang ditatap begitu mulai merasa jantungnya berdegup kencang.
"Kalo gitu..." Jaehyuk memajukan wajahnya, mendekat ke arah Sarah dan mengunci tatapannya.
Selama beberapa saat mereka hanya bertatapan.
Hingga akhirnya...
"Would you like to be my girlfriend?"
Deg!
ASDFGHJKL!!
Sarah terdiam. Tidak tau harus menjawab apa. Dia hanya bisa menatap Jaehyuk yang juga masih menatapnya dengan sorot mata yang tajam. Jantungnya berdebar-debar. Wajahnya mulai terasa panas. Perasaannya campur aduk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Me (2) || TREASURE (END)
FanfictionSeason 2 dari cerita sebelumnya yang berjudul sama 'Come To Me || Treasure' "Yehh. Lo ga merhatiin emang? Kulit putih macem tembok, hidung mancung kek perosotan, belum lagi matanya bagus banget, bulet gitu" -Junkyu "Rambutnya juga item tebel gitu. K...