3

1.2K 199 66
                                    

Tidak seperti ketika hari pertamanya bekerja, hari ini Sarah datang tepat waktu ke asrama para pemain. Tepat pukul 8 pagi, Sarah sudah sampai di gerbang asrama. Karena sebelumnya Hana sudah memberinya kunci gerbang dan pintu asrama, jadi kali ini dia dengan santai nya bisa langsung masuk ke asrama tanpa harus menunggu seseorang membukakan gerbang atau pintu untuknya.

Setelah melewati gerbang depan, samar-samar dia melihat seseorang sedang asyik mengepel lantai di teras depan asrama. Dengan cepat dia menghampiri orang itu. Setelah lebih dekat, dia menyadari bahwa Mashiho lah yang sedari tadi sedang mengepel lantai.

"Mashiho!" seru Sarah sesampainya dia di hadapan Mashiho.

"Eh Sarah. Pagiii" sapa Mashiho ceria.

"Lo ngapain pagi-pagi udah ngepel kaya gini? Sini-sini biar gue aja. Kan ini kerjaan gue" kata Sarah sambil berusaha mengambil tongkat alat pel yang sedang dipegang Mashiho. Namun dengan cepat Mashiho menghindari serangan Sarah dan berhasil mempertahankan alat pel itu.

"Heit! Tidak semudah itu ferguso. Kalo udah gue yang pegang, berarti harus gue yang beresin" kata Mashiho sambil menyembunyikan alat pel itu di belakang punggungnya.

"Tapi..."

"Gaada tapi-tapi! Pokoknya yang disini biar gue aja yang beresin. Lo beresin yang di dalem aja gih" kata Mashiho, memotong perkataan Sarah.

Sarah menghembuskan nafas berat. Dia benar-benar tidak enak kalau harus melihat Mashiho mengerjakan pekerjaannya. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa tentang itu.

"Yaudah kalo gitu, gue langsung cuci piring deh. Sorry banget ya..." akhirnya Sarah menyerah dan mengikuti keinginan Mashiho.

"Lah ngapain lo ngomong sorry segala? Lo gasalah apa-apa Sar. Kan gue yang mau. Lagian gue emang seneng beres-beres, jadi lo gausah ngerasa ga enak. Santai aja" timpal Mashiho sambil tersenyum tulus.

"Iya deh. Makasih yaa. Kalo gitu gue masuk dulu" kata Sarah sambil tersenyum.

"Siap santai" jawab Mashiho. Lalu dia kembali melakukan pekerjaannya.

Sarah lalu masuk ke dalam sambil tersenyum senang. Perkataan Mashiho benar-benar membuatnya nyaman. Sampai akhirnya senyumnya memudar ketika melihat Jaehyuk sedang sarapan bersama yang lain di ruang tengah.

"Hadeuhhh..., coba aja kalo semua orang disini kaya Mashiho, betah banget deh pasti gue. Atau seenggaknya gausah ada si Jaehyuk deh, bersyukur banget pasti gue" batin Sarah.

"Eh Sar, udah dateng? Sini-sini makan dulu!" teriakan Hana menyadarkannya dari lamunan. Beberapa orang yang sedang makan disana juga langsung menoleh ke arah Sarah. Termasuk Jaehyuk yang menatap Sarah dengan raut muka sebal.

Karena sudah di panggil, Sarah terpaksa harus menghampiri Hana. Meskipun memang akan menolak, tetapi lebih sopan kalau menghampirinya terlebih dahulu dibanding langsung menolak sambil berteriak dari kejauhan.

"Gapapa Kak, gausah. Gue udah sarapan kok" tolak Sarah setelah mendekat ke tempat Hana sedang duduk.

"Eh lo harus coba masakan Hana. Mantep pokoknya" timpal Hyunsuk meyakinkan.

"Yaudah sih kalo orangnya gamau gausah di paksa. Lagian makanannya juga udah abis kok" kata Jaehyuk dengan wajah datar.

"Habis? Masa sih? Tadi ada banyak kok..." perkataan Hyunsuk terhenti saat melihat Junghwan yang sedang asyik menyendok porsi terakhir sup buatan Hana.

"Wan! Stop!!!" teriak Hyunsuk sebelum sup itu beralih ke piring Junghwan.

"Kenapa Bang?" tanya Junghwan polos.

"Itu piring lo yang ke berapa? Bukannya lo udah dapet jatah ya tadi?" tanya Hyunsuk.

"Yang ke-3 Bang hehe" jawab Junghwan sambil nyengir.

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang