36

776 172 42
                                    

"Karena gue sayang sama lo, Somi Douma"

Pernyataan lembut Asahi sukses membuat Somi berdebar-debar tak menentu.

Akhirnya!!

Setelah berbulan-bulan menunggu kepastian hubungan mereka, akhirnya Asahi menyatakan perasaannya.

Somi sangat senang. Jantungnya berdebar sangat kencang. Wajahnya memerah. Dia benar-benar bahagia saat ini.

Tapi anehnya, dia tidak bisa menjawab pernyataan itu.

Kenapa? Bukankah ini yang dia harapkan selama ini? Kenapa jadi sangat sulit untuk mengatakan 'iya'? Lidahnya seakan mati dan tidak bisa digerakkan lagi.

Melihat Somi yang hanya diam tanpa respon, Asahi tersenyum kecut.

Benar-benar seperti dugaannya.

Orang selembut Somi tidak akan bisa menerima kejahatan Asahi.

Dengan lembut Asahi menarik Somi untuk bangkit berdiri.

"S-sa..." ucap Somi tergagap. Asahi lalu menggelengkan kepalanya.

"Lo gak usah jawab kalo gak bisa. Gue bakal seneng banget kalo lo mau mikirin tentang semua ini sebelum buat keputusan yang gegabah. Gue ngomong jujur kayak gini sama lo, karena gue bener-bener sayang sama lo. Gue gak main-main. Gue mau lama bareng sama lo. Makannya gue cerita semua ini sama lo" ucap Asahi pelan sambil menatap Somi.

Somi menundukkan kepalanya, tak sanggup menatap Asahi.

Ada apa dengannya? Kenapa dia tidak mampu bicara? Memangnya dia sempurna? Kenapa dia bisa berani menghakimi Asahi yang hanya seorang manusia biasa seperti dirinya?

Somi benar-benar tidak habis pikir dengan keegoisannya sendiri.

"Kalo lo gak bisa nerima gue, gue gak apa-apa kok Som. Lo itu perempuan baik. Lo berhak dapet cowok yang jauh lebih baik dari gue. Gimanapun, gue ini kriminal. Masih banyak cowok-cowok baik diluar sana" lanjut Asahi. 

Somi tetap diam membeku di tempatnya.

Melihat itu Asahi menghela nafas.

"Udah, gak usah terlalu dipikirin. Gue gapapa kok. Mending sekarang kita balik masuk ke dalem yuk? Disini dingin" ucap Asahi lembut. Somi hanya mengangguk pelan, lalu mencengkram baju Asahi. Bagaimanapun dia tetap takut kalau harus turun sendiri.

Setelah turun dari atap, mereka kembali masuk ke kamar Kakek Anto. 

Asahi kembali bersikap ceria di hadapan Kakek, seakan tidak ada hal yang terjadi. Sementara Somi lebih banyak diam. Masih bingung dengan keadaan. Hingga tiba-tiba Asahi diminta untuk pergi ke bagian administrasi, meninggalkan Somi dan Kakek Anto berduaan.

Hening.

Somi benar-benar sedang kacau, hingga tidak mampu untuk sekedar basa-basi dengan Kakek.

"Somi?" tanya Kakek pelan. Tangannya menggapai, mencari keberadaan Somi.

"E-eh? Iya Kek, ini Somi" timpal Somi sambil menghampiri Kakek dan menggenggam tangannya. Lalu Somi ikut duduk di sebelah Kakek.

"Asahi tadi cerita semuanya ya sama kamu?" tanya Kakek lembut.

"Eh? Kakek tau darimana?" 

"Kakek ini sudah hidup jauh lebih lama dari kamu. Kakek tau, Asahi gak mungkin ngajak kamu kesini kalo dia gak akan cerita apa-apa soal semua ini" ucap Kakek. Somi hanya diam.

"Kakek ini juga laki-laki. Kamu tau gak, kalau laki-laki sampai mau ngasih tau perempuan soal masa lalu tergelapnya dia, itu artinya apa?" lanjut Kakek.

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang