1

1.9K 235 60
                                    

Hari Senin selalu menjadi hari yang sangat sibuk bagi seluruh manusia di muka bumi ini. Buktinya, meskipun saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, tetapi jalanan masih saja macet dimana-mana. Pagi, siang ataupun malam tidak ada bedanya di hari senin. Kemacetan selalu terjadi sepanjang hari.

"Mas, tau jalan pintas ga? Yang ga macet gitu? Ada ga Mas?" tanya Sarah gugup kepada supir ojek online yang sedang dia naiki.

Ini adalah hari pertamanya bekerja, tetapi dengan bodohnya dia lupa dan akhirnya baru teringat saat matahari sudah berada tepat di atas kepalanya.

"Aduh Neng, kalo senin gini mah, percuma aja nyari jalan pintas. Dimana-mana juga sama. Macet" 

"Gimana dong Mas, gue udah telat banget nih" timpal Sarah. Tangannya kini sudah basah oleh keringat. 

"Emang harusnya dateng jam berapa Neng?"

"Jam 8 Mas"

"Lah si Neng suka ngadi-ngadi. Ini udah jam 12 siang Neng. Ini mah namanya udah bukan telat lagi Neng. Kurang ajar ini mah namanya kalo janjian jam 8 tapi dateng jam 12" timpal si tukang ojek dengan nada tidak percaya.

Sementara Sarah hanya diam, tidak menjawab kembali perkataan tukang ojeg itu. Kini keringat dingin mulai mengucur di tengkuk leher dan punggungnya. Tangannya mulai gemetar. Dia benar-benar gugup saat ini.

Sekitar 30 menit kemudian, akhirnya Sarah sampai di alamat yang dia tuju. Terlihat papan besar bertuliskan 'ASRAMA 1 HKFC' di tembok sebelah gerbang utama. Melihat keadaan gerbang yang tertutup namun tidak dikunci, membuat Sarah memberanikan diri untuk masuk ke dalam. 

Sesampainya di dalam, dia mencoba mengetuk-ngetuk pintu depan asrama itu, namun tidak ada jawaban. Saat iseng mencoba membuka pintu, ternyata pintu itu terkunci. Sarah lalu terdiam, bingung harus bagaimana. Dia tau, semua ini memang murni kesalahannya. Tetapi, bagaimanapun juga, dia tidak boleh kehilangan kesempatan ini. Dia bersedia melakukan apapun agar dia di maafkan kali ini. Kalau perlu, dia akan berlutut agar tidak kehilangan kesempatan ini.

Akhirnya, Sarah pun memilih untuk duduk di depan pintu dan menunggu para penghuni asrama pulang.


~~~~~~~~~~


Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya terlihat beberapa orang mulai memasuki gerbang asrama satu persatu. Seketika Sarah langsung berdiri dan berjalan ke arah depan untuk menemui mereka. Namun, baru juga berjalan 2 langkah, Sarah langsung terdiam. Pasalnya, suasana hati orang-orang yang baru masuk itu terlihat sangat buruk. Bahkan Sarah melihat ada seorang anak yang sedang menangis dan dirangkul oleh 2 anak lainnya.

Terlihat seseorang berjalan melewati Sarah dan langsung membuka pintu dengan kunci yang dia miliki. Orang itu tampak tidak peduli dengan keberadaan Sarah sama sekali. Begitupun yang lainnya. Orang-orang di belakangnya juga langsung masuk ke dalam asrama tanpa menyadari keberadaan Sarah sama sekali. Sarah hanya bisa celingukan sambil memasang wajah bingung. Dia tidak tau harus apa dan bagaimana. Hingga dia melihat seorang perempuan berjalan di barisan paling belakang, beriringan dengan seorang laki-laki. 

"Sorry..." Sarah memberanikan diri untuk menghentikan perempuan itu.

"Eh? Siapa ya?" tanya perempuan itu dengan wajah bingung.

"Aku duluan ya" tiba-tiba si laki-laki yang bersebelahan dengannya pergi begitu saja meninggalkan mereka.

"Sorry, gue Sarah, yang mau bantu-bantu di asrama ini" lanjut Sarah, membuat perempuan yang berada di depannya kembali memfokuskan perhatiannya padanya.

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang