39

755 147 54
                                    

Siang itu, Jeongwoo dan Haruto sedang asyik menonton sinetron sambil memakan beberapa camilan di ruang tengah.

"Gila, ternyata si bapanya pesugihan dong! Pantes si ceweknya bisa ke pelet kayak gitu!" seru Jeongwoo. Matanya tetap fokus menonton, sementara tangannya dengan lincah mengupas jeruk.

"Asli! Gak nyangka banget gue. Kirain baik tuh cowok" timpal Haruto yang dengan enaknya memakan jeruk hasil kupasan Jeongwoo sedari tadi.

"Eh To, btw ngomongin soal pesugihan, gue jadi keingetan sesuatu" ucap Jeongwoo sambil menoleh menatap Haruto yang berada di atasnya.

Posisinya, Haruto sedang tiduran di atas sofa sambil memakan jeruk, sementara Jeongwoo duduk di bawahnya sambil mengupas jeruk.

"Apaan? Ada kenalan kita yang ikut pesugihan?" tanya Haruto antusias. Dia sampai bangkit dari tidurnya lalu ikut duduk di samping Jeongwoo.

"Hmm, curiga gue sih gitu. Lo liat gak tadi malem pas Bang Asahi baru pulang?"

"Bang Asahi? Nggak tuh. Emang kenapa dia?"

"Masa dia dari mulai buka pintu, masuk dapur, minum air, masuk wc, keluar wc, sampe masuk ke kamarnya gak berhenti nyengir?" ucap Jeongwoo antusias.

"Nyengir?" Haruto mengerutkan keningnya.

"Hooh, Nyengir! Yang keliatan gigi depannya! Bukan sekedar senyum Ruto, tapi nyengir! Lo tau kan se datar apa hidup Bang Asahi? Tiga tahun gue kenal dia, dia gak pernah nyengir selama itu anjir!" 

"Ah masa sih? Lagian apa hubungannya nyengir sama pesugihan?"

"Bisa jadi kan, ada orang yang cintanya di tolak sama Bang Asahi, terus orang itu ngirim ilmu hitam ke Bang Asahi?" tanya Jeongwoo sambil menyipitkan matanya.

"Ah gila lu Wo! Mana mungkin sih. Jangan ngadi-ngadi deh"

"Ih serius gue! Tuh-tuh liat orangnya turun ke bawah!" seru Jeongwoo saat kebetulan melihat Asahi turun dari tangga. Sontak Haruto langsung menoleh ke arah Asahi dan memperhatikannya.

Setelah Asahi menghilang ke dapur, mereka saling berpandangan.

"BENER DONG WO! ANJIR MERINDING!" seru Haruto heboh. Buru-buru Jeongwoo menutup mulut Haruto.

"Stt! Jangan teriak-teriak ogeb! Tar hantunya denger gimana?!"

"Sorry-sorry. Tapi beneran merinding gue. Apa dia kesurupan ya?"

"Itu yang gue curigain!"

Tak lama kemudian, Yoshi melewati mereka ketika hendak pergi ke dapur.

"Eh Bang Yoshi! Sini deh bentar" seru Jeongwoo. Yoshi pun pergi menghampiri mereka.

"Apaan?" tanya Yoshi.

"Bang, lo kan sholeh tuh. Lo bisa gak tolong sedotin ubun-ubun nya Bang Asahi? Kalo kita takut gak berhasil" ucap Jeongwoo dengan nada serius. Sementara Haruto hanya mengangguk-angguk di sebelahnya.

"Maksud lo?" tanya Yoshi makin bingung.

"Bang Asahi kayaknya kesurupan Bang! Ini udah di tingkat yang serius!" timpal Haruto tak kalah serius. Yoshi menggeleng-gelengkan kepalanya lalu balik badan.

"Bocah gila" ucap Yoshi sebelum akhirnya kembali meneruskan perjalanannya ke dapur.

"Ih Bang Yoshi mah!" seru Jeongwoo dan Haruto bersamaan.

Tak lama kemudian, terdengar pintu Asrama terbuka, menampakkan sosok Jaehyuk yang sedang berjalan masuk dengan kepala yang tertunduk.

"Eh eh eh! Wo liat deh. Si Bang Jaehyuk kenapa tuh? Kok mukanya ngenes banget? Kek perih gitu" ucap Haruto sambil memukul-mukul pundak Jeongwoo.

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang