Seminggu sudah berlalu, tetapi baik Sarah maupun Jaehyuk masih saling berdiam diri dan menjaga jarak satu sama lain. Interaksi antara mereka berdua hampir tidak ada selama seminggu ini.
"Gak kuliah lo?" tegur Hyunsuk saat melihat Jaehyuk yang sedang diam melamun di teras depan asrama.
"Eh Bang. Gak ada dosen" jawab Jaehyuk singkat.
"Lah? Tapi tadi gue liat si Asahi pergi-pergi aja tuh" ucap Hyunsuk sambil mengerutkan keningnya.
"Dia mah mau bucin Bang, bukan kuliah"
"Oh iya yah. Lupa gue kalo dia udah ada pawangnya" timpal Hyunsuk. Sementara Jaehyuk hanya mengangguk mengiyakan.
"Yaudah, gue berangkat dulu deh. Lo baik-baik ya di asrama. Jangan galau mulu" ucap Hyunsuk sambil menepuk pelan bahu Jaehyuk.
"Dih sotoy. Siapa juga yang galau"
"Heh, gue tuh sudah bagaikan ibu kost disini. Udah apal gue sama kelakuan kalian semua. Sekali liat juga udah tau gue kalo lo lagi galau" timpal Hyunsuk. Jaehyuk hanya tersenyum tipis mendengar perkataannya.
"Mau gue kasih saran gak?" tiba-tiba Hyunsuk melontarkan sebuah pertanyaan yang menarik perhatian Jaehyuk.
"Apaan?"
"Jangan terlalu banyak mikir. Langsung sikat aja"
"Dih, saran macam apa itu?" tanya Jaehyuk sambil sedikit tertawa.
"Dari dulu, masalah lo tuh cuman satu Jae. Kebanyakan mikir. Padahal gak selamanya logika selalu benar. Sekali-kali, lo juga harus ikutin kata hati lo" ucap Hyunsuk sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Jaehyuk.
Perkataan Hyunsuk benar-benar membuat Jaehyuk diam seribu bahasa.
Sementara itu, di dalam asrama ada Sarah yang sedang fokus mencuci piring. Sesekali, dia sedikit mengangguk-anggukan kepalanya, mengikuti irama lagu yang sedang dia dengarkan lewat headset yang dia kenakan.
Ketika lagu yang cukup keras mengalun, anggukan kepala Sarah semakin cepat. Dia semakin tenggelam dalam dunianya. Akibatnya, ikatan di rambutnya yang memang tidak terlalu kencang melonggar, membuat rambutnya menjadi berantakan dan mulai menutupi penglihatannya.
Sarah menggerak-gerakkan bahunya untuk menyingkirkan rambut yang menutupi sebelah matanya karena tangannya penuh dengan sabun saat ini. Sesekali juga dia mengangkat kepalanya dan menggeleng-geleng, berusaha menyingkirkan rambut-rambut itu.
"Hadeuhhh" Sarah menghela nafas kesal.
Akhirnya dia menyerah dan membiarkan saja rambutnya berantakan. Lalu dia kembali mengerjakan pekerjaannya.
Tiba-tiba, Sarah merasa ada tangan yang menyentuh kepalanya. Refleks, Sarah langsung membalikan badan, dan berakhir dengan menatap Jaehyuk yang berada sangat dekat dengannya.
"Heh! Basah itu tangan lo!" seru Jaehyuk sambil melangkah mundur.
"Eh sorry sorry" ucap Sarah kaget, lalu kembali membalikan badannya menghadap wastafel.
Jaehyuk akhirnya melangkah ke sebelah Sarah dan berdiri disana.
"Lagian lo ngapain sih? Bikin kaget aja" ucap Sarah.
"Rambut lo berantakan banget, risih gue liatnya. Lo emang gak keganggu gitu?"
"Keganggu sih, tapi nanggung ini tangan gue masih kotor" jawab Sarah sambil menatap tangannya yang masih penuh dengan sabun.
"Yaudah, lo lanjut aja. Rambut lo biar urusan gue" ucap Jaehyuk.
Setelah itu Jaehyuk kembali berpindah ke belakang Sarah. Dengan lembut, dia melepaskan ikatan rambut Sarah yang sudah tidak jelas bentuknya. Setelah itu, tangannya mulai menyisir pelan rambut Sarah dan merapihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Me (2) || TREASURE (END)
Fiksi PenggemarSeason 2 dari cerita sebelumnya yang berjudul sama 'Come To Me || Treasure' "Yehh. Lo ga merhatiin emang? Kulit putih macem tembok, hidung mancung kek perosotan, belum lagi matanya bagus banget, bulet gitu" -Junkyu "Rambutnya juga item tebel gitu. K...