49

774 170 24
                                    

Berkat bujukan dari Hana, akhirnya Sarah mau untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, Hana menyarankan pada Sarah untuk mandi terlebih dahulu agar badannya terasa lebih segar. Tanpa banyak bicara, Sarah mengikuti saran Hana dan pergi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan alat makan mereka, Hana melangkah maju dan mendekat ke arah Ricky. Tangannya terulur untuk mengusap pelan rambut Ricky yang sudah sangat panjang. Tanpa sadar, air mata mulai menetes di pipinya.

"Ricky mirip banget ya sama Sarah" ucap Hana pelan sambil tersenyum.

"Kakak juga jadi kangen kamu dek..." lanjutnya.

Setelah terdiam cukup lama sambil menatap Ricky, akhirnya Hana pergi keluar untuk menemui perawat yang sedang bertugas disana.

Di dalam kamar mandi, Sarah sedang menatap pantulan wajahnya sendiri di cermin. Perlahan dia mengusap luka-luka disekitar wajahnya. Dia juga memperhatikan bawah matanya yang sudah menghitam akibat tidak tidur selama beberapa hari ini. Bisa disimpulkan bahwa penampilannya sangat berantakan saat ini. 

"Tapi kok Kak Hana gak tanya apa-apa sih? Apa Jae udah ceritain semuanya ke dia?" gumam Sarah pelan, seperti bertanya pada dirinya sendiri sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi.

Sarah seketika terdiam ketika dia baru saja keluar dari kamar mandi. Dilihatnya Hana yang sedang mengelap tangan Ricky menggunakan handuk basah dengan santainya. Sarah bahkan melihat Hana yang sesekali tersenyum manis ke arah Ricky sambil terus mengelap tangannya dengan lembut.

"Kak?" ucap Sarah pelan sambil berjalan menghampiri Hana.

"Eh Sar. Udah mandinya?" tanya Hana.

"Udah. Kakak ngapain?"

"Mandiin Ricky. Biar badannya seger hehe. Iya kan dek?" ucap Hana sambil menoleh menatap Ricky, seakan sedang berinteraksi dengannya. Sarah terdiam sebentar lalu duduk di sisi lain kasur Ricky, bersebrangan dengan Hana.

"Tapi kan ada perawat yang bakal bersihin Ricky nanti. Kakak gausah repot-repot"

"Gapapa Sar, gue emang pengen kok. Liat adek lo bikin gue inget sama adek gue" ucap Hana sambil melanjutkan kegiatannya. Kini dia beralih ke wajah Ricky. Dia membersihkan wajah Ricky dengan lembut dan telaten.

"Lo punya adek Kak? Kirain anak tunggal..." ucap Sarah menggantung.

"Punya. Tapi udah meninggal beberapa taun yang lalu" jawab Hana pelan. Sarah hanya terdiam sambil menatap Hana.

"Sorry ya Kak. Gue turut berduka cita" ucap Sarah yang hanya diberi anggukan singkat oleh Hana.

Kini keduanya kembali terdiam. Hana yang masih dengan lembut mengusap pipi Ricky dan Sarah yang masih diam sambil memperhatikannya.

"Jae udah cerita apa aja Kak?" tanya Sarah. Mendengar itu Hana langsung menoleh ke arah Sarah.

"Jae gak cerita apa-apa kok. Dia cuman bilang lo lagi nungguin adek lo yang sakit. Terus abis itu gue buru-buru kesini. Btw sorry ya kalo gue dateng nya tiba-tiba. Awalnya juga Jae gak bilang apa-apa, cuman gue nya aja yang maksa pengen tau keadaan lo gimana" jawab Hana panjang lebar.

"Gapapa Kak. Harusnya gue yang makasih. Lo udah perhatian banget sama gue" 

Keduanya kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Hana membuka suara.

"Sar, lo tau ga? Dari pas pertama kali gue liat lo, gue tuh selalu ngerasa kalo kita berdua mirip" ucap Hana, membuat Sarah mengerutkan keningnya.

"Maksudnya mirip?"

Come To Me (2) || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang