CHAMPION CLASS

15- CC: Fosfor

Pertama-tama tolong di VOTE terlebih dahulu part ini.

Jika kalian berkenan bisa tolong share cerita ini.

Bisa diisi dong setiap in-line dengan komentar.

Happy Reading

Mobil itu melaju dengan cepat ke arah basement gedung Champion Class. Ketika mobil berhenti dengan cepat pemilik mobil keluar dari mobilnya.

Azka.

Minggu pagi ini ia telah berada di sekolah. Padahal seluruh anak Champion Class diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Tapi ia malah berada disini sepagi ini.

Azka berlari menuju lift dan menekan tombol, hingga lift tersebut langsung terbuka. Ia menekan angka 5 dan lift tertutup. Dari wajahnya ia terlihat sangat cemas dan panik. Azka terlihat sangat gelisah. Benar-benar khawatir.

Begitu pintu lift terbuka, Azka keluar dari lift dan berlari dengan cepat. Ia berhenti di depan sebuah pintu dengan tulisan SUNNY.

Azka perlahan menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan juga. Setelah itu, tangannya menyentuh ganggang pintu tersebut. Azka membuka pintu dan benar. Pintu tersebut tidak terkunci sama sekali.

Ia memasuki kamar dengan nama pemilik, Sunny. Langkahnya terhenti, ketika tidak sengaja kakinya menginjak sebuah buku. Azka mengambil buku tersebut.

Ia mengedarkan pandangannya ke ruangan tersebut. Mulai dari buku yang berantakan dan berserakan di lantai dan meja. Dan terakhir, pandangannya berhenti kepada sosok gadis dengan menggunakan piama bewarna biru muda tersebut. Siapa lagi dia kalau bukan pemilik kamar, Sunny.

Azka menghela napas pelan melihat kondisi Sunny yang sangat berantakan. Seperti bukan Sunny. Tapi Azka masih diam memperhatikan.

Sunny duduk di sudut kasur sambil menekukkan kakinya, tangan memegang sebuah buku, ia terlihat sedang membaca. Rambut yang berantakan, kantung mata yang sangat jelas. Dia terlihat bukan seperti Sunny yang selalu berpenampilan perfect.

Dia terlihat sangat kacau.

Perlahan Azka berjalan ke arah Sunny. Azka yakin sebenarnya pikiran gadis itu sedang kosong.

"Sun!" panggilnya dengan lembut.

Sunny mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah sumber suara. Ia cukup kaget melihat Azka ada di kamarnya. Cukup lama ia merespon kehadiran Azka.

"Hai!" respon Sunny akhirnya, tapi pandangannya masih terlihat kosong menatap buku tersebut.

Azka meletakkan buku yang ia ambil di lantai tadi; di atas meja. Ia naik ke atas kasur tersebut, mendekati Sunny. Tangan kanannya bergerak ke arah rambut Sunny. Azka dengan lembut merapikan rambut Sunny. Menyelipkan rambut itu ke belakang telinga Sunny. Sunny menatapnya dengan matanya yang sayu. Entah kenapa hati Azka terluka melihat tatapan tersebut.

Azka memberikan senyuman hangat kepada Sunny. Ia mengelus dengan lembut rambut Sunny. Azka mengambil buku yang dipegang oleh Sunny, tapi Sunny menahannya.

Ia menggeleng pelan dengan lemah.

"Belum selesai baca," lirihnya.

Azka menggeleng kepada Sunny.

"Udah Sun, udah cukup."

"Belum. Nanti dia marah kalau nilai gue gak bagus."

Sunny kemudian duduk dengan tegap. Ia menutup buku tersebut.

"Toksilogi merupakan pengetahuan mengenai efek racun obat, eumm terhadap tubuh dan-"

"Sssttt."