Kisah ini menceritakan tentang anak anak terbaik dari yang terbaik yaitu mereka yang mampu untuk masuk sekolah elit bernama TREE HIGH SCHOOL dan sebuah kelas elit yaitu CHAMPION CLASS.
Tree High School adalah sebuah sekolah elit ternama yang sangat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Potongan surat Rain untuk Dia..
Bisa di lihat, di ig kepenulisan aku yaa untuk versi full-nya.
Happy Reading
Morland keluar dari ruang bu Naila. Wajahnya terlihat di tekuk.
"Gimana? Bu Naila bilang apa?"
Morland belum menjawab. Ia hanya menghela napas pelan. Jadi, Rain mengajaknya duduk di bangku dekat ruang bu Naila.
"Lo tenang dulu! Tenang, oke!"
Morland mengangguk. Ia menarik napasnya terlebih dahulu. Menghembuskannya perlahan.
"Jadi... gimana?"
"Gue... di skors, selama seminggu."
"Apa? Lo serius?"
Morland menoleh ke arah Rain.
"Iya, gak mungkin gue bohong."
"Tapi kan lo gak pakek seragam. Lagi pula, itu di luar jam sekolah."
"Ya kalau lo ingat peraturan Tree dan CC. Gak akan bisa protes. Dan juga, ini ke sebar di forum sekolah. Jadi, mau gak mau gue harus nerima. Masih untung gue gak di keluarin dari CC."
Rain mengangguk angguk setuju. Ia menjadi ikut sedih melihat Morland harus di skors. Itu artinya, ia akan kehilangan banyak poin.
"Orang tua lo... udah tau?"
"Gue rasa, udah."
Rain diam sejenak. Sepertinya Morland cukup terkejut dengan apa yang terjadi. Ia menatap Morland. Lalu, menggenggam tangan Morland.
Membuat Morland, menatap ke arah Rain. Gadis itu, tersenyum menenangkan.
"Udah tenang aja, lo bicarain baik baik."
Morland tersenyum dan mengangguk. Rain tersenyum mendengarnya.
Tapi, tanpa mereka sadari.
Melody melihat apa yang mereka lakukan. Genggaman tangan itu. Senyuman yang saling membalas. Tatapan dalam di antara mereka.
Pandangan Melody, sedikit menunduk. Langkahnya perlahan mundur. Ia berbalik arah. Ia pikir, Morland membutuhkannya. Ternyata ia salah.
Mungkin, dia telah menemukan yang tepat.
"Rain, Melody mana?"
Rain menggeleng. "Gue gak ngelihat dia dari tadi. Mungkin, dia tunggu lo di kelas.
Morland mengangguk angguk kecil.
"Tapi... kok video lo bisa ke sebar? Dan anehnya, fokusnya cuma ke lo."