28- CC: Nikel

25.5K 5.1K 635
                                    

Sebelum baca, author persilahkan terlebih dahulu untuk vote part ini

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, di setiap in-line yaa.

Komentar kalian bikin mood tauu.

Maaf kan typo.

Happy Reading

Carlos dan Allsha tengah berada di ruang keluarga rumah mereka. Allsha, wanita yang diketahui adalah mama dari Aluna. Wanita yang terlihat elegan itu, kini tengah menatap hasil laporan nilai Aluna.

Tidak ada senyuman sedikitpun. Membuat Aluna yang ada di hadapan mereka. Terlihat menunduk. Jari jari Aluna bertaut, ia terlihat takut dan gugup.

Aluna sedikit mengangkat kepalanya. Melihat Allsha menutup laporannya. Meletakannya di atas meja. Allsha menyilangkan kedua kakinya. Sedangkan Carlos, ia menghembuskan napas panjang.

"Kenapa turunnya bisa sejauh itu, Aluna?" tanya Allsha Mustika.

Aluna memainkan kukunya. Ia tahu, telah membuat ke dua orang tuanya kecewa. Tetapi, ia juga tidak ingin ini terjadi.

Aluna Berusaha tenang.

"Maaf ma, pa." Hanya itu yang bisa ia katakan.

"Peringkat kamu semakin lama, semakin menurun. Tidak meningkat. Dan, dari 6 ke 9 itu keterlaluan Aluna." Kali ini papanya--Carlos Alfan.

"Angkat kepala kamu Aluna, jangan menunduk!" titah Allsha.

Mendengar suara mamanya. Membuat Aluna semakin gugup. Di banding papanya, mamanya lebih menakutkan. Karena Allsha, tidak suka di bantah dan juga otoriter.

"Aluna, kamu dengar mama gak?!"

Aluna memejamkan matanya, sejenak. Lalu membukanya perlahan. Mendongakkan kepalanya. Menatap raut kecewa dari kedua orang tuanya.

"Gak ada liburan ke rumah nenek sama kakek kamu kali ini," kata Allsha.

Aluna kaget. Matanya terbuka lebih lebar. Begitupun Carlos, ia menoleh ke samping.

"Gak bisa main batalin gitu aja dong. Kamu jangan ambil keputusan sendiri, tanpa bicara sama aku dulu," protes Carlos.

Allsha menoleh ke arah Carlos.

"Kenapa gak? Aluna gagal dapat 5 besar. Itu artinya gagal liburan."

"Kita udah bilang sama keluarga besar. Kalau akhir tahun ini bakal pulang ke Jogja. Tapi kamu malah seenaknya main batalin gitu aja."

Allsha mendengus. "Aku gak mau tau. Pokoknya kita gak ada yang boleh pulang. Titik. Ini keputusan mutlak dari aku."

"Allsha!" geram Carlos.

Allsha melirik ke arah Aluna yang langsung menunduk. Lalu kembali menatap Carlos. "Peringkat Aluna sangat menurun, Carlos. Aku gak mau di permaluin. Baik di depan keluarga kamu dan juga di depan keluarga aku."

Carlos berdiri. Ia menatap isterinya itu dengan tatapan yang menahan amarah.

"Kenapa kamu harus takut di permalukan? Memang seharusnya kamu yang menerimanya?"

Allsha tidak terima dengn perkataan Carlos. Ia juga ikut berdiri. Berhadapan dengan suaminya ini.

"Kenapa aku yang harus nerimanya? Bukan kesalahan aku juga."

"Ck, ya jelaslah kesalahan kamu. Kamu yang selalu sibuk dengan urusan kamu. Sama teman teman sosialita kamu yang gak jelas itu. Bukannya ngurusin anak di rumah. Malah keluyuran gak jelas. Makanya peringkat Aluna menurun."

CHAMPION CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang