14- CC: Silikon

37K 5.9K 1.6K
                                        

Pertama tama marilah VOTE part ini sebelum baca.

Vote itu free

Gratis!!

Tekan tanda bintang yaa

Karena dengan vote dan komen dari kalian, membuat aku semakin semangat lanjutin ceritanya.

Happy Reading

Jam 11:30 malam.

Di ruangan bernama Private Room terlihat beberapa wajah-wajah datar dan dingin. Kantung mata, serta mata yang bengkak. Dan mereka adalah anggota kelas sepuluh Champion Class.

Mereka duduk di sofa, sambil mengerjakan aktivitas masing-masing.

"Ada apa sih sebenarnya?" tanya Liberty sambil memainkan handphone-nya.

"Gak tau, si Naufal udah tengah malam gini masih disuruh ngumpul," jawab Samuel dengan mata yang terfokus membaca buku.

"Iya, mana dia gedor kamar gue kuat banget," sambung Morland.

Galvin mengucek matanya. "Udah kayak mau ngelabrak orang tu anak,"

"Hm,"

"Stop gosipin gue!"

Si pemilik nama, Naufal. Ia akhirnya datang dari balik pintu dengan beberapa lembaran kertas ada di tangannya.

Setelah UTS satu minggu yang lalu, di hari seninnya mereka harus menginap di asrama, selama satu minggu. Hal itu di karenakan selama UTS mereka tidak menginap di asrama.

Tapi anehnya di saat jam privat bersama tutor pribadi masing-masing berakhir jam 11 malam. Tepat 11:30 malam, Naufal menggedor pintu kamar mereka semua. Hingga disinilah mereka, sedang berkumpul dengan tidak tahu penyebab dan kesal karena di ganggu.

"Ngapain lo ngumpulin kita malem-malem?" tanya Azka.

"Gak perlu marah gitu, gue tau kalian belum tidur. Lagi belajar kan?"

Misyella menggulung anak rambutnya dengan jari telunjuknya. Menatap Naufal dengan datar.

"Karna itu, lo udah ganggu waktu belajar kita semua."

"Emang ada apa?" tanya Alice.

"Kalau gitu gue minta maaf karna udah ganggu ketenangan kalian masing-masing. Gua tadi mau kasih berkas ini ke kalian semua sebelum privat. Cuma gue lupa, jadi gue bagiin sekarang aja. Soalnya besok itu kan terima raport UTS dan setelah itu kita pulang di percepat. Takutnya gue lupa lagi,"

"Kenapa gak kasih kabar di grup aja...?" tanya Rain sambil memakan coklat miliknya.

"Kalau lo lupa, gue ingatin Rain. Kita. gak punya grup kelas."

Mulut Rain sedikit terbuka, ia lupa jika mereka tidak mempunyai grup chat kelas. Rain tersenyum kaku dan sedikit malu.

"Oh, gue lupa."

"Emang itu kertas apa?"

"Ini Lun, data formulir untuk masuk klub. Sebenarnya minggu yang lalu udah disebarin. Tapi karna uts, makanya diundur."

"Nih!"

Naufal membagikan kertas tersebut satu persatu kepada teman-temannya.

Mereka melihat isi dari selembar kertas tersebut.

PENDAFTARAN KLUB THS

"Kita cuma boleh ikut maximal dua klub kan?" tanya Rain sambil memakan coklatnya lagi.

CHAMPION CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang